Part 17

2.1K 151 13
                                    

Happy reading

"Ngambek ajah terus gak usah makan sekalian".

Adam malah nyengir gak jelas. Hawa kalo marah nakutin banget fikir adam. Hari ini rio kembali mencoba mendekati hawa dan hal itu diketahui oleh adam. Alhasil adam sedikit marah terhadap hawa.

"Dimana-mana orang ngambek itu dibujuk biar gak ngambek. Ini malah disuruh lanjut". Adam menggerutu tak jelas. Pasalnya sejak tadi pagi dia berusaha tak menghiraukan hawa. Bahkan saat jam makan siang pun adam enggan untuk keluar makan.

"Aku bawa masakan sendiri, tadi bangun pagi-pagi buatin makanan untuk kamu. Kalo kamu gak mau makan yaudah aku kasih ke pak rio ajah".

"Kasih ajah sana. Pasti dia kesenengan dapet makanan dari kamu". Hawa membulatkan matanya mendengar jawaban adam. Rupanya adam benar-benar marah denganya.

Hawa mulai mendekati adam yang sedang sok sibuk membuka berkas perusahaannya. Dia duduk diatas pangkuan adam sehingga membuat adam menghentikan aktivitasnya.

"Sayangnya, aku gak mau orang lain ngerasain masakan aku selain kamu". Adam memandang wajah hawa dari dekat. Sangat dekat hingga hampir berciuman. Namun hawa dengan sigap berdiri dan menjauh dari adam.

Adam mengeluh membuang nafas. Sedangkan hawa terkekeh melihat raut wajah adam. Akhirnya adam pun mengambil makanan yang ada diatas meja kerjanya. Senyum bahagia terlihat diwajah hawa kala adam mau memakan masakannya.

"Enak, hidup di ausi bikin kamu pinter masak".

"Iya, aku ikut bude belajar masak. Mamanya tommy selalu ngajarin aku macam-macam masakan. Jadi deh sekarang aku bisa masak".

Adam ikut bahagia melihat wajah bahagia hawa. Ternyata hawa tak kesepian tatkala dirinya jauh dari orang tua dan sahabatnya. Adam pun mengakui jika hawa memang wanita yang luar biasa. Bisa kuat dan mandiri dalam keadaan yang sangat sulit.

"Ngomong-ngomong pak bayu kemana. Tumben dia gak nongol di ruangan kamu".

"Dia lagi aku suruh meeting sama rio. Ada meeting diluar, jam 2 jadi sekalian makan siang".

"Kenapa bukan kita. Kita kan lagi gak sibuk, kenapa lagi kamu malah tahu jadwal daripada aku". Protes hawa tak terima karena jawaban adam membuatnya sedikit bingung. Setahunya tidak ada jadwal meeting yang penting.

"Kata kamu besok jadwal meetingnya. Lha ternyata orangnya minta sekarang. Daripada kita berangkat mendadak, lebih baik aku suruh bayu dan rio ajah". Jawab adam menjelskan. Namun ada yang masih mengganjal dihati hawa.

"Jangan bilang cliennya wanita". Tebak hawa yang menaruh rasa curiga. Pasalnya jika meetingnya diganti jadwal atau pun dirubah tempat pasti hawa lebih dulu tahu.

Adam hanya meringis melihatkan giginya yang rapi. Tebakan hawa sangatlah tepat. Itu jug sebabnya adam menyuruh bayu dan rio yang berangkat meeting.

Bukannya adam tak mau. Tetapi cliennya kali ini adalah wanita yang separuh baya seperrti tante-tante. Wanita itu selalu mencuri kesempatan kepada adam. Terkadang wanita itu pun mengajak meeting ditempat private. Membuat adam bergedik ngeri.

"Kenapa kamu malah senyum-senyum gitu hah".

"Jangan cemburu gitu sayang. Aku gak bakal tertarik kok sama dia".

"Iishhh..!! Sapa juga yang perduli. Makan tuh sendirian, aku mau kembali keruangan aku". Hawa berdiri melangkah menjauh dari adam. Dengan satu hentakan bunyi pintu pun tertutup sangat keras. Membuat adam sedikit terkejut.

"Wanita adalah macan betina". Gumam adam setelah kepergian hawa.

Adam pov

"KATAKAN ADAM APA YANG SUDAH KAMU UCAPKAN KEPADA PAK SUTEJA,?

BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang