Sajak Senja

kau berbeda

Ingatkah kamu hari itu.
Hari dimana menjadi hari pertama kita berbicara setelah sekian lama kita berkenalan namun tidak saling menyapa.
Pernahkah kau ingat betapa terkejutnya aku saat kau memanggil namaku?.
Itu pertama kalinya kau menyebutnya.
Aku tak pernah menyangka bahwa kau bisa bicara dengan ku.
Karna sejauh yang aku tau, kau selalu saja menghindariku.
Aku tak pernah tau apa alasan mu menghindariku. Dan itu tidak terlalu penting untuk ku ketahui.

Taukah kamu? Dulu kamu adalah orang yang tak pernah melintas sedikitpun di pikiranku.
Tapi setelah perbincangan pertama kita.
Kau seolah menjungkir balikkan duniaku.
Pikiranku selalu saja dipenuhi olehmu, oleh senyummu dan mata senjamu.
Entah sejak kapan aku mulai memperhatikan setiap detail wajahmu.
Kau selalu menampakkan senyummu saat berbicara denganku.
Meski aku melihat guratan-guratan kebingungan dan kecanggungan di wajahmu.
Tidak banyak yang kita bicarakan.
Hanya sekilas menyapa lalu bertanya beberapa hal.
Tapi aku menikmatinya.
Karna berbicara denganmu adalah moment langka yang sulit aku dapatkan.

karna setelah itu, kaupun kembali acuh padaku.
Kau kembali ke duniamu.
Tapi kau lupa bahwa kau telah membawa sebagian duniaku yang mengharuskan ku untuk terus mengawasimu agar kau tak memghancurkan sebagian duniaku yang kau bawa.
Lewat diamku aku memperhatikanmu.
Melihat setiap detail kegiatanmu.
Kau berbeda. Itu yang ku tau.
Di saat semua temanmu asik dengan urusan dunianya. Kau mengajak mereka untuk mendekat kepada-Nya.
Di saat teman-temanmu memilih untuk bersantai ria, kau justru sibuk membujuk mereka untuk segera melakukan kewajibannya.
Hingga ku lihat kau yang terlanjur kesal dengan teman-temanmu dan memilih untuk pergi, mengerjakan kewajibanmu sediri.

Aku sempat terperangah. Ku kira kau sama dengan mereka, tapi aku salah.
Kau berbeda.
-h-