~Don't forget to smile. Because, just smile can make all people believe you and just smile can make your life better good~
***
Dunia kegelapan telah diganti dengan cahaya mentari yang amat terang. Mampu menerangi seluruh dunia.
Pagi ini adalah pagi yang menegangkan buat anak kelas 9 JHS(junior high school) karna hari ini adalah hari pertama memasuki UN. Mereka berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik. Dan tentunya guru-guru juga mendukung penuh atas keseriusan mereka dalam mendapatkan nilai terbaik.
Terlihat dari seluruh ruangan kelas yang sedang belajar. Tak satupun dari mereka yang tidak memegang buku. Jika jantung bisa didengar, mungkin sekarang kelas itu penuh dengan bunyi detakan jantung, saking gugupnya.
"Bella"
Pemilik suara yang mendengar namanya dipanggil pun segera menoleh mencari sumber suara tersebut . Dan setelah mendapatkan sumbernya, alis matanya terangkat keatas menandakan merespon panggilan dari sang sumber.
"Lo udah siap bella?? yakin bisa??" tanyanya
Namanya, Verenica Issabella. lahir tahun 1999. Biasa dipanggil Bella. Orang indonesia asli, tapi pelajaran yang paling susah menurutnya adalah pelajaran bahasa indonesia. Kenapa?? Karna dalam pelajaran Bahasa indonesia, kalimatnya harus dipahami baik-baik. Dan mungin cukup untuk membuatnya merasa mual saat membaca soal cerita yang sangat panjang dan pertanyaannya hanya ditanya 'judul yang tepat dalam teks diatas adalah' Atau biasa juga ditanya 'kesimpulan dari teks tersebut adalah'. Kedua pertanyaan itu membuatnya harus kembali membaca teks yang sangat panjang dan membosankan.
"Gue yakini kalau gue pasti bisa, walaupun pelajaran bahasa indonesia hari ini" jawab sang pemilik nama Bella.
"God bless you, Bella"
"God bless you too, Verrel"balasku, lalu kami kembali membaca latihan soal yang diberikan guru dihari sebelumnya.
📯📯📯
"Mengerjakan soal bahasa indonesia buat lo sangat lapar deh la"ucap Verrel
Aku mengangguk setuju karna, didepanku ini sudah penuh dengan snack dan minuman. "Gue pusing baca soalnya. Tapi gue yakin gue pasti lulus."
"Ya, gue juga yakin bisa tuntas. Udah selesaikan?? Yuk pulang, besok masih ada pelajaran yang lebih susah dibanding yang tadi."
Untungnya kami berdua sama-sama dijemput. Aku memperhatikan Verrel yang duluan naik ke mobil, setelah mobilnya pergi barulah aku menaiki mobilku sendiri. Lebih tepatnya mobil kakakku.
"Hai, Gimana ujian lo hari ini?? Awas ya kalau nggak tuntas"ucap kak Christy yang membuatku sedikit merinding. Kakaknya bernama Christy Regina. Hanya beda 2 tahun dengan Bella dan sekarang sedang menduduki kelas 11.
"Yah gitu-gitu aja sih.. Tapi gue yakin tuntas kok kak" balasku
"Pegang kata kata lo yaa"
"Iya Kak Christy cantikkk"Perjalanan menuju rumah bisa dibilang masih jauh. Terlebih lagi disini sedang hujan deras. Keheningan dalam mobil hanya dipenuhi oleh campuran suara musik dan hujan.
"Bella"
"Hmm"
"Minggu depan sweet seventeenku. Lo mau temani gue kan?? Masa gue yang ultah tapi gak ada anggota keluarga, hanya teman teman?? Lo tau sendirilah kalau ayah dan ibu itu kerjanya sibuk terus.. Mendingan lo ikut gue dari pada dirumah sendiri" bujuk kakaknya dan..
.. Ini lagi,, hal yang paling membuatku jengah. "Aduh kak, lo taukan gue paling malas ikut gitu-gituan??"
