〰 Tryin' 〰

1.8K 243 16
                                    

✔️ edited





















"Appreciate what the other has made" -dey

























⚠️ This story will be as short as my first fanfiction,lol.

I'm sawryyy































Cewek itu tak begitu menonjol dibandingkan dengan teman - temannya yang lain.

Dibanding dengan Wendy, temannya yang populer karena suaranya yang merdu.
She's nothing compared to her.

Begitu pula dengan temannya, Seulgi, yang terkenal karena memiliki banyak teman dan koneksi di luar sana.

Ia bahkan hampir tak dikenali sama sekali. Kemisteriusannya itu lah yang membuatnya terlihat menarik di mata seorang Sehun.














"Mau minum?"

Tawar Sehun serambi menyodorkan sebotol air minum dingin.

"Eh?" Kaget gadis itu dengan matanya yang membulat menatap ke arahnya.

Lucu, pikirnya.


Gadis itu mengambil air minum dari tangan Sehun. Lalu menenggaknya hingga tersisa setengah botol.

"Makasih" kata gadis itu tulus seraya tersenyum manis pada Sehun.

Mati gue.Oksigen mana ini woi?!!

Sehun hanya bisa termenung melihat senyum gadis itu.



"Eh btw, gue ga pernah lihat lo sebelumnya disini. Anak baru?" tanya gadis itu.




Club dance ini memang telah diikutinya sejak beberapa bulan yang lalu. Tapi tak pernah sekali pun Ia melihat lelaki itu.

"Eh? -- Iya"

"Mulai gabung kapan?"


Well, Sehun bahkan sudah bergabung sejak club ini didirikan. Bersama beberapa temannya, Ia mendirikan club dance ini.

Walau memang, Ia lebih jarang terlihat dibandingkan teman - temannya yang lain karena lebih memilih menggunakan tempat ini saat tengah malam, dimana kebanyakan dari member club sudah pulang.










"Minggu kemarin?" jawab Sehun tak yakin

"Oh.."






Hening.





Sehun tak pandai untuk memulai pembicaraan. Begitu pula gadis itu, yang memang selalu malas untuk berkomunikasi lebih panjang dengan orang asing.




"Gue lihat tadi gerakan kaki lo ada yang salah" kata Sehun tiba - tiba

"Oh ya?"

"Kaki lo gak papa?"

Tanya Sehun balik sambil memegang kaki milik gadis itu untuk diluruskan seraya memijat - mijatnya pelan. Meminimalisir terjadinya cramp.

"Eh?"

Gadis itu kelabakan waktu cowok asing itu meluruskan kakinya.

"Lain kali hati - hati"

"Eh?-- iy- iya"



















***




















S H O R T Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang