Chapter 6

167 32 10
                                    

Di tempat penginapan luhan...

Luhan masuk lewat pintu depan dan masih menggendong gayoung. Seorang ajjushi penjaga penginapan tersebut melihat luhan yang masuk dengan menggendong seorang wanita.

"Wah wah.. kekasihmu ya ?" Tanya ajjushi meledek. Luhan hanya diam dan terus berjalan lurus dengan tatapan dingin.

Setelah sang ajjushi memperhatikannya dengan baik, ia tersentak kaget karena melihan keadaan gayoung yang dipenuhi dengan luka-luka lebam di sekujur tubuhnya.

"Ommo !!" Teiaknya kaget. Luhan melirik sinis kepada ajjushi itu, lalu mengembalikan pandangannya lurus kedepan.

"Ya tuhan.. ada apa dengan wanita itu ?? Apa dia mabuk atau mencoba bunuh diri ?" Tanya sang ajjushi kepada diri sendirinya pelan.

Setelah luhan sampai kamarnya, ia mendudukkan gayoung di kasurnya. Dan dengan cekatan ia segera mengambil kotak P3K yang tersedia ditasnya luhan.

Ia mengelap bagian luka gayoung dengan air hangat terlebih dahulu, lalu memberinya obat merah dan memperban lukanya.

"Aww.." ucap gayoung meringis kesakitan.

"Apa rasanya sakit ?" Tanya luhan dengan ekspresi iba. Ia juga seakan merasakan sakit yang dirsakan gayoung.

Gayoung mengangguk pelan.

"Tahan ya.. setelah ini kau pasti akan sembuh" kata luhan menenangkan sambil tersenyum lirih.

"Luhan..."

"Hmm..??"

"Gamsahamida.." kata gayoung sambil tersenyum kecil

"Hmmm" jawab luhan ikut tersenyum juga, tetapi bukan senyum bahagia melainka senyum iba.

"Yap selesai.." kata luhan karena sudah selesai memperban luka-luka gayoung.

Kruyukk..

Terdengar bunyi yang berasal dari perut gayoung.

"Kamu lapar ?" Tanya luhan.gayoung hanya terdiam sambil menahan malu.

"Apa kamu sudah makan ?" Tanya luhan lagi. Gayoung masih membisu.

"Gayoung.. katakan saja, aku gak akan marah" ucap luhan.
Gayoungpun mengagguk pelan.

"Baiklah.. aku akan keluar sebentar untuk membeli makan, kamu tunggu disini ya.." kata luhan sambil mengambil uang dari tasnya.

"Aku ikut !" Kata gayoung.

"Tapi kamu harus istirahat"

"Aku mau ikut !" Jawab gayoung tegas.

"Ba-baiklah.."

Luhan memakaikan jaketnya ke tubuh mungil gayoung, lalu ia menggendong gayoung dipunggungnya.

|
|
|

Setelah sampai di sebuah resto kecil, mereka disapa oleh wanita penjaga kasir resto tersebut.

"Wahh pasangan yang sangat romantis" kata pelayan wanta itu.

Luhan tak menghiraukan perkataannya, ia hanya berjalan lurus dengan ekspresi datarnya dan mencari meja kosong.

Setelah menemukan meja kosong, iapun mendudukkan gayoung dengan perlahan ke kursi tersebut. Setelah dipastikan gayoung sudah duduk dengan sempurna, ia langsung duduk di depan gayoung.

"Kamu mau makan apa ?" Tanya luhan.

"Terserah"

"Kalau aku yang milih takutnya nanti kamu gak suka, katakan saja kamu mau apa ?"

"Aku mau rameun"

"Kamu yakin mau rameun ?"

Gayoung mengangguk.

"Baiklah kalau begitu.." kata luha agak terheran-heran. Jika sejak awal dia tau kalau gayoung hanya ingin makan rameun, ia akan memasaknya dirumah dan tidak perlu menghabiskan uang untuk ke resto.

Awalnya luhan fikir karena gayoung anak orang berduit, jadi dia ingin makan makanan yang mahal. Tapi rupanya ia hanya ingin memakan rameun.

Setelah beberapa menit kemudian makananpun datang. Mereka memakan makanan mereka.

"Wahh rupanya seperti ini rasa rameun.. enak sekali.."kata gayoung yang ditemani dengan senyumannya.

"Memang kamu belum pernah makan rameun sebelumnya ?

Gayoungpun menggeleng

"Appa bilang rameun itu tidak ada gizinya, dan dia juga bilang rameun adalah makanan untuk orang miskin.., aku sangat penasaran seperti apa rasa rameun, makanya aku minta rameun.. rupanya rasanya enak sekali, hehe" jelas gayoung sambil tertawa kecil

Luhan merasa lega karena gayoung mulai tertawa lagi.

"Gayoung..."

"Hmm?"

"Apa yang sebenarnya terjadi ? Kenapa kau bisa babak belur seperti ini ?" Tanya luhan

Senyuman yang tadinya menempel di wajah gayoung, kini sirna dan digantikan dengan wajah sedih.

Luhan menjadi merasa bersalah.

"Jika kamu gam mau mengatakannya juga gak papa" kata luhan masih ditemani dengan ekspresi bersalahnya.

"Tidak.. akan kujelaskan" kata gayoung. Gayoungpun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Luah yang sendari tadi mendengar penjelsan gayoung merasa kesal terhadap tuan han.

Ia tak menyangka bahwa tuan han tega melakukan hal itu terhadap putrinya. Tangannya mengepal keras, wajahnya memerah kesal.

Setelah selesai menjelaskannya. Mata gayoung mulai berkaca-kaca, dan tanpa disadari air matanya mulai menetes satu persatu. Luhan menenangkan gayoung. Ia menghapus air mata gayoung lalu mengelus pipinya.

Setelah makanan mereka habis, luhan berkata kepada gayoung

"Ayo kita pergi ke taman !" Kata luhan ditemani senyum cerianya.

Gayoungpun mengangguk mengiakan. Ditaman mereka menaiki komedi putar, rollercoaster, kuda putar, dan masih banyak hal seru lainnya yang mereka lakukan disana.

Gayoung kembali tersenyum ceria, luhanpun ikut senang dengan kembalinya keceriaan gayoung.

Gayoung berfikir bahwa dibalik kesedihan pasti ada kesenangan. Dan ia telah merasakan hal itu.

Hari sudah larut malam, mereka memutuskan untuk pulang dan gayoung menginap di tempat penginapan luhan. Ia tak ingin kembali kerumahnya itu.

Senyuman tak kunjung lepas dari wajah mereka. Diperjalanan pulang mereka saling bercanda dan menceritakan hal lucu dan menyenangkan.

Tetapi di tengah perjalanan ada dua orang yang mengenakan baju serba hitam lalu menghadang mereka berdua.

Tbc

Yap chapter 6 pun selesai..
Maaf kalau ada typo typo hehe
Semoga kalian menikmati ceritaku ini
Jangan lupa vote and comentnya ya.. untuk penyemangat
Vote and coment itu geratis kok guys !
Ok see you next timee

I WANT TO SEE YOU   [ Moon Gayoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang