Chapter 10

953 44 2
                                    

17.00

Terdengar alunan musik dari artis papan atas justin bieber dengan judul lagu boyfriend yang diputar disebuah Cafe tempat Kenzy dan Zaky yang tengah duduk berdua. Menikmati hari libur di hari minggu mereka.

Mereka berdua baru saja pulang dari rumah Zaky untuk bertemu dengan ibu Zaky. Seperti yang pernah dijanjikan olehnya, Bahwa dia akan mengajak Kenzy kerumahnya untuk melepas rindu dengan ibu Zaky.

"Semakin hari, ibumu makin cantik dan awet muda Ky" ucap Kenzy sambil mengaduk aduk minumannya.

"Iya. Aku juga melihat bahwa ibu banyak berubah dinegeri orang. Dan sepertinya dia cocok dengan musim disana. Hahah" Balas Zaky. Dengan posisi tangan memangku pipinya.

Mereka lalu melanjutkan menikmati minuman mereka sambil melihat keluar kaca Cafe yang tengah hujan. Dan di tambah musik cafe yang membuat pengunjung ingin tertidur.

"Zy, ada hal yang ingin kukatakan padamu" Ucap Zaky mulai serius.

"Apa? Katakan saja" balas Kenzy.

"Aku menyukaimu" Ucap Zaky spontan.

Yang membuat jantung Kenzy berhenti berdetak sejenak.

"A-Ha- Ahahaha lelucon ga' guna" ucap Kenzy sambil tertawa garing.

"Aku serius" balas Zaky dengan tampang yang tak biasanya.

"Ada apa denganmu? Kau tau apa yang barusan kau katakan kan Ky?" Balas Kenzy.

"Ya. Aku sangat tau apa yang sedang aku katakan. Aku menyukai mu, Sungguh. Seharusnya aku tak memiliki perasaan ini terhadapmu. Aku selalu berusaha menepis perasaan ku ini. Tapi makin hari, rasanya perasaan ini hanya bisa bertambah mekar." Balas Zaky.

"Zaky, Aku mohon, kau harus berusaha menghilangkan perasaanmu itu terhadapku. Aku tak ingin jika nantinya, aku akan kehilangan kau. Aku tak mau hubungan persahabatan ini berubah menjadi hambar jika aku menerimamu sebagai pacarku dan kemudian kita putus. Dan seperti tak saling mengenal lagi" Balas Kenzy panjang.

"Ahaha. Baiklah aku mengerti maksudmu, Kau tenang saja. Aku akan berusaha menghilangkan perasaan ini. Tapi aku mohon, jangan berubah disaat aku telah berkata jujur kepadamu." Balas Zaky dengan senyum yang amat sangat dipaksakan.

Kenzy lalu memasang wajah senyum kecutnya. Ia tak tau apa perlakuannya ke Zaky benar atau salah. Ia tak bisa kehilangan Zaky untuk jadi sahabtnya, dan karena itu dia tak menerimanya. Tapi, disatu sisi, ia merasa tak nyaman telah menolak Zaky begitu saja.

Suasana dimeja itu agak canggung.

"Hm Zy, hujan telah reda. Kembali keasrama yuk?" Ajak Zaky.

"E-h iya." Balas Kenzy.

Mereka berdua lalu kembali keasrama dengan perasaan masing-masing.

Terlihat seorang pria yang sedari tadi duduk didekat meja Kenzy dan Zaky. Pria itu mengenakan Sweater biru Navy, celana jeans panjang hitam dengan model lutut sobek-sobek dan topi hitam nya. Ia memakai topi hitamnya lalu menutupnya dengan penutup kepala sweaternya.
Pria itu ternyata yang tak lain adalah Mike. Ia sedari tadi mendengar percakapan Kenzy dan Mike.

ooOOOoo

Pagi ini, Kenzy bangun sangat pagi. Ia telah mengenakan seragam sekolahnya.

"Masih ada 1 setengah jam sebelum bel masuk. Mengapa aku bangun sepagi ini?" Gumam Kenzy sambil merapikan tempat tidur nya.

"Apa kau akan berangkat sekolah sepagi ini? Gerbang sekolah dan asrama belum terbuka." Terdengar suara Vanessa. Teman sekamar Kenzy. Yang selimut tebalnya masih menutupi ujung kaki hingga lehernya.
"Aku bangun terlalu pagi hehe" balas Kenzy lalu mengambil ponselnya lalu menjatuhkan tubuhnya diatas sofa yang berada di dalam kamar asrama setiap siswi. Tak dipungkiri lagi. Ayahnya tak mengeluarkan sedikit uang untuk membiayai sekolahnya ini.

Fasilitas yang super lengkap ini, mulai dari sofa empuk, meja rias untuk dua orang, Ac, tempat tidur untuk dua orang yang harganya juga sangat mahal semua itu berada didalam kamar. Dan satu kamar terdiri dari dua orang siswa. Belum lagi fasilias Lift diasrama, dan internetnya. Itulah mengapa hanya ada 100 siswa yang bersekolah disini tiap tahunnya.

06.30

Kenzy lalu berjalan menuju gedung sekolah. Digerbang sekolah, ia berpapasan dengan Mike.

"Hei pagi!" Sapa Mike

"Oh Mike? Pagi juga" balas Kenzy.

"Apa kau mempunyai acara akhir pekan nanti?" Tanya Mike.

"Hmm.. sepertinya tidak." Balas Kenzy
Mereka berdua berbincang sambil berjalan.

"Kalau begitu, bisakah kau menemaniku ke pesta dansa? Temanku berulang tahun. Dan aku tak memiliki teman untuk diajak kesana. Jadi aku akan mengajakmu saja. Apa kau mau?" Tanya mike

"Akhir pekan yah? Boleh aja sih. Tapi mengapa kau tak mengajak Zaky saja?" Balas Kenzy.

"Ah orang itu membosankan." Balas Mike.

"Hahah" balas Kenzy.

"Kau belajar apa pelajaran pertama nanti?" Tanya Mike.

"Akting. Kamu?" Tanya Kenzy balik

"Dance. Kalau begitu, aku ke ruang dance dulu. Sebentar lagi guru masuk. Bye" Ujar Mike sambil berlari memasuki ruang Dance.

Kini Kenzy tengah berjalan seorang diri dengan earphone ditelinganya dan buku yang dipeluknya.

"Hei Zy!" Teriak Zaky dari arah belakang.

"Oh Ky? Hei" ucap Kenzy gugup.

Kejadian kemarin membuatnya agak canggung bertemu Zaky.

"Zy, nanti malam kita jalan jalan yuk aku bosan. Aku ingin makan makanan luar." Ajak Zaky.

Kenzy mencoba mencari alasan agar ia bisa menolak ajakan Zaky.

"Huh. Hanya beberapa kata yang keluar dari mulutnya kemarin tapi membuatku canggung berada disampingnya." Gumam Kenzy.

"A-aku tak bisa aku harus mengerjakan tugas ku yang belum selesai." Ucap Kenzy asal.

"Begitukah? Baiklah" balas Zaky sedikit kecewa tetapi tetap berusaha tersenyum.

Tbc
Jangan lupa vote & komennya ya guys:"

Happy reading:)

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang