Part 8

1.9K 165 3
                                    

Semenjak kejadian itu, hawa tak pernah terlihat lagi disekolah. Sudah seminggu ini tak ada kabar dari hawa.  Bahkan adam saja tak tahu dimana hawa saat ini. Ya hingga saat ini adam masih tak mau bertemu hawa.

Reina yang mulai merasakan ada hal yang aneh pun berusaha bertanya kepada adam. Namun adam tak mau menjawabnya.

Adam menatap aneh kepada reina yang melihat kearahnya dengan tatapan sinis. Adam berusaha untuk tak memperdulikannya, namun reina malah menutupi jalannya.

"Sebenarnya apa masalah loe sama gue.

"Gue gak ada masalah ama loe. Cuman gue heran ajah kenapa loe yang katanya sahabat terbaik hawa malah belum tahu keadaannya dia saat ini.

"Itu bukan urusan loe..!!! Adam melangkah berusaha melewati reina. Namun reina kembali menghalangi jalannya.

"Ooh. Bagus deh. Dari sini gue bisa yakin kalo loe emang gak pantas buat hawa.

"Ck.. Emang bukan gue kan orang yang pantas untuk hawa. Udah ada raja yang baik buat dia.

Reina tersenyum meremahkan ucapan adam. Rupanya sifat adam belum berubah. Masih menganggap hawa dan raja ada hubungan.

"semoga dengan apa yang udah loe ucapin, gak akan bikin loe nyesel. Loe masih mau memikirkan iri loe sendiri tanpa tau kebenaran yang sesungguhnya. Well, gue harap hawa juga bisa bahagia disana.

Reina melenggang pergi meninggakan adam yang masih terpaku atas ucapan reina. Apa maksutnya bahagia disana.

Adam berlari menyusul langkah reina yang semakin dipercepat.

"apa maksut loe bahagia disana,,? Dimana hawa sekarang". Tanya adam dengan wajah dinginnya. Namun yang ditanya malah mengedikian bahu. 

"bukan urusan loe...!!!! Minggi rgue  mau lewat.

Bukan malah pergi, adam masih menghalangi jalannya reina. Namun reina masih tetap kekeh untuk pergi.
Alhasil adam pun mengalah dan mundur membiarkan reina berjalan.

Saat adam berbalik, raja sudah ada tepat didepannya. Dengan wajah malasnya, adam melenggang pergi seakan tak memperdulikan kehadiran raja.

"gue tahu dimana hawa sekarang.

Adam terhenti mendengar ucapan raja. Jelas saja raja tahu, secara raja dan hawa tengah dekat.

"heh..! Ya tau lah, kan loe yang tau segalanya tentang dia. Bahkan karena loe juga dia dihukum sampai sakit.

"pantesan reina gak mau bilang soal hawa sama loe. Ternyata kayak gini alasannya.

"apa maksut loe hah...!!! Adam terpancing emosi dengan ucapan raja.
Dia mencengkram bkuat kerah seragam raja.  Namun justru raja malah menyeringai menatap adam.

"Waktu itu, gue dan reina ngelihat hawa berjalan dari arah halte bus depan. Gue fikir mobilnya dia bocor ban atau mungkin dia sedang nungguin loe. Tapi ternyata dia naik. Bus dan. Bus yang dia tumpangin bocor ban, hingga dia harus jalan kaki dari arah halte depan sampai halte gang sekolah.

Adam hanya terdiam mendengarkan raja berbicara. Rasanya ingin sekali dia pergi dari sini dan kembali kekelas. Namun karena mendengar ucapan raja yang mengatakan jika hawa berangkat naik bus, adam semakin terdiam.

"gue ama reina berangkat bersama, dan menawarkan tumpangan untuk hawa. Namun hawa menolaknya dan kekeh berjalan sampai gerbang sekolah. Gue dan reina sengaja menunggu hawa didepan gerbang. Dan disitulah kita dihukum sama guu piket sampai hawa pingsan.

Adam menatap tajam raja seakan meminta penjelasan. Sedangkan raja malah tersenyum kecut.

"tapi loe udah terlambat. Dua hari yang lalu, hawa dibawa ke ausi sama orangtuanya. Gue kira loe udah tahu dan kekeh gak perduli dengan keadan hawa. Namun saat gue melihat orangtua loe dateng dan loe gak ada, disitu gue sadar.

Tanpa sadar tangan adam mengepal kuat. Perasaan emosi telah menjalar di seluruh tubuhnya. Bagaimana bisa ia tidak tahu jika hawa dilarikan ke ausi. Bagaimana bisa adam melakukan kesalahan lagi untuk yang kedua kalinya.

