0.2♡

652 62 9
                                    

Lagi-lagi dengan pianonya.

Setiap harinya, jisoo tak pernah bisa lepas dari alat musik tersebut.

Entah hanya untuk iseng atau memang berlatih.

Yang jelas, minggu depan ia diminta untuk membuka acara ulang tahun teman sekelasnya jeonghan.

Wonwoo nampak sesekali terlihat berlalu, entah untuk mengambil makanan di dapur atau memang lewat begitu saja.

Di rumah yang cukup besar ini, jisoo hanya tinggal berdua saja dengan wonwoo.

Dan mungkin ditemani beberapa pembantu yang ada di saat siang hari.

Terkadang itu sedikit membosankan bagi jisoo.

Mendadak saja, ingatannya melambung pada saat ia berada di ruang musik kampusnya.

Gadis berambut merah yang mendadak menyapanya.

Dan jisoo baru ingat, bagaimana dengan tak sopannya ia meninggalkan gadis itu tanpa mengatakan apa-apa lagi.

“wonwoo”

“hm ?” wonwoo yang tengah menelisik isi dari kulkas di dapur mereka nampak teralihkan oleh panggilan jisoo.

“apa kau ingat jika kita pernah memiliki seorang teman gadis berambut merah menyala ?” ujar jisoo sontak membuat wonwoo mengerutkan dahinya.

“seingatku tak ada”

Jisoo nampak kembali berusaha mengingat.

Namun percuma, ingatannya tak menemukan apapun.

Mungkin ia hanya harus sekali lagi bertemu gadis tadi dan mencoba mengingatnya.

                 ###

“soojung!”

Seruan yang menyebut namanya, membuat gadis yang sedari tadi tengah sibuk dengan barang-barang di tasnya kini menghentikan sejenak aktivitas tersebut.

Menoleh ke asal suara yang menghadirkan sesosok gadis dengan senyuman merekah yang menghasilkan dua bulan sabit dimatanya—Kim Sejeong.

“hm ?” hanya gumaman simpul yang kini sejeong dapatkan sebagai jawabannya.

Seingat sejeong, selepas soojung menemui seseorang yang entah-siapa diruang musik kemarin.

Gadis itu menjadi terlihat pemurung.

Sejeong memang baru mengenal soojung tak lama ini, soojung baru saja berpindah dari L.A dan mengambil kelas dance yang kebetulan sama dengan sejeong dan dengan alaminya mereka menjadi dekat begitu saja.

“kenapa, kau sepertinya sedang tak mood sekali ?”

Soojung menghela nafasnya.

“sejeong, jika seseorang yang dulu sangat dekat denganmu dan setelah ia menjadi dewasa ia melupakanmu bagaimana perasaanmu ?”

Setelah mengerjapkan matanya sejeong langsung menjawab dengan percaya diri “ tentu saja aku akan marah”

“baguslah kau tau itu” ujar soojung sambil kini beranjak dari bangkunya.

Membuat sejeong membuntuti gadis berambut merah tersebut yang kini mulai menapaki kakinya berjalan keluar dari kelas.

Jeon Jisoo

Meski sudah bertahun-tahun tak melihat pria itu, Soojung masih ingat betul bagaimana rupanya, wajahnya, postur tubuhnya, dan semuanya yang ada pada jisoo.

Namun kenapa pria itu....

“issh” soojung terus menggerutu sambil berjalan, ingatannya masih membumbung pada kejadian tempo hari.

You're My Kind Of Perfect [Complete]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang