Ridhi melirik jam di atas nakas.jam 2 malam.Dan dia belum dapat memejamkan matanya sedetik pun.Dari tadi ridhi hanya berbaring gelisah,perasaanya sangat tidak enak.
Ridhi lalu bangkit hendak mengambil air di dapur.saat melewati kamar Raj,samar2 ridhi mendengar suara erangan dan rintihan dari dalam kamar Raj.Penasaran ridhi mendekat dan menempelkan telinganya ke pintu kamar Raj.suara itu memang berasal dari dalam.Dengan pelan dan hati-hati ridhi membuka pintu kamar Raj.Tidak terkunci.
Ridhi mendekati Raj yang berbaring gelisah di ranjang.kedua matanya nampak terpejam namun erangan dan rintihan tetap terdengar daro mulutnya.
"Om..om kenapa..??"Ridhi menyentuh tangan Raj dan saat itu juga ia terlonjak kaget.
"Ya Tuhan badan kakak panas.."Tanpa sadar dia kembali memanggil Raj kakak,panggilan sayangnya untuk Raj selama ini.
Raj masih terus meracau,sekujur tubuhnya terasa panas.
"Ridhi mau telpon mama.."kata Ridhi panik dan hendak ke kamarnya mengambil ponselnya.Namun tangan Raj menahannya.
"Ja..jangan.."Ridhi menoleh,Raj tau kehadirannya namun mata Raj masih tertutup.
"Tapi kakak sakit,ridhi harus telpon mama.kita harus kerumah sakit,kak.."
"Ti..tidak usah.."Raj masih bersikeras.
"Ya sudah,Ridhi ambil Obat dan air untuk kompres dulu.."
Beberapa saat kemudian ridhi kembali dengan baskom dan handuk kecil.
"Kakak kenapa bisa sakit sihh??"Ridhi meletakkan handuk kompres di dahi Raj."Tadi juga kakak pasti tidak makan.Ya ampuunn kak,kakak boleh benci sama ridhi.tapi masa benci sama makanannya juga.."
Entah kenapa,walaupun sekujur tubuhnya berasa remuk dan lemas Raj senang mendengar omelan Ridhi.apalagi saat ridhi kembali memanggilnya kakak.
"Tunggu sebentar,kakak harus makan biarpun sedikit dan minum obat.."Ridhi lalu menyelimuti tubuh Raj lalu kedapur.
Sayur capcay yang tadi di masaknya di panaskan sebentar,lalu menyendok nasi di piring dan menyiraminya dengan kuah capcay.akan terlalu lama jika dia harus memasak bubur terlebih dahulu,lalu membawa makanan tersebut dan juga kotak obat ke kamar Raj.
"Kakak harus makan,ridhi suapin yaa.kalo kakak tidak mau,ridhi telpon mama sekarang juga.."
Raj hanya tersenyum mendengar ancaman ridhi.Melihat Raj tersenyum padanya hati ridhi senang.sejak mereka menikah ini senyum tulus pertama yang di tunjukkan Raj,selama ini hanya senyum sinis yang selalu di perlihatkannya.
"Awww..."Raj sedikit mengaduh saat Ridhi menyuapkan makan tersebut.
"Kenapa kak??apa yang sakit.ohh..masih panas ya..maaf kak,maaf.."Refleks ridhi mengusap bibir Raj dengan tangannya.darahnya berdesir saat jemari lentiknya menyentuh bibir Raj.
"Maaf kak,ridhi tidak bermaksud..."ridhi menarik tangannya dan menunduk malu.
Ridhi lalu melanjutkan menyuapi Raj.suasana hening dan sedikit canggung menyelimuti mereka.Ridhi sangat senang saat Raj menghabiskan seluruh isi piring tersebut.
"Sekarang minum obat.."Ridhi membantu Raj bangun dan bersandar pada ranjang,menyerahkan obat dan gelas berisi air.
"Ridhi bawa piringnya ke dapur dulu.."
Raj hanya mengangguk.
Di dapur Ridhi diam sejenak sebelum kembali ke kamar Raj.Dia perlu menenangkan debaran jantungnya dulu.lebih mudah saat seperti biasa,Raj bersikap dingin dan dia menanggapinya dengan ringan.Namun suasana seperti tadi sangat mempengaruhinya.Ridhi menarik napas dan menghembuskannya perlahan,lalu kembali ke kamar Raj.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You,Om
Short StoryMasih tentang Raj and Ridhi,Dan pernikahan beda usia yang terpaut jauh di antara mereka.