〰 Sunbae 〰

3.9K 359 12
                                    

✔️edited
⚠️ I warn you cus this story is just weird af hmpss dunnu why ⚠️














"Appreciate what the other has made" -dey






















Aku tak tau apa yang salah dari diriku ini. Bukan bermaksud sombong, tapi aku ini memang termasuk golongan gadis yang beruntung.

Bayangkan saja bagaimana bisa seorang gadis memiliki wajah yang rupawan, tubuh aduhai, ditambah lagi dengan otak yang cerdas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangkan saja bagaimana bisa seorang gadis memiliki wajah yang rupawan, tubuh aduhai, ditambah lagi dengan otak yang cerdas. Bahkan aku juga memiliki banyak teman karena sikap ramahku kepada siapapun.

Dan yah akibatnya pun, para sunbae banyak yang menjadikanku incaran mereka. Bukan incaran dalam artian untuk dijadikan bahan bullyan atau sesuatu yang semacam itu. Aku sudah lelah harus menolak secara halus para sunbae yang berkeinginan untuk menjadikanku sebagai gadis milik mereka.













Kembali ke pokok masalah.

Intinya, aku tak tau apa salahku hingga tak dianggap sama sekali oleh sunbae yang satu ini. Aku tidak berniat untuk berlaku centil seperti yang dilakukan gadis lain. Aku hanya bermaksud membalas budi padanya karena sudah menyelamatkanku dari peristiwa yang hampir merenggut nyawaku beberapa hari yang lalu.

Salah besar jika kalian mengira aku punya modus terselubung untuk mendekatinya. Ini benar - benar dari lubuk hatiku yang terdalam, bahwa aku hanya ingin membalas budi.


"Oh? Sunbae?"
"Terimakasih telah menyelamatkanku waktu itu"
"Apakah ada suatu hal yang dapat aku lakukan untuk membalas kebaikanmu?"



Sebentar, aku ini benar - benar sedang berbicara padanya. Percaya padaku, ini bukanlah bagian dari latihan berbicara yang dilakukan para gadis apabila akan bertemu pujaan hati mereka.
Bukannya menjawab, dia justru melewatiku dan menganggap omonganku sebagai angin yang lewat. Benar benar.



"Sunbae?"



   Lagi dan lagi. Ucapanku tak pernah dianggapnya. Tapi hal inilah yang justru membuatku tertarik padanya. Memang sih jika orang lain berada di posisiku mereka akan mencibirnya sebagai orang yang sombong. Hei tapi aku sama sekali tak pernah berpikiran untuk berlaku seperti itu padanya.

   Terserahlah dia menganggapku sebagai gangguan baginya. Pikiranku sudah terpenuhi oleh rasa haus akan keingintahuanku tentang dirinya. Well,sedikit melenceng memang dari niat utamaku yang hanya ingin mengucapkan terimakasih.


"Sunbae! Aku serius ingin mengucapkan terimakasih. Setidaknya anggap aku sebentar saja."

   Ucapku keras karena, hei dia benar - benar berjalan dengan langkah yang cepat. Ehm, mungkin bukan langkahnya yang cepat, tetapi memang Ia memiliki kaki panjang yang membuat satu langkahnya bagai 2 kali langkah kakiku. Oke jangan bahas ini. Aku tahu kalian akan menghinaku sebagai makhluk pendek setelah ini.




S H O R T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang