Bangkitnya aku pada malam ini,
Menantikan menitisnya embun dinihari,
Sebelum tiba waktu untuk sujud pada Sang Pencipta,
Dengan menadah tangan berdoa pada kebesaran Maha Esa.
Malam ini aku bangkit sendiri,
Sepi bertemankan kerdipan bintang dan unang-unang,
Sang rembulan kulihat bersembunyi di sebalik tirai awan,
Hanya memberikan cahaya senyuman malap malam ini,Apakah sang rembulan merasa sedih atau malu tidak berteman?
Apakah sang rembulan merasa sunyi atau gelisah tanpa bicara?
Lalu kubiarkan sang rembulan malam ini sendiri tanpa diganggu.
Malam ini banyak perkara bisa dinikmati,
Dendangan lagu sonata mainan kugiran cengkerik malam,
Suara pungguk becengkerama menyampaikan syair cinta,
Angin bayu malam menghembus kisah-kisah bahasa jiwa,
Ah, sungguh indah!
Keindahan dunia terserlah romantisnya tika larut malam.
Malam ini aku bangkit sendiri,
Menantikan menitisnya embun dinihari,
Nikmat Tuhan mana lagi manusia ingin didustakan?
Hanya kerana bahasa jiwa tidak difaham artinya.
-AA