"Media sosial itu untuk bersosialisasi dan happy-happy bukan untuk merasa iri atau sakit hati. Cheer up, Gengs."-Iryan P
*
"gak usah muluk muluk gue cuman mau dibayarin batagor kantin sama es doang ko!" ujar iryan
"siapa takut" tantang Aurel
"tapi kasih keringanan ya minimal gue nyampe 80 aja menang kalo lo 90" pintanya
"gak, gak adil banget" sanggah Aurel tidak setuju
"ya secara kinerja otak gue sama elo kan beda,elo harus optimis dong" ujar nya
"ga.tetep gak adil gue gamau" bantah Aurel
"ck. Yau.. -" perkataan iryan langsung dipotong oleh Aurel
"gue pulang duluan udah sore" lalu Aurel pun berlalu meninggalkan cafe tersebut
"yaa dia pulang" lanjut Iryan
**
Aurel merebahkan dirinya diatas kasur setelah membersihkan dirinya. Perasaan bosan mulai melanda, ia mengambil gadget berwarna birunya yg terletak diatas meja belajar nya.
Rasa penasaran akan cowok bernama Iryan itu membuat dirinya membuka akun twitter dari cowok tersebut.
Jari jemarinya dengan lihai menscroll tweet demi tweet dari sang punya akun. Namun salah satu tweet membuat dirinya mendengus kesal.
"gue itu punya temen. Dan dia itu gak optimis banget, jadi buat apa hidup kalau gak optimis "
Begitulah rentetan kalimat yg diupload sekitar 30 menit yg lalu. Dan kalimat itu mampu membuat Aurel tersindir dan geram dengan orang tersebut.
Dengan cepat ia membuka room chat dirinya bersama iryan.
Aurel M: gue terima tantangan lo!
Ia menulis pesan dengan sangat padat tanpa basa basi. Dan setelah mengetikan kalimat itu, ia menaruh kembali handphone nya dan menyiapkan mata pelajaran esok hari.
**
Tempat yg sepi,aman,nyaman dan tentram yg tidak lain perpustakaan adalah tempat pilihan bagi Aurel apabila ia sedang tidak mood. Ia mencari cari buku yg menurut nya menarik untuk dibaca. Lalu ia melihat sebuah buku bersampul hijau yg berjudul I hate you Because you. Buku itu terletak di rak paling atas,ia mencoba menggapai buku itu sambil berjinjit dan hasilnya nihil. namun sebuah tangan besar menggapai buku yg ia inginkan.
Aurel mendongak untuk melihat orang yg menolong nya itu. Dan alis nya nampak bertatutan menandakan ia sedang bingung dan tidak tau siapa pria yg berdiri di depan nya itu.
"nih bukunya, jadi orang jangan pendek makanya" ucap nya sambil tersenyum ke arah Aurel
"huh, thanks" balas nya sedikit kesal
Lalu Aurel pun duduk di meja paling pojok dan menyenderkan badan nya ketembok.
Namun lagi lagi pria yg tadi duduk disebelah Aurel.
"sebenernya mau apa sih nih orang? " batin Aurel
"eh iya kenalin gue Daniel Wijaya " ucap nya
" Aurel " jawab nya singkat dan kembali fokus pada buku di depan nya.
**
Sekarang adalah jam pelajaran PKN yg artinya pertempuran dimulai antara Aurel dengan Iryan.
Ulangan tersebut dibagi menjadi dua gelombang gelombang pertama absen 1-20 dan gelombang kedua sisanya.
Aurel yg menghadapi ulangan di gelombang pertama pun menyiapkan segala keperluan nya seperti pulpen,tip-x, dan sebagai nya.
Dan ia pun sudah duduk di bangku yg telah ditentukan oleh guru mata pelajaran. Matanya terpejam sambil mengingat materi demi materi yg telah ia pelajari.
***
Pelajaran pun selesai dan hasil nya pun telah siap dibacakan. Aurel terlihat biasa saja dan sangat percaya diri bahwa ia yg akan memenangkan pertarungan ini.
Lain hal nya dengan seorang pria yg duduk di pojok tembok ia terlihat sangat tegang dengan hasilnya. Apalagi ia menantang gadis yg kemampuan nya sudah ia tahu.
Ibu PKN pun mulai menyebutkan nama demi nama disertai nilai nya.
Dan
"Aurel Mondaita 95" ucap ibu PKN
"yeeey wuuuh" sorak Aurel senang karena nilai yg di dapat dan sangat optimis bahwa ia akan memenangkan pertarungan ini.
"gue ga boleh patah semangat"batin seorang pria dipojok sana
••••••
Hello haii sorry lama ya nugas dulu wkwkwk sok sibuk emang sy. Ada yg masih baca ga nih??? Kalau masih ada alhamdulillah insya allah nanti ga ngaret lagi vote coment guys 👍👌😘👏
See u

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Enemy
Teen FictionAurel terpaksa mengabdikan hidupnya untuk bersabar ketika seorang cowok datang mengobrak abrikan kehidupan nya dan termaksud hatinya. Gak pinter bikin sinopsis baca aja 😊 Note: penulisan,EYD,tanda baca masih amatir diawal selanjutnya enggak 😊