"Gue tau Bell, tapi masa lo gak kasian liat aku sih?? Minggu depan aku udah 17 tahun. Lo taukan kalau ultah yang ke 17 itu biasanya dirayakan besar-besaran?? Nah, satu-satunya keluarga setiaku hanya lo Bell,,lo tau kan mama papa pasti gak bisa ikut. Please Bell?? Nanti ku belikan lo baju deh...terserah lo mau yang harganya sampe 3 juta sekalipun, asalkan lo mau datang, ku beliin. Janji" ucap kak Christy sungguh-sungguh
"Lo sendiri yang janji lho!! Awas gak ditepatin." Bella memang gampang dibujuk kalau berkaitan dengan hal fashion, kelemahannya disitu.
"Gue janji kok. Makasih adek kesayangan."
♨♨♨
Akhirnya masa-masa tegang sudah berakhir. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Semua siswa-siswi kelas 9 tentunya senang, karna tak perlu lagi belajar. Mereka hanya datang kesekolah tanpa membawa buku yang berat, dan hanya membawa diri dan handphone.
Entah dari mana, seseorang datang menepuk pundak Bella yang sedang melamun. Tentu saja badannya langsung refleks terangkat.
"Lo kurang kerjaan banget sih, nyebelin tau nggak?!"ucap Bella sambil mengerutkan kedua alis matanya
"Lo sih ngelamun mulu. Kesambet setan baru rasa. Verrel mana la? Kukira dia duduk disampingmu" ucapnya lalu segera duduk disampingku
"Danny Frederik. Kok lo kalau gak liat verrel kayak kehilangan sabun mandi deh. Tembak aja dia, supaya lo bisa terus berada disisinya." ucap Bella agak ketus. Karna, setiap kali si Verrel liat Danny, entah kenapa Verrel selalu lari bersembunyi. Tadi saja aku hampir pikun kalau dia hilang mendadak hanya karna bersembunyi.
"Gue takut ditolak la. Asal lo tau, kalau dari dulu gue punya keberanian sebesar itu, udah gue tembak tepat pada saat tatapan kami bertemu."
"Iya-iya, gue tau kok. Kentara banget dari gaya lo. Tapi usahain dong.. Gue yakin lo pasti bisa mendapatkannya kalau berusaha." ucapku
"Ya, bantu dong Bell, lo ceritakan hal hal baik gue ke dia" ucap Danny
"Iya-iya.. Lo kembali ke kelas lo aja deh." ucapku halus, walaupun terdengar agak mengusir sih.
"Jangan lupa bilang kalau gue orang yang ganteng dan baik dan imut ke dia ya" ucapnya dengan pede.
"Hah,, iya-iya. Gue bakalan bilang ke Verrel kalau lo orangnya itu super ganteng, super imut+baik." Sengaja mengatakan hal itu? Sudah pasti. Kalau tidak pria yang tingkat kepedean tinggi itu gak bakalan pergi dari posisinya
"Hahahaha,, gue memang super duper ganteng kok gue tau. Bye" Tuhkan, setelah di puji tingkat ketinggiannya makin meningkat drastis.
"Iya-iya sana pergi"ucapku yang entah sudah beberapa kali mengucapkan kata iya-iya.
____________________________________
~TBC~
Hai.. Chapter 1 yang panjang!! 955 word lho!! Lumayan kan??
Ya udah karna tangan dan otak udah pegal demi readers......Dibaca terus di coment yaaa!!
Kalau mau vote terserah dehh.. Aku hanya butuh belajar dalam buat novel melalui coment.
Berkaitan dengan quotes, aku tau kok kalau tidak berkaitan dengan ceritanya. Quotesnya hanya kubuat-buat sendiri tanpa lihat dari om google. Jadi maaf kalau gaje
Makasih!!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Impossible
Teen FictionImpossible jika kita tidak pernah menyukai seseorang. Impossible jika kita tidak pernah berusaha melakukan sesuatu agar 'dia' melihat kearah kita. Impossible jika kita tidak senyum-senyum sendiri ketika melihatnya. Impossible jika kita tidak kec...