Malam itu, setelah puluhan malam berlalu akhirnya aku menjumpaimu.
Dalam kegamangan seperti biasanya
Aku tak mampu menatapmu.Namun di malam itu juga aku bagaikan mendengar ledakan yang begitu kuat
Saat kau berucap 'aku kangen'
Kau membuatku bungkam untuk beberapa saat
Bahkan aku memerlukan waktu untuk benar-benar meyakinkan hatiku.
Hingga kuputuskan untuk hanya tersenyum meski dalam hatiku berteriak bahwa aku merindukanmu juga.
Karena jujur saja aku tidak ingin kecewa jika nanti ternyata 'kangen' mu itu hanya gurauan semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Senja
PoesíaSebuah tulisan sederhana untuk mengungkapkan apa yang tak bisa terucap. Sebuah penggambaran perasaan yang sulit di deskripsikan. Karena aku tak pandai berkata maka aku hanya bisa seperti ini. Menuliskan apa saja yang tak bisa ku katakan padamu. Ten...