Ku tengok pada lagit.
Dia tersenyum bersama bulan.
Kemudian ku toleh ke belakang.
Aku terkejut.
Semua ingatan yang ingin ku lupakan tiba-tiba muncul di hadapan.Aku tidak bisa membedakan apakah ini kenangan atau bukan.
Yang jelas kita hanya teman tanpa sebuah sapaan.
Aku menatapmu dalam keterbungkaman.
Diam-diam tersenyum
Diam-diam ku kagum.Padamu yang dulu ku kagumi hingga saat ini.
Rasa ini begitu menyiksa di dasar hati.
Tapi ku tak mampu menutupi.
Bahwa ternyata kau masih mendominasi.
Meskipun sejak dulu kau tak pernah mengerti.
Bahwa ada rasa yang tersimpan di dalam hati.Semarang, 10 Maret 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Senja
PoésieSebuah tulisan sederhana untuk mengungkapkan apa yang tak bisa terucap. Sebuah penggambaran perasaan yang sulit di deskripsikan. Karena aku tak pandai berkata maka aku hanya bisa seperti ini. Menuliskan apa saja yang tak bisa ku katakan padamu. Ten...