Chapter 2

286 38 5
                                    

Gayoung masih terus meraba-raba lantai untuk menemukan kalung tersebut. Luhan yang dari tadi memperhatikannya merasa sangat ingin membantunya.

"Dimana ? Dimana kalungnya ? Uhh" ucap gayoung kepada diri sendirinya pelan

'Apa aku bantu saja dia ya ?' Batin luhan, 'Ahh ngapain bantu dia.. aku harus fokus terhadap misiku sekarang !' Perintahnya diri sendiri

"Ahh akhirnya dapat juga !" Ucap gayoung senang karena telah mendapatkan kalungnya, tanpa disadari bibir mungilnya itu mulai tersenyum.

Deg

Mata luhan terbuka sempurna, detakan jantungnya menjadi tidak teratur, dan pipinya mulai sedikit memerah.

"I-imutnya.." ucapnya spontan

"Ahh luhan apaansihh !, jangan berfikir yang aneh-aneh deh, kamu harus fokus terhadap misimu, fokus luhan fokus !!, dia itu targetmu!" Perintahnya diri sendiri.

|
|
|

"Hahhh, sekarang aku harus memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa menangkapnya" kata luhan terhadap diri sendiri.

"Aha !, aku harus mendekatinya dan berpura-pura baik padanya.. hehehe kau memang jenius mr.luhan"

Keesokan harinya...

Seperti kemarin, gayoung duduk di kursi halaman belakang rumah, yahh itu memang tempat kesukaan Moon Gayoung. Tetapi berbeda dengan kemarin, hari ini gayoung tampak ceria. Ia tersenyum manis sambil mengelus-elus kalung lovenya itu.

Dan seorang pria menggunakan kaos hitam dan topi terbalik meloncati pagar rumah gayoung dan menghampirinya. Ya ! Tidak salah lagi itu luhan yang akan melakukan aksi pendekatannya terhadap gayoung.

Sebelum ia menghampirinya, ia melihat sekeliling dulu memastikan kalau keadaan aman. Setelah pasti kalau keadaan aman, luhan pun memulai aksinya.

Ia berjalan dengan santai kearah gayoung dan duduk di sampingnya. Gayoung yang sedari tadi asyik dengan kalungnya itu belum menyadari bahwa ada seseorang duduk di sampingnya. Luhan mengeluarkan senyum palsunya dan menatap gayoung. Walaupun ia tau bahwa senyum palsunya itu sia sia karena gayoung tak bisa melihat.

"Hai" sapa luhan

"Ommo !" Gayoung terkejut mendengar sapaan luhan dan luhanpun ikut terkejut juga.

"Si-siapa kamu!" Gayoung langsung berdiri dan menjauhi kursi yang ia duduki, kakinya gemetaran ketakutan.

"He-hei, tenanglah dulu" ucap luhan menenangkan gayoung.

"Si-siapa kamu ?!, dan kenapa kamu bisa ada di sini ?!" Tanya gayoung dengan nada tinggi.

"Pak park ! Pak park ! Pak- ummm" gayoung berteriak memanggil security rumahnya, tetapi di tahan oleh luhan, ia membekap mulut gayoung.Tangan kecil gayoung memukul-mukul tangan luhan.

Luhan menggendong gayoung lalu membawanya pergi agak jauh dari rumah, tetapi masih didalam pagar rumah.

"suttt.. tenanglah dulu.." kata luhan pelan. " Jika kau tidak berteriak baru aku akan melepaskan bekapanku" sambungnya.
Gayoung pun menganngguk. Luhan melepaskan bekapannya dari mulut gayoung

"Hah hah hah" nafas gayoung tidak beraturan karena sesak saat dibekap tadi.

"Si-siapa kamu ?.." tanya gayoung yang ke tiga kalinya.

"Perkenalkan, namaku luhan !" luhan memperkenalkan dirinya

"Ma-mau apa-" belum selesai berbicara luhan memotongnya perkataannya.

"Aku mau berteman denganmu !" Jawab luhan dengan antusias

Gayoung terkejut mendengar luhan berbicara seperti itu. Karena baru pertama kali ini ada seseorang yang ingin berteman dengannya. Selama ini ia selalu sendirian, appanya tidak mengizinkannya keluar rumah karena ia malu mempunyai seorang putri yang cacat.

"Teman ? Tapi kenapa ? Kenapa kau mau berteman dengan ku ?" Tanya gayoung lagi

"Karna kau cantik! Hehe" Ucap luha dengan santai sambil tertawa kecil.

Mata gayoung tebuka lebar dan pipinya memerah strawberry, bukan hanya itu, detakan jantungnya pun menjadi tidak teratur. Beberapa detik kemudian gayoung terdiam.

"Tapi.. apa kau tak malu punya teman buta seperti ku ?" Tanya gayoung dengan raut wajah yang sedih.

Luhan terkejut mendrngar perkataannya, dan dia tersenyum tipis "Tidak" jawabnya tegas.

Gayoung tersenyum lebar selebar lebarnya. Ia sangat senang mendengar perkataan luhan. Luhanpun ikut tersenyum.Tetapi sesungguhnya, dibalik senyum luhan itu, tersimpan kata-kata jahat yaitu 'misiku sukses!'.

Semejak saat itu. Luhan sering diam diam datang kerumah gayoung. Gayoung selalu menunggu luhan di kursi halaman belakang. Dan karena gayoung buta, jadi saat mereka bertemu mereka akan menempelkan tangan mereka satu sama lain untuk memastikan bahwa itu benar-benar luhan.

Tbc

Hahhhh akhirnya chapter 2 selesai juga..
Oh iya, aku juga ingin meminta maaf karena kemarin aku banyak typo..
Dan sekarang mungkin juga ada
Harap maklum lah ya..
Yap dan aku juga berharap kalian dapat menikmati kisah ini
Dan jangan lupa vote and coment nya juga ya, hehehe untuk penyemangatku
Ok see you next timeeee

I WANT TO SEE YOU   [ Moon Gayoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang