On Rainy Days

Dua Belas

On Rainy Days - Part 12
Genre: Thriller, Romance, Dewasa.
Cast:
• Iqbaal Dhiafakhri
• Park Hyojin as (namakamu)
• Older cast.

"Luvhy

Sebelumnya...

“bukan itu maksudku,”

“lepaskan!” (namakamu) menepis kasar tangan Iqbaal, “kau bahkan memasuki ruang operasi tanpa izinku. Pelanggaran, tanpa persiapan apapun kau melakukannya.”

“bisakah kau mengerti maksudku?!”

“kenapa kau membentakku?!”

“karena aku menghawatirkanmu, bodoh!” Iqbaal menatap (namakamu) penuh amarah, “selama ini aku selalu mengalah dan menuruti semua sifat egoismu itu. Tapi untuk kali ini aku tidak bisa membiarkannya! Kau, istriku! Aku tidak akan membiarkan kau mempermalukan dirimu dengan kegagalan dalam operasi sulit ini. Kau tahu posisi tumor tersebut sulit dijangkau dan hanya operasi Appleby yang bisa menyelesaikannya. Apa kau tidak berfikir jika keluarga pasien akan menuntutmu jika tahu kebenarannya? Jika pasien meninggal, apa kau berfikir sejauh itu? Tapi kau tetap bersikeras jika kau bisa! Apa aku akan tinggal diam melihat istriku sendiri kebingungan dalam operasinya? Hah? Kau selalu salah menilai tindakanku, yang bahkan mungkin melindungi dirimu, bukan diriku!”

Tanpa sepatah kata lagi, Iqbaal melangkah keluar dan meninggalkan (namakamu) dengan penuh amarah.

“untukku?”

***

“aku tidak mengerti mengapa suami-istri itu selalu berbeda pendapat dan bertengkar semacamnya,” Salsha meraih satu cangkir kopi hangatnya dan meminumnya dengan lembut. “dokter Ryuji, apa kau merasa jika keduanya menikah secara terpaksa?” matanya menatap Ryuji dengan seksama.

Ryuji terdiam, “entahlah, tapi, sikapnya seharian ini memang menunjukan jika mereka tidak harmonis, ah, bukan, mungkin hanya saja sedang ada masalah dalam hubungannya.”

“tetapi, masalah apa sehingga dokter Iqbaal memandang istrinya sendiri dengan begitu kesal.” Pandangannya menerawang ke depan sana, kepalanya mulai berfikir dan mencoba menyimpulkan, “apa mungkin, dokter (namakamu) selingkuh?”

“pertanyaan macam apa itu? Tentu saja tidak! Meski dia sombong dan angkuh aku yakin sekali dia tidak akan melakukan hal sehina itu. Dia terkenal baik dan setia pada kekasihnya,” lelaki itu mulai mengingat. “kau tahu? Dulu aku adalah penggemar beratnya, aku sangat menyukainya dan ketika aku tahu dia bekerja di sini semangatku bekerja semakin tinggi. Hanya untuk melihat bagaimana idolaku.”

“ah, apa sampai sekarang kau masih menyukainya, dokter?” perempuan itu memicingkan matanya, “jika dokter Iqbaal tahu kau penggemar beratnya tentu kau akan habis di tangan dia. Aku pasti akan melihat aksi gagahnya, ahhh, dokter (namakamu) beruntung mempunyai suami seperti itu.”

“hei,” Ryuji menoyor kening Salsha. “gagah apanya? Bagaimana bisa hal semacam itu disebut gagah? Aku tahu dokter Iqbaal bukan orang semacam itu. Dia selalu menyelesaikan masalah dengan sikap tenang dan damai, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya.” Ryuji mengingat-ngingat kembali bagaimana ia bisa berteman dengan Iqbaal. “tapi..” ucapannya membuat Salsha menoleh dan menatapnya, “aku merasa kasihan padanya, bagaimanapun juga aku tidak akan bisa membantu masalah yang dia hadapi saat ini.”

“masalah?”

“hem,” Ryuji berdeham, tatapannya fokus pada Salsha, “sebenarnya aku ingin berbagi cerita denganmu tapi aku mengkhawatirkan kapasitas otakmu ini. Maafkan, aku tidak bisa berbagi lebih jauh.”

Salsha menatap Ryuji kesal, “kau selalu saja memberikan aku harapan palsu, setidaknya jika akan mengatakan sesuatu katakan saja dan jangan membuatku putus harapan!”