Tanpa berkata apapun, adam melenggang pergi meninggalkan raja yang tersenyum penuh arti.

Adam pov

Gue berlari sekuat tenaga saat bel pulang sekolah udah berbunyi. Gue gak menghiraukan teriakan bayu yang makin bikin kuping gue panas. Gue harus cepat sampai rumahnya hawa. Apa benar yang dikatakan oleh raja.

Aaargggh. !! Kalo inget kejadian itu bikin gue sangat marah. Bagaimana bisa gue ngelakuin kesalahan sampai dua kali.

20 menit motor gue terpakir tepat dihalaman depan rumah hawa. Kenapa sepi kayak kuburan gini sih. Apa jangan-jangan apa yang dikatakan sama raja itu benar.

Gue ketuk pintu besar yang ada dihadapan gue. Tak ada tanda untuk dibuka. Gue ketuk lagi sampai dua kali masih sama saja. Ooh ya tuhan, tolong jangan benarkan ini.

Namun saat gue udah mau berbalik, gue dengar ada yang membuka pintu rumahnya. Ternyata asisten rumah tangganya hawa.

"Eeh mas adam. Masuk dulu yuk mas, tapi dirumah gak ada siapa-siapa.

Gue mengangguk dan mengikuti langkahnya untuk masuk kedalam.

"Memang mereka semua kemana mbak kok sepi gini sih". Tanya gue sambil celingak celinguk melihat kesekeliling rumah ini.

" mereka lagi ke ausi mas adam. Mengobati sakit usus buntunya non hawa.

Hah usus buntu ajah kenapa mesti ke ausi. Jauh banget kayak indo gak mampu ajah ngobatinnya.

"Kenapa jauh banget mbak. Kan di rumah sakit sini juga bisa.

"Uhmm.  Katanya sih.

Kenapa dia malah jadi gagu gini. Gue curiga sebenarnya ada apa sampai hawa dibawa kesana.

"Katanya apa mbak,,? Udah ngomong ajah". Desakku padanya.

"Usus buntunya gak biasa jadi dibawa ke ausi. Sekalian ngurus sesuatu disana. Katanya non hawa bakal pindah kesana.

Deg.

Ucapan mbak bikin gue langsung terpaku. Bercandaannya gak lucu banget sumpah. Kenapa mesti pindah kesana. Gue harus cari mama buat nanyain ini semua.

"Yaudah deh mbak. Aku balik duluan yah. Jangan lupa dijaga rumahnya.

Gue bergegas pergi dari rumah hawa. Gue harus nemuin mama. Pasti mama yang tau segalanya. Mama juga yang udah nganterin hawa.

Tak butuh waktu lama. Lima menit gue udah sampai didepan rumah. Mobil mama pun ada di bagasi.

" mama...!!! Mama...!!!

"Waalaikum sallam. Kenapa sih bang teriak-teriak gitu. Mama juga dengar kali.

"Dimana hawa ma,,?. Bukan malah menjawab mama malah tertawa. Apanya yang lucu nih orang tua.

"Kamu mandi dulu terus ganti baju lalu makan. Baru mama kasih tau". Tawar mama padaku. Tapi gue gak mau, gue udah gak sabar pengen tahu dimana hawa saat ini.

"Tapi ma....

"Udah cepat sana. Mama tunggu disini, nanti mama bakal kasih tahu semuanya.

Dengan langkah gontai, akhirny gue pun mengalah dan melangkah menuju kamar gue. Kalo gue menolak pasti mama bakal nolak juga ngasih tahu dimana sesungguhnya hawa saat ini.

Gue sendirj juga gak ngerti kenapa sampai hawa dibawa ke ausi. Jauh banget dari indonesi. Rasanya gue males ngapa-ngapain kalo kayak gini. Memang benar penyesalan selalu datang terlambat. Tapi gue harap gue bisa melihat hawa lagi.

Sepertinya gue harus mandi dan turun kebawah nemuin mama. Hawa maafin gue karena keegoisan gue selama ini sama loe. Gue tahu mungkin loe kecewa. Bahkan saat loe sakitbdan butuh gue, bodohnya gue malah egois dan ninggalin loe.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Haiiii...!!! Saya balik lagi setelah sekian lama. Karena udah selesai sekuelnya jadi mau rampungin yang ini.

Tapi maaf jika updatenya sedikit. Maklum masih ngumpulin nyawa buat cerita ini yang sempat terpotong.

Ceritanya gak banyak jadi langsung pada bagian sesungguhnya.

Jangan lupa vote ya...!!!! Maaf agak error jadi belum selesai udah ke publish. Yaudah deehhh cus diupdate sekalian.


BAPERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang