Part 2 : " Hi Valentina, how's your life?"

78 6 0
                                    

Valentina POV

" Hi Valentina, how's your life?"

Hidupku kembali kacau. Benar-benar kacau. Tidak seperti aku mematahkan frame kaca mata di butik. Damn... kenapa aku menyebut itu lagi? Aku tidak suka mengungkit-ungkit masa laluku−yang berhubungan dengannya. Baiklah... tadi aku menyebut hidupku kacau ya?, benar sekali. Gery meninggalkanku. Uhmm... tidak juga, aku yang mengusirnya, dan dia bersedia meninggalkanku. Begini... hidup Gery berubah saat ia menjalin hubungan dengan kekasihnya, dia mencampakanku. Dia mulai melupakan bahwa kebersamaan kami haruslah tetap menjadi nomor satu. Sampai suatu malam aku bertengkar hebat dengannya−tidak bertengkar dengan cara yang biasa kami lakukan. Gery mengeluarkan segalanya; hal-hal yang ia pendam selama ini tentangku. Dan aku... well, aku tidak terima dan balas membongkar apa saja yang aku benci darinya.

Kau tanya aku menyesal atau tidak karena hal itu?

Sedikit, tapi tidak akan membuatku mendatanginya dengan sebuket bunga tanda perdamaian. Aku memang membutuhkannya, selalu. Hanya saja sepertinya aku menangkap pesan yang secara tidak langsung ingin Gery sampaikan. Bahwa aku harus merenungi hal-hal yang telah kulakukan padanya, aku harus sedikit lebih dewasa dalam bertindak, harus mandiri dan bla bla bla bla.... Begini saja, sederhananya aku tidak senang mengakui kesalahanku. Makanya sampai sekarang Gery bahagia dengan kehidupan baru dengan kekasihnya. Aku tidak suka itu, lebih tidak suka lagi datang kepadanya dan memohon agar ia kembali padaku.

Bagaimana aku mengatasi hidupku sekarang?

Ingat Ciara? Yep... gadis penata rambut di Fallen dulu. Aku merekrutnya. Silakan tertawakan keputusanku. Tapi aku cukup cerdas untuk tidak hidup terlantar hanya karena menejerku−asistenku−temanku−ayahku meninggalkanku. Meski dominannya aku tidak menyukai Ciara, tapi hanya dialah yang tersisa. Tahu lah bagaimana hubunganku dengan masyarakat sekitar, aku tidak menyukai mereka dan mereka tidak menyukaiku. Ciara adalah sebuah pengecualian, aku merekrutnya karena kami pernah bicara−sekilas, dan sepertinya aku tidak punya pilihan lain selain dia. Plus, Ciara tidak menunjukkan kegilaannya saat datang ke apartemenku di hari pertama.

Aku dan Alexander?

Skip saja pertanyaan itu. Pertanyaan apakah aku menggunakan vibrator atau tidak, seratus kali lebih baik dari pada menyebut bahkan memikirkan namanya.

Aku punya vibrator?

Haha... Aimee memberikannya padaku, saat aku benar-benar patah hati karena seorang pria. Ada cerita lucu dibalik vibrator pink itu, saat kurir datang mengirimkannya ke apartemen, rasanya girang saja, ada yang mengirimiku sesuatu. Maksudku, sudah lama tidak ada yang mengirimiku barang. Begitu aku melihat nama pengirimnya, bahkan sebelum memberi tanda tangan di resi, aku langsung membuka paketku. Percaya atau tidak, bukan hanya aku yang terbelalak melihat benda itu, tapi juga si kurir. Untung saja insiden itu tidak menambah daftar pemberitaan burukku di internet. Haha... tentu saja, aku mengancam kurirnya.

Aku pernah memakainya atau tidak?

Menurutmu?

Keluargaku di Rusia?

Hahhh.... Mereka itu adalah keluarga sempurna yang tidak bisa diganggu gugat. Biar saja dunia tidak tahu jika ada seorang anggota lainnya sedang berkelana di tanah Italia. Apa aku terlalu drama? Anggap saja demikian. Sudah kutegaskan dari dulu kan? Semua tentangku ada di Italia, bahagia atau tidak aku akan tetap tinggal di sini. Mama pantas mendapatkan kebahagiaannya di sana. Oh ya, adikku juga mengirimi foto kehamilannya minggu lalu.

Apa yang kulakukan selama dua bulan terakhir?

Semenjak Fallen menjadi box office di Italia; dan beberapa negara lainnya, aku belum memutuskan akan main film lagi. Hanya datang ke beberapa talk show atau jadi bintang iklan. Ciara belum cukup pandai untuk meyakinkanku untuk mengambil suatu peran. Dia akan bilang itu buruk jika aku mengatakan hal itu sebelumnya, dan membenarkan apa yang kurasa baik untukku. Berbeda dengan Gery, ingat kan? Dulu dia yang−entah bagaimana caