Perihal Hujan dan Secangkir Kopi

6.9K 165 41
                                    

Pada lamunan yang entah untuk apa, aku menyesap secangkir kopi dengan dua sendok gula

Dibalik jendela kaca berjeruji besi, tempias hujan menyapa sekeping hati yang tengah cidera, tak ada wangi pertrichor yang sempat menjadi candu sebelum akhirnya berubah menjadi kamu

Kamu tahu?? Hujan itu hanyalah sekumpulan resah, yang meniadakan semua gelisah
Seperti inginku untuk merengkuhmu dalam sebuah pelukan dan meniadakan semua gundah akan waktu, atau mungkin kala itu aku sedang menenangkan gundahku akan kamu, entahlah...

Seperti mereka, aku pun ingin memohonkan namamu pada tuhanku, dalam sujud sujud panjang di sepertiga malam tanpa rembulan, tentang satu pertemuan yang kan meng-usaikan semua harapan

Katakan padaku jika rindu ini mulai memberatkan langkahmu, aku masih akan menuliskan tentang kamu dan rindu dan tidak tahu pada kalimat yang mana semua akan sudah, mungkin takkan pernah

Entah pada sesapan kopi keberapa, ketika hujan berubah menjadi gerimis, aku terlupa garis takdirku hanya melintasimu untuk kusebut rindu dan aku menyediakan diri untuk luka

Dan kamu telah menjadi rindu tak berjeda yang takkan pernah usai

_______
Selamat pagi kamu yang kusebut rindu...

-120317-

Kepada RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang