Chapter 9

1.9K 257 34
                                    

Annyeong~
Rasanya udh 1 abad ya gak update ff ini?

Maaf ya kalo feel na kurang, masih mendalami lagi feel di ff ini
😆 😆 😆

Btw nanti jgn bingung kalo yiba - tiba emak Cho tulis Jaejoong atau Mrs. Kim. Kalo lagi berduaan sama babeh Cho tulis na Jaejoong n Yunho soal na kalo nulisnya Mrs. Kim sama Mr. Jung yang ada diotak Cho bapak nya babe sama ibu nya jaemma masa 😆😆😆

Kalo lg banyak pemeran, baru dah Mr. Jung sama Mrs. Kim.

Met malam minggu (semoga ujan, doa cho yg lagi single) Happy reading para karataners~

.
.
.
.
.
.
Malamnya Changmin makan malam bersama pernghuni panti, membantu menyiapkan makan malam bersama Kyuhyun dan membagikannya. Mereka makan dengan tenang sampai sesosok namja yang Changmin kenal masuk ke dalam ruang makan itu.

"Appamu Min" Bisik Kyuhyun pada Changmin yang duduk di sampingnya

"Hum" Jawab Changmin tanpa menoleh dan langsung memakan makanan di depannya

"Malam" Sapa Mr. Jung pada Changmin dan Kyuhyun yang ada dihadapannya

"Malam ahjusshi" Jawab Kyuhyun sedangkan Changmin hanya mengangguk

Mr. Jung menoleh ke kanan dan ke kiri mencari seseorang dan Kyuhyun tahu siapa yang sedang di cari oleh appa Changmin itu.

"Kim ahjumma ada di dapur, membantu menyiapkan makan malam"

"Ah... Ahjusshi tidak mencarinya" Jawab Mr. Jung

"Tapi terlihat kau mencarinya" Ucap Changmin

"Ti-tidak"

"Duduklah ahjusshi" Pinta Kyuhyun dan Mr. Jung menurutinya

"Bagaimana gedung ini?" Tanya Mr. Jung

"Bagus"

"Lumayan" Jawab Changmin seadanya

"Selamat malam Mr. Jung, saya Choi Siwon ketua klub. Saya sangat berterima kasih karena sudah memikirkan para penghuni panti" Ucap Siwon yang langsung menghampiri Mr. Jung saat dia duduk bersama Changmin dan Kyuhyun

"Ya, bukan masalah" Jawab Mr. Jung

"Tidak masalah Siwon hyung, uangnya banyak dan tidak akan habis hanya karena membeli gedung ini" Ucap Changmin datar

Tidak enak juga sih mendengar perkataan itu dari anaknya tapi yah mau bagaimana lagi, Changmin masih memusuhinya dan dia harus bersabar agar sang anak luluh padanya nanti.

Malam semakin larut dan Changmin memutuskan untuk duduk di ayunan yang menghadap kea rah laut, gedung yang dibeli oleh appanya ini sebenarnya sangat bagus. Dia mencari gedung yang benar – benar jauh lebih bagus dari gedung yang dulu. Suasananya sangat nyaman dengan pemandangan yang indah bahkan saat malam menjelang.

"Belum tidur?"

Changmin tidak menolehkan kepalanya saat suara itu terdengar dari belakang, suara lembut itu dapat dia kenali dengan mudah. Itu adalah suara eommanya yang datang dengan selimut dan melampirkannya pada pundang Changmin dan dia duduk di ayunan samping Changmin.

"Memikirkan apa?"

"Apapun yang aku pikirkan apa hubungannya denganmu?" Sinis Changmin

"Bagaimanapun aku eommamu Changmin ah. Maaf ya untuk sikap eomma yang tidak bisa merawatmu dengan baik"

"..."

"Eomma sangat menyesal sekarang"

Changmin hanya diam saja, sejujurnya dia sangat lemah dengan suara lembut eommanya apalagi jika suara eommanya sudah terdengar sangat lirih. Changmin ingin memeluknya tapi egonya masih terlalu besar di sini sehingga Changmin hanya diam.

WarmthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang