TI : 5. Dia Lagi-lagi Muncul

36 11 3
                                    

~ everybody are same. But the different of every human just one. They personality~

***

Bella pov
.
.

Waktu tidur yang terpotong membuat ku sangat mengantuk. Aku bahkan tidak pergi sekolah karna acara tak jelas itu.

Mungkin kalian bertanya-tanya. Apakah aku tidak menyesal karna memberikan kesempatan emas itu kepada orang lain??.  Baik dengan tegas kukatakan kalau aku sama seklai tidak menyesal karna tidak jadi jalan bareng aktor.

Kenapa??
Karna aktor /artis itu hanyalah manusia. Apa bedanya dengan kita?? Kita manusia, merekapun manusia. Kita makan nasi, merekapun makan nasi. Jadi apa yang perlu kita senangi? Hanya karna statusnya sebagai aktor kah?? Atau hanya karna wajahnya yang ganteng lah?? Mungkin itu alasannya yahh??

Intinya, aku nggak menyesal.. Dan lebih baik memberikan pada orang yang lebih membutuhkannya seperti kakakku.

"Bella"

Aku langsung tersadar dari lamunanku yang berpikiran seperti itu. Dan dengan cepat kubalas panggilannya. "Ya??"

"coba kesini dulu.. Bantu kakak pilih baju yang bagus" OMG! Begitu banyak baju yang bagus kenapa musti nanya?? Dengan setengah hati ku berjalan menuju kamarnya

"Nah,, sini dulu. Yang mana bagus yang warna merah atau pink atau yang mana?? Kalau kakak suka yang warna pink. Karna warnanya seperti sweet-sweet bemana gitu" ucap kak Christy

"Kalau suka yang itu, pakai aja. ngapain tanya gue" ucapku malas

"Yah,, kan hanya pendapat kakak. Menurut mu bagus yang mana??" tanya nya lagi.

"Semuanya bagus" jawabku.

"Oh ya udah,, gue pake yang warna pink aja deh" balasnya yang sudah tidak menggunakan kata 'kakak'  lagi, menunjukkan kalau keinginannya/kemauannya sudah tercapai.

"Ya udah gue mau pergi beli sandwich di cafe dekat rumah yah. Kakak makan sama bias kakak kan??" tanyaku.

"Iya, uang ambil dilaci yah. Hati-hati" ucapnya yang membuatku tersenyum. Karna sesenang apapun dia(bertemu biasnya), tapi tetap perhatian sama adiknya.

"Iya kak"

✉✉✉

"Pesan sandwich 2, french friesnya 1 dan iced chocolatenya 1 yah" ucapku sembari mengambil uang didompet.

"Totalnya 45 ribu dek"

Segera ku berikan 1 lembaran uang berwarna biru. "Uangnya 50 ribu yah dek, kembaliannya 5 ribu. Atas nama siapa dek? " tanyanya

"Bella."

Setelah mengambil tempat ternyaman, aku mengeluarkan gadget kesayanganku lalu meng-connectnya dengan wifi cafe ini.

Samar-samar kudengar seseorang yg duduk jauh mungkin dibelakangku berkata "Bukannya itu orang yang foto lo diam-diam ga?". Aku berusaha menambah ketajaman pendengaranku. "Iya, ga, itu gadis  yang diam-diam mem-foto lo di ultahnya christy"

Skak--mat!!

"Atas nama Bella" segera kuambil sandwich, friedfries dan iced chocolateku lalu pergi keluar dari tempat itu

Tepat sebelum keluar, kudengar mereka mengatakan "Oh, namanya Bella yah", setelah itu aku sudah tidak mengetahui apa yg mereka katakan lagi. Hampir melupakan memori itu malah diingetin lagi. Huh!

Malas makan dirumah, aku pergi ke taman yang dekat Cafe Resto tadi. Lumayan rame yah. Banyak anak kecil.

Baru saja ingin membuka plastik sandwich, anak-anak itu semua berhamburan datang kearahku.
"Hai, kalian belum makan yah??" tanyaku

"Udah kok kak,, tapi masih lapar" ucap salah seorang dari mereka yang membuatku gemas.

"Ya udah kalian saling berbagi yah,, jangan hanya dihabiskan sama satu orang. Okay?" ucapku, dan setelah melihat mereka semua mengangguk, aku mengambil friedfriesku lalu memberikannya kepada mereka.

"Makasih kak" ucap mereka kompak dan lagi-lagi membuatku pengen mencubit pipi mereka satu-satu.

Baru saja ingin menikmati sandwich tadi, seseorang datang menepuk pundakku. Aku memutar bola mataku engkel karna sudah 2 kali tidak jadi makan. "Apaan la---" ucapanku terpotong, mataku terbuka lebar dan bahkan kalau mulutku tidak bisa ku kontrol barangkali bisa terbuka lebar juga.

"Hai, sorry ganggu jam makan lo" ucapnya santai

"E-eh, ng-nggak papa kok." balasku agak terbata-bata. Karna entah kenapa huruf yg telah kupelajari dari umur 4 tahun hampir hilang dari otakku.

"Santai aja kok, salam kenal yah, nama gue, Verdiga." ucapnya sambil memberikan tangannya kepadaku.

Berusaha menutup kegugupanku, aku hanya tersenyum. "Salam kenal juga, nama gue, Bella."

"Jadi, nama lo Bella yah? Adiknya christy?" tanyanya.

"Ya, aku adiknya" jawabku jelas. Lalu meminum iced chocolateku

"Oh, jadi adiknya Christy ini suka nge-stalker orang lain ya?" tanyanya lagi, membuatku ingin segera pergi dari tempat ini. "Hehehe, nggak kok. Lalu itu hanya sebuah kesalahan. Jangan dipikirkan dehh"

"Sebuah kesalahan yah?? Tapi kok cara lo pegang hp lo itu seperti orang yang mau foto orang lain. Yakin hanya kesalahan??" Skakk--matt. Aku hanya bisa memalingkan mukaku kearah lain.

"Hahahahahaha, gile lo lucu bangett.." ucapnya sambil tertawa. Dan tawanya itu besar sekali, mampu membuatku serasa tuli sementara.

"Gue hanya main-main kok.. Jangan anggep serius. Gue ini memang banyak fansnya, terbukti dari lo. Dan wajar sih, karna muka gue ini gantengnya diatas rata-rata. Sulit tau dapat orang dengan wajah seganteng ini" ucapnya dengan pede. Baru kusadar dia ini  11-12 dengan danny. Tingkat kepedeannya berlebihan.

"Hehehe... Pede amat" ucap Bella pelan, takut menyinggung perasaannya.

"Aslinya emang betul kan??" ucapnya lagi dan mau tak mau aku harus mengalah lagi seperti saat sedang bersama Danny.

____________________________________

Hai?  Update lagi

Jangan lupa vomment yah!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Impossible Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang