• Parulian • 10

8.6K 520 71
                                    

Jangan lah jadi human yang merugikan orang lain. Karena, Suatu saat nanti kamu akan membutuhkan mereka
• Parulian •

🕊️🕊️🕊️

Tak terasa selama 5 bulan Karantina, mereka diberi izin untuk pulang ke Rumah. Salma, Rony, Paul, Nabila packing untuk membawa barang bawaan pulang ke rumah.

"Udah rapih?" tanya Rony saat Salma sudah selesai packing koper dan barang bawaannya. Salma tersenyum merapihkan rambut Rony mengambil tisu untuk mengelap keringet pacarnya.

"Kamu cuma packing loh Ron, sampe keringetan gini" kekeh Salma, Rony tersenyum gemas dengan Salma.

"Coba aku liat hasil packingan kamu" Salma masuk ke kamar Rony.

"Astaga Rony, kamu ngapain sih?" dengus Salma melihat kamar Rony. Rony cemberut menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Capek yang" mode manja Rony merebahkan kepalanya di pangkuan Salma yang sedang memilih baju baju Rony yang dibawa pulang. Salma mengelus dadanya sabar, dan sedikit mencubit pipi Rony yang menyebalkan itu.

Dari awal Salma sudah curiga kalau Rony pasti berulah pakai sok sok an mau packing sendiri lagi. Alhasil gini lah jadinya. Salma harus merapihkan kekacauan Rony Parulian. Jangan tanya anaknya sedang apa. Sudah jelas dia sedang tertidur dengan alibi capek packing.

Dulu Salma hampir heran, kenapa baju-baju Rony hampir semuanya hitam, tapi sekarang Salma paham apa yang disukai dan tidak di sukai pacarnya itu. Salma mengelus rambut Rony pelan tanpa berniat membangunkan kenikmatan tidurnya. Salma terkekeh melihat muka Rony yang tertidur berbanding 180• dengan Rony saat bangun.

"Ron" teriak Powl yang mengusik tidurnya. Salma memberikan isyarat diam ke Powl. Powl mengangguk.

"Yah, bangunin mak anaknya, gue mau pinjem Jaketnya yang Coksu" ucap Powl.

"Ambil aja, nanti pas bangun disampein. Baru banget tidur soalnya nanti badmood gue yang kena Powl" Powl tertawa keras sampai Salma melempar baju ke mukanya.

"Masalahnya ini jaket mau dipakai gak sama tuh orang" tanya Powl. Salma mendengus dan menggeleng.

"Aman, biar gue yang cariin jaket lain ntar. Udah sono ganggu kewarasan gue aja lo, gak liat nih temen lo abis ngamok disuruh packing malah berantakkin" dengus Salma. Powl melihat kamar Rony tertawa kencang sampai Rony terusik.

"Berisik anjir" Rony mengucek matanya menatap tajam Powl yang sudah kabur. Salma meluruskan kakinya. Rony masih ingin tidur, tapi Salma menyuruhnya untuk mandi dan siap-siap. Rony gemas mencubit dan mengigit pipi Salma. Salma kesal karena Rony menjailinya.

"Ca, pake baju apa?" tanya Rony teriak dari kamar mandi membuat Salma mengelus dadanya sabar.

"Gak usah teriak teriak dikamar mandi Rony Parulian" sahut Salma yang membuat Rony terkekeh dikamar mandi.

"I love you Salma Salsabil" teriaknya lagi yang disahutin timpukkan bola kearah pintu kamar mandi.

"Astagfirullah, kaget yang"

"Cepetan gak mandinya atau aku tinggal kamu pulang duluan" kesal Salma. yang membuat Rony cepat-cepat menyelesaikan mandinya.

🕊️🕊️🕊️

Detak Hati ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang