Misi Rahasia

7.9K 667 116
                                    

Di depan rumah Pak RT terlihat 2 orang lelaki

Yang satunya kulit sama warna sarungnya sama yaitu hitam yang satunya lagi giginya kaya iklan yam*ha





















Iya, iklan yam*ha











SEMAKIN DI DEPAN







"Roger..roger..TemNis disini, melaporkan keadaan aman, ganti"

"GiTong disini, kita mulai aksi sekarang, ganti"

"Baiklah, untuk misi pertama, tolong agen GiTong bergeser satu langkah, ganti"

"Kenapa bergeser satu langkah?, ganti"

"Kaki gue lo injek, Nyet!" Mingyu menjitak kepala Bobby

"Sorry lah, Ming. Gak sengaja itu. Lagian, ngapain juga roger-rogeran orang kita jejer begini kok"

"Ini untuk menambah karisma kita sebagai maling rambutan kelas atas"

Ya, mereka akan nyolong rambutan milik Pak RT

Mereka sudah biasa melakukan kejahatan ini setiap minggu pagi dan setiap musim rambutan pastinya

"Aman nih, kita nyolong sekarang aja" Mingyu melihat keadaan sekeliling dengan teliti

"Sip. Eh, tapi siapa yang bakal manjat?"

"Elo lah, Tong. Udah buruan naik keburu ketauan"

"Mingyu mah ambil enaknya aja, sementara gue masih harus berjuang, sakit hati dedeq, bang" sepertinya sebentar lagi akan tayang sinetron CHSB (curahan hati seorang Bobby)

"Alay banget, sumpah. Udah buruan naik, pake curhat segala lagi"

Bobby pun memanjat pohon rambutan dengan ahlinya, namanya juga keturunan yang biasa manjat pohon pisang (dibacamonyet)

Tapi, baru setengah memanjat terlihat Bu RT membawa perabotan rumah tangga yang sudah siap-siap Ia lempar

"Oy, Bob buruan turun udah siaga 3 ini"

"Bantu lah, Ming. Kok mendadak gue lupa cara turun sih"

"Tinggal lompat, bego. Buruan turun kalo lo besok gak mau jadi penunggu pohon rambutan"

"Gak lucu kali, Ming. Masa besok di koran ada artikel depannya bertuliskan 'Telah ditemukan seorang yang diduga mirip Aliando tergeletak mati dan jadi penunggu pohon rambutan gegara di tabok panci sama Bu RT'"

"Eh, kadal kecetet cepetan turun napa, gue masih mau idup"

"Hey, kalian berdua mau apa hah!" Bu RT berjalan mendekat

"Kabur, Bob!"

"Tunggu, Ming!"

"Jangan berani-berani kabur kalian!" Bu RT melempar beberapa peralatan rumah tangga ke arah Bobby dan Mingyu

Bukan Bobby sama Mingyu namanya kalau gak mencari kesempatan di dalam kesempitan

Setiap barang yang dilempar Bu RT bukannya dihindari malah mereka tangkep

Setelah barangnya habis Bu RT pun menyerah dan mimilih pulang ke rumahnya lagi

Sementara Mingyu sama Bobby saling bertatapan dan

"Gak dapet rambutan tapi dapetnya panci, rejeki anak soleh" mereka pun tertawa di sepanjang perjalanan pulang

























Ting Tong

"Iya bentar, Jennie bukain"

"Assalamualaikum, Jen" Bang Hanbin dan Bang Jinhwan barengan ngucap salam

"Walaikumsalam, Bang. Bang Jinhwan mampir dulu yuk"

"Kapan-kapan aja ya, Jen. Bang Jinhwan mau siap-siap buka toko"

"Iya deh, moga-moga laris ya, Bang dagangannya"

"Amin, makasih, Jen. Gue pulang ya, Bin, Jen. Asalamualaikum"

"Walaikumsalam"

"O iya, Jen. Mingyu sama Bang Jongin kemana?" Hanbin melihat seisi rumah yang kosong

"Bang Jongin nganter mama ke pasar, kalau Bang Mingyu gak tau kemana sama Bang Bobby"

"Asalamualaikum" suara mama Chorong

"Walaikumsalam, Mama" Jennie pun berlari memeluk mamanya

"Ya elah, Jen kaya udah gak ketemu setahun aja" Jongin baru aja masuk bawa belanjaan

"Oh, jadi sekarang Abang berani ngehina Jennie ya, mentang- mentang papa lagi ke Bandung. Awas aja nanti Jennie bilangin, Papa!"

"Ehh, ampun ndoro ayu, ampun ampun" tiba-tiba Jongin sujud mohon maaf ke Jennie

"Oh, Ok Ok Jennie maafin" Ucap Jennie sambil tersenyum menang

"Udahlah, Jen kasian Abang kamu. Oh ya, Bang Mingyu mana sih?" Mama Chorong melihat ke sekeliling rumah

"Pergi sama Bang Bobby tadi" Jennie mengambil beberapa makanan yang dibawa Mama

"Assalamualaikum" Mingyu memasuki rumah dengan santainya sambil bawa peralatan rumah tangga di kedua tangannya

"Walaikumsalam" Semua orang menatap tanpa ekspresi ke Mingyu

"Lah ngapa sih pada natap gue? Gue tau gue ganteng tapi gak usah gitu juga natepnya" Mingyu membanggakan diri

"Idih, pede banget" Jennie milih nglanjutin makan di ruang tamu

"Lah, Mingyu, kamu ngapain bawa 2 panci terus 1 ketel sama selang gas, mau demo masak kamu?" Mama ngeliat Mingyu dari atas sampe bawah

"Enggak lah, Ma. Ngapain juga demo masak, ini tu namanya rejeki anak Soleh, Ma" Mingyu memberikan panci ke mamanya

"Lah ni anak satu, nyolong dimana Lo?" Jongin menjitak kepala Mingyu

"Mingyu kan anak Soleh, gak mungkin lah nyolong. Ini dikasih tadi sama orang pas kita lagi jelajah pagi" Mingyu mencari alasan yang unfaedah

"Dikasih apa dikasih, Ming" Jongin pun lebih memilih meninggalkan Mingyu dan duduk di samping Jennie

"Beneran itu cuma dikasih kok"

"Kalau kamu anak Soleh, kudunya kamu tadi ke masjid bareng Abang sama bang Jinhwan kali, Ming" Hanbin pun membuka suara

"Iya tu, Ming. Lain kali kamu ke masjid aja daripada jelajah pagi gak jelas sama dapet barang beginian" Mama menasehati

"Hehehe, iya deh, Ma" Mingyu cuma bisa nyengir gak bersalah




















Kapan-kapan aja ke masjidnya, selama rambutan masih menggantung disitu pasti ada Mingyu -Mingyu

























Ku ketik cepat untuk kalian wahai para readers, hahaha

Chatroom Seventeen & Blackpink kapan?

Besok ya, mau sekalian panjang soalnya

Jadi, update yang ini dulu

Annyeong

Neighbours Goals; Jennie Wonwoo [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang