"Sekarang jelaskan semua ini" Ucap Changmin dengan datar
Dia menaruh foto – foto yang dia temukan dari dalam gudang ke atas meja dan menatap tajam halmoni dan harabojinya.
"Changmin, ini tidak seperti yang kau pikirkan" Ucap Kim halmoni
"Memang apa yang aku pikirkan?" Tanya Changmin
"Halmoni juga tidak tahu siapa yang mengirimkan foto itu kemari, benar!"
Changmin menatap tajam kedua orang yang ada di depannya kemudian matanya beralih foto yang atas neja. Foto dimana sang appa tengah memeluk seorang yeoja tidak berpakaian dari berbagai sudut. Astaga... Dia bisa gila memikirkan ini semua.
Changmin kemudian menoleh ke arah ahjumma yang menatapnya datar, seperti ada sesuatu yang ingin dikatakan namun tidak jadi.
"Lebih baik kau beristirahat Changmin ah. Halmoni akan membangunkanmu saat makan malam nanti"
Karena Changmin lelah dan memang membutuhkan waktu untuk beristirahat dia menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai dua namun sebelum masuk kedalam kamar dia bisa mendengar perdebatan dari lantai bawah.
"Kau gila? Bagaimana bisa kau menyuruh Changmin ke gudang?"
Suara itu adalah suara halmoninya.
"Aku butuh bantuannya selagi aku sibuk di dapur" Ucap Yuri
"Tapi kau bisa menyuruh orang lain bukan? Lihat karena kelakuanmu Changmin menemukan foto itu!"
"Kenapa ahjumma tidak membuangnya saja dulu atau membakarnya. Apa karena terlalu banyak foto hingga kalian lupa menghilangkan jejaknya?"
"Jangan bicara sembarangan Yuri ah"
"Terserah"
Changmin masuk ke dalam kamar setelahnya, dia mengira bahwa ahjumma itu dekat dengan halmoni dan harabojinya tapi mereka terdengar tidak sependapat. Ada apa sebenarnya?
.
.
.
.
Saat makan malam telah siap, Yuri masuk ke dalam kamar Changmin untuk membangunkan namja itu. Dia bisa melihat wajah polos Changmin yang sangat tenang dengan mata tertutup, sungguh menenangkan. Yuri duduk dipinggir tempat tidur dan mengelus penuh sayang pada helaian rambut Changmin.
"Jika mereka semua tidak egois maka kau akan bahagia bersama kedua orangtuamu Min, maaf ya"
Yuri tersenyum setelahnya, dia membangunkan Changmin dengan mencubit gemas pipi Changmin hingga namja mengerang kesakitan dan membuka matanya.
"Waktunya makan malam Min" Ucap Yuri dengan lembut
"Ahjumma..."
"Sana cuci mukamu dan turun ke bawah ya"
Yuri hendak pergi namun Changmin menahan pergelangan tangannya hingga dia kembali menatap Changmin dengan bingung.
"Ahjumma, soal tadi siang... Apa... Ahjumma sengaja menyuruhku untuk pergi ke gudang?" Tanya Changmin
"Menurutmu?"
"Apa maksud ahjumma dengan semua itu?"
Yuri duduk kembali dan mengelus wajah Changmin penuh kasih sayang.
"Keegoisan mereka membuatmu tidak mendapatkan kebahagiaan yang sebenarnya bukan? Jangan benci mereka Min... Kau harus mencaritahu semuanya"
"Ahjumma..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Warmth
FanfictionKehidupan Yunho dan Jaejoong setelah Changmin berusia tujuh belas tahun. Apakah mereka bisa mempertahankan keluarga mereka? Yunjae Min Family. ChangKyu Yoosu. Family, romance, Yaoi, DLDR ya! Hehehehehe