Chapter 5

159 30 8
                                    

Para security dirumah gayoung sibuk mencari gayoung, termasuk tuan han, pasalnya tepat setelah luhan pergi membawa gayoung keluar rumah. Tuan han kembali untuk mengambil kacamatanya.

Tuan han terkejut karena gayoung tidak ada diruang musik tersebut. Tuan han khawatir dan menyuruh para security rumahnya untuk mencari gayoung. Dan sampai sore ini mereka belum menemukan gayoung.

Saat luhan ingin mengantar gayoung dengan cara meloncati pagar belakang rumah. Ia terkejut karena banyak sekali ajjushi-ajjushi security yang menjaga sekeliling rumah. Akhirnya luhan menurunkan gayoung tidak jauh dari rumahnya.

"Gayoung dengarkan aku.. kau berjalanlah lurus terus nanti kau akan sampai kerumahmu" bisik luhan ke gayoung

"Kenapa kamu tidak mengantarku pulang sampai rumah ?" Tanya gayoung penasaran.

"Hmm itu.." luhan bingung harus mencari alasan apa untuk menjawab pertanyaan gayoung.

"Karena aku ada urusan sebentar !" Jawab luhan agak ragu

"Ohh begitu.. baiklah, terimakasih untuk hari ini" kata gayoung sambil tersenyum manis

Seperti yang dikatakan luhan, gayoung berjalan lurus kedepan. Dan para security yang menjaga pagar halaman belakang terkejut melihat kedatangan gayoung.

"Hei lihat itu !, itu nona gayoung !" Teriak salah satu security.

Para security datang ketempat gayoung berada. "Anda tidak apa-apa nona ?" Tanya salah satu security khawatir.

"Iya saya tidak apa-apa" balas gayoung.

Salah satu security memberi tahu pak han bahwa putrinya telah ditemukan. Raut wajah pak han tampak lega tetapi itu hanya sekejap saja, raut wajahnya berganti dan tampak begitu murka dan tangannya mengepal kesal

Akhirnya para security membawa gayoung ke dalam rumah. Saat gayoung masuk kedalam rumah, tuan han sudah berdiri di bawah tangga dengan kedua tangan yang dilipat didepan dada. Bukan hanya itu tapi juga di temani dengan raut wajah yang nampak kesal.

Tuan han berjalan agak cepat menuju gayoung. Karena bunyi hentakan sepatu yang keras, gayoung tau bahwa ada seseorang menuju dirinya. Gayoung khawatir jika yang datang itu appanya dan yang lebih membuatnya khawatir, ia takut appanya akan memarahinya.

"Dari mana saja kau ?"tanya apaanya dingin

"A-aku.. aku dari.." saat ini gayoung benar-benar ketakutan sampai sekujur tubuhnya menggigil, ia terus menggigit bibir bawahnya dan bingung harus menjawab apa.

"Kalian semua tolong tinggalkan kami berdua" perintah tuan han terhadap security-securitynya.

"Baik tuan.." jawab security-security itu sambil pergi meninggalkan mereka berdua

"Aku tanya sekali lagi kau darimana ?" tanya appa gayoung dengan nada yang mulai tinggi.

Gayoung masih membisu, kali ini matanya mulai berkaca-kaca.
"A-aku ta-tadi jalan-jalan la-lalu nyasar" jawab gayoung ragu dan terbata-bata. Gayoung menunduk kebawah dan satu tetes air matapun terjatuh membasahi lantai.

Tiba-tiba tangan tuan han meraih rambut gayoung lalu menggenggamnya dan menariknya kebawah agar ia bisa meliha wajah gayoung yang tadinya tertunduk.

"A-appa sakit~ hiks appa lepas~.." gayoung merintih kesakitan dan air matanya mulai menetes dengan deras

"Sakit katamu hah ?!, lebih sakit aku yang di hina-hina karrna memiliki anak cacat seperti mu, aku hampir saja turun jabatan karena KAMU BUTA !!! KARENA KAMU BUTA GAYOUNG !!!" Teriak appa gayoung.

Teriakan tuan han terdengar sampai luar rumah. Dan para security yang mendengarnya hanya bisa menggeleng iba. Mereka tak tega karena gayoung selalu dimarahi oleh tuan han walaupun gayoung hanya membuat kesalahan sedikit saja, bahkan tak membuat kesalannpun ia sering dimarahi.

Seharuanya tuan han tak bersikap seperti itu. Walaupun anaknya buta dan ia pernah diejek oleh orang-orang sekitar karena itu, namun itu bukanlah salah gayoung. Gayoung juga pasti susah menerima takdir bahwa ia buta.

Gayoung memberontak ingin lepas dari genggaman tuan han yang makin mengencang, namun ia tidak sengaja menendang kaki tuan han hingga appanya itu terjatuh.

Amarah tuan han makin menjadi-jadi, ia segera bangkit lalu memukuli gayoung hingga gayoung mendapat banyak lebam bekas pukulan, tidak hanya itu ujung bibirnya juga berdarah.

Gayoung menangis kesakitan. Tuan han menarik gayoung lalu mendorongnya kelantai hingga ia terjatuh. Bukan hanya itu ia juga mengurung gayoung didalam kamar

"Kau tak boleh keluar dari kamar ini dan jangan harap kau dapat makan, malam ini !" Teriak tuan han sambil menutup pintu kamar dengan kencang dan menguncinya.

Gyoung duduk menekuk kaki sambil melipat kedua tangannya lalu mnenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya itu.
Tangisnya tak bisa di tahan lagi. Baju dan rok yang ia gunakan basah kuyup karena air matanya.

Ditempat yang jauh dan berbeda, yaitu tempat penginapan luhan. Hati luhan entah mengapa merasa gelisah, ia dari tadi mengeluarkan keringat dingin. Perasaannya tidak enak.

Ia merasa khawatir terhadap gayoung. Karena perasaannya tak kunjung tenang juga, ia memutuskan pergi kerumah gayoung untuk mengecek keadaan gayoung.

|
|
|

Sesampainya di rumah gayoung, ia mengecek keadaan sekeliling terlebihdahulu, takutnya masih ada security yang berjaga. Setelah dipastikan kalau keadaan aman, ia pun mulai menyelinap masuk dan ia mengintip jendel kamar gayoung.

Yang ia khawatirkan benar-benar terjadi. Saat ia melihat gayoung yang menangis dengan keadaan babak belur itu membuat hatinya hancur.

"Gayoung.... kau kenapa ???" Tanyanya dari luar jendela

"Luhan ? Itu kamu ?" Gayoung yang mendengar suara luhan langsung melihat keatas dan mencoba berdiri, tetapi badannya masih sakit sehingga ia terjatuh kembali.

Luhan dengan cekatan membuka jendela kamar yang tak terkunci itu lalu masuk kedalam kamarnya. Ia langsung menghampiri gayoung dan memeluknya dengan erat.

"Apa rasanya sakit ?" Tanya luhan lirih

Gayoung hanya bisa terdiam sambil menangis di dalam pelukan luhan.

"Kau benar luhan kan ???" Tanya gayoung sambil meringis kesakitan.

"Iya, aku luhan" jawab luhan lalu menempelkan tangan dia dan gayoung.

"Appa marah kepadaku.., ia memukuliku.. aku takutt..hiks" kata gayoung sambil menangis.

"Ayo kita pergi dari sini, aku akan membawamu ketempat penginapanku lalu mengobati lukamu" kata luhan lembut dengan dengan senyum lirihnya.

"Tapi kamarku kan dilantai dua.., bagaimana caranya kita turun?, lagipun bagai mana caranya kamu bisa naik kesini ?" Tanya gayoung.

"Itu rahasia, pokoknya kamu hanya diam dan semuanya selesai" jawab luhan.

Luhan menggendong gayoung dan membawanya kedepan jendela, dan..

Happ!

Luhan loncat dari jendela kebawah tanpa jatuh. Dan luhan membawa gayoung pergi ke tempat penginapannya.

Bersambung...

Tbc

Hahhhh akhirnya selesai juga chapter 5
Semoga kalian menikmatinya
Maaf kalau ada typo ya
Makasih bagi yang udah vote and coment, dan makasih udah nyemangatin aku
Dan bagi yang belum jangan lupa vote and comentnya ya...
See you next timee :*

I WANT TO SEE YOU   [ Moon Gayoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang