Part 15

2.3K 173 10
                                    

Hawa mengeluh sadarkan diri saat merasa kepala dan badannya sulit digerakkan. Tubuhnya serasa kaku saat ia mencoba menggerakkannya.

Ia sedikit terkejut saat merasa tangannya sedikit berat. Rupanya adam tertidur disampingnya dengan tangan yang menggenggamnya.

Senyum sedikit tersungging saat ia mengingat perkataan bayu. Betapa beruntungnya dirinya saat mendengar bahwa adam selalu menunggunya untuk pulang. Selalu menanti akan kedatangannya kembali. Hawa mengakui jika dirinya pun masih mengharapkan adam kembali bersamanya.

Bukankah cinta memang egois, lalu kenapa ia harus berpura-pura jika dirinya kuat tanpa adam disampingnya. Adam sudah berusaha berjuang membangun kembali bisnis keluarga yang hampir hancur. Adam pula yang harus menanggung semuanya.

"Aku akan membantu kamu kembali tersenyum seperti dulu". Dengan gerakan pelan, hawa mengelus pucuk kepala adam. Melihat wajah tentram adam membuatnya kembali tersenyum. Mengingatkan seperti dulu saat mereka masih bersama sewaktu sekolah.

Tak ada gerakan sedikitpun dari adam. Hawa melepaskan selimut yang membelenggu tubuhnya. Kemudian ia turun dari ranjang. Mengaitkan selimut pada tubuh adam yang masih tertidur diatas ranjang. Ya adam memang tidur disamping hawa namun sedikit menjauh dan menjaga jarak. Tubuhnya pun sedikit melurut kebawah hingga saat hawa bangun tadi tak tahu jika disampingnya ada orang lain.

Setelah menyelimuti tubuh adam. Hawa bergegas ke kamar mandi. Ia ingin menghirup udara diluar. Bukankah pagi hari udara sangat baik.

Adam pov

Aku terbangun dari tidurku, nampaknya tidurku sedikit terusik karena harus menjaga hawa. Aku baru bisa memejamkan mata pukul 2 pagi. Dan kulirik jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Aku hanya tidur dua jam saja.

Tapi tunggu, kenapa tanganku kosong. Bukankah aku menggenggam tangan hawa. Lalu kemana tangan hawa berada. Aku melihat kesamping dan tidak menemukan hawa disamping aku. Kemana perginya hawa. Apa ia sudah baikan, kenapa malah bangun dari tempat tidur.

Aku menyibakkan selimut yang berada diatas tubuhku. Sepertinya selimut ini untuk hawa. Lalu kenapa kini berada diatas tubuhku. Aku turun dari ranjang mengecek kamar mandi. Mungkin saja hawa sedang berada dikamar mandi. Tapi kemana, kamar mandi pintunya kebuka lebar.

Fikiranku jadi kacau. Bagaimana dia bisa hilang lagi. Bukankah dia masih butuh banyak istirahat. Sebaiknya aku cari diluar saja.

"Hawa...!!!!

"Hawa kamu dimana,?. Teriakku saat tak menemukan hawa disini. Kemana perginya dia.

Bayu dan rio juga kemana. Kenapa jadi sepi begini tidak ada orang. Ooh aku lupa, rio dan karina aku suruh balik ke jakarta lebih dulu. Karena perusahaan di jakarta butuh bantuan secepatnya. Tapi bayu kemana, bukankah nanti jam 9 masih ada meeting lagi. Hah sepertinya mereka gemar sekali main petak umpet.

Tapi tunggu, siapa wanita cantik yang kini berada di depan taman villa ini. Cantik sekali, memakai dres pink selutuh disertai cardigan senada. Dan nampaknya aku juga kenal siapa dia. Senyumku tersungging kala melihat dia tersenyum sambil merentangkan tangannya. Wajahnya begitu damai dan indah.

 Wajahnya begitu damai dan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang