LINE
J.Wonwoo
Jen, gw udah d depan rumah lo nih
Gw udah berangkat won
Sori yLah?
Lo ninggalin gw?Read
Jennie nggak membalas chat dari Wonwoo. Dia memasukan ponselnya ke kantong jaket. Cewek itu lagi duduk di halte, menunggu bus tujuan ke sekolahnya.
Kebetulan banget tadi Naeun berangkat pagi-pagi sekali. Jadi setelah Naeun pergi, Jennie langsung tancap gas ke halte sebelum Wonwoo datang menjemputnya.
Jennie menunggu bus yang nggak kunjung datang itu sambil memainkan kedua kakinya di atas paving. Tiba-tiba, sebuah motor matic berhenti tepat di depan Jennie.
Cewek itu mengalihkan pandangnya ke arah lain. Si pengendara membuka kaca helmnya, lalu turun dari motor.
"Ternyata lo ada di sini," ucapnya.
Yah, kampret, batin Jennie.
"Lo ngapain kesini? Pindahin itu motor, nanti ada bus datang ketabrak lagi. Kan, kasian motornya," ucap Jennie tanpa melihat lawan bicaranya.
"Lo lebih mikirin motor gue dari pada gue, Jen?" balas Wonwoo.
"Iya, motornya lebih cakep dari pada pemiliknya."
Wonwoo gemas melihat tingkah Jennie. Cowok berkacamata bulat itu menarik kedua pipi Jennie sampai cewek itu mengaduh kesakitan. Jennie memukuli tangan Wonwoo agar cowok itu berhenti menarik pipinya. Wonwoo sendiri malah ketawa melihat pipi Jennie yang memerah.
"Itu akibatnya kalo lo milih motor gue dari pada guenya," ucap Wonwoo.
"Kalo gue milih elo, akibatnya apaan?" tanya Jennie asal.
Wonwoo diam mendengar pertanyaan dari Jennie. Jantungnya seperti gendang yang dipukul. Kedua pipinya memanas dan membuat wajahnya merona.
Yah, bego. Kok gue nanya gitu sih? Rutuk Jennie dalam hati.
Jennie menundukkan kepalanya dan kembali memainkan kakinya di atas paving. Tiba-tiba aja Jennie merasa ada yang meraih tangan kanannya. Cewek itu mendongakan kepalanya dan melihat Wonwoo tersenyum. Ditambah lagi, mata rubah Wonwoo menatap tepat ke kedua manik hitam Jennie dengan intens.
Gila! Gans banget Wonu kalo gitu. Ambyar gue!
"Akibatnya kita bakalan dihukum kalo sampai telat. Hehehe..."
Jennie bengong.
"Yuk, berangkat," ajak Wonwoo.
Yah, sianjir gak romantis nih. Lagian masih pagi mana mungkin telat, gerutunya.
Jennie mendengus kesal. Seperti terhipnotis, cewek bermarga Kim itu pun berdiri dan mengikuti langkah Wonwoo. Mereka berdua berjalan ke arah motor Wonwoo yang terparkir di pinggir jalan sambil pegangan tangan.
❄❄❄
Rose heran melihat Jennie yang diam sambil menopang dagunya. Biasanya Jennie itu yang paling rame kalo pagi gini. Kayak burung abis makan pisang, mencicit mulu.
"Jen, lo kenapa?" tanya Rose penasaran.
"Ng.. Ros, mungkin nhgak kalo gue suka sama Wonu?" Jennie balas bertanya dengan volume suara yang dikecilkan. Takut kalo teman sekelasnya ada yang mendengar.
"Pftttt, apa?" Rose menahan tawanya. Ternyata temannya ini diam karena lagi mikirin Wonwoo.
"Tau ah, Ros!" Jennie mendengus kesal. Sudah Jennie duga kalo temannya ini pasti akan menertawakannya. Ya, secara Jennie yang lagi mode anti cowok, tiba-tiba ngomong kayak gitu.
"Abis lo aneh, Jen. Nanyanya begitu. Apa sih yang nggak mungkin di dunia ini?" jawab Rose sambil terkekeh.
"Tapi gue takut, Ros. Gimana kalo Wonu sama kayak Suga?"
Rose menepuk pundak Jennie dengan pelan. "Jen, emang cowok itu rata-rata brengsek. Tapi kan, rata-rata. Artinya nggak semuanya. Kalo menurut gue ya coba aja kenal Wonu lebih jauh lagi. Jangan buru-buru kayak kemaren," jelas Rose.
"Gitu ya?"
"Yoi, sista. Nggak usah dibawa serius, Jenjen. Jalani aja apa yang ada. Dibikin santai kayak lo temenan sama kita-kita."
Jennie menarik kedua sudut bibirnya. Ada rasa lega setelah ia bercerita ke Rose. "Makasih ya, Ros," kata Jennie.
"Sama-sama Jenjen. Asal lo jangan terlalu berharap aja sama Wonu. Lo tau kan, masalah terbesar cewek itu berharap. Giliran di PHP aja nyalahin cowoknya."
Sontak Jennie ketawa. "Anjir, kok lo bisa ngomong kayak gitu? Tapi ada benernya juga sih."
"Kesel gue tuh, Jen. Kemaren ada cewek yang ngelabrak gue. Dia minta gue putus sama June, katanya June suka sama dia," curhat Rose.
"Terus?"
"Dianya aja yang baper sama June. Itu cewek nunjukin chatnya June dan langsung gue ketawain. Hahaha..."
"Emang chatnya gimana?"
"Kayak June chat sama adeknya. Nggak ada yang mesra. Hadeh!"
"Hahaha... Sabar, Ros. Sabar..."
❄❄❄
"Won, gimana? Lo udah ajak Jennie?" tanya Seungcheol begitu ia sampai di kelas.
"Udah, Bang," jawab Wonwoo singkat.
"Terus, dia mau?" Seungcheol meletakkan tasnya di atas meja, lalu duduk menghadap ke Wonwoo yang berada di belakangnya.
"Mau lah. Hahaha..." Wonwoo tertawa dengan bangga.
"Serius?" tanya Seungcheol nggak percaya.
"Gue itu ganteng dan baik, Bang. Cewek mana sih yang nolak ajakan gue?" ucap Wonwoo penuh percaya diri.
"Sialan lo. Gue juga ganteng dan baik, tapi kok Jennie nolak gue, ya?"
"Itu karena lo tukang modus. Ada cewek nganggur dikit aja digebet," celetuk Hanbin yang baru aja datang.
Tawa Wonwoo pecah saat mendengar celetukan Hanbin. "Ya udah tikung balik, Bin. Janur kuning belum melengkung ini," kata Wonwoo.
"Liat aja ntar. HAHAHA!" Hanbin tertawa jahat.
"Serah lo, Bin." Seungcheol memutar bola matanya dengan malas. I mengubah posisi duduknya kembali menghadap ke depan.
Wonwoo menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu membuka buku paket fisika yang ada di atas meja. Ia membaca buku tersebut sambil cengar-cengir nggak jelas. Hanbin heran melihat Wonwoo yang nggak kayak biasanya.
"Emang fisika ada yang lucu, Won?" tanya Hanbin sembari duduk.
"Enggak, kok. Bukan fisika yang lucu," jawab Wonwoo sekenanya. Hanbin hanya mengendikkan bahunya, lalu ngambil ponselnya dari dalam tasnya.
Liat rumus fisika berasa liat Jennie, deh. Rumit sih, tapi kalo udah paham nyenengin juga.
❄❄❄
Revisi: 13 April 2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Jeon & Kim • Jennie ✖ Wonwoo [ ✔ ]
Fanfiction[ Cover by rourouvousmevoyez ✨] Wonwoo, Si Maniak Taylor Swift. Dikenalin sama Jennie, Si Singa Betina. *** Isinya gaje, bahasa gak baku. Aku bikin ini buat iseng2an doang. Hanya ingin menyatukan kapalku yang jarang ditemukan di wattpad XD This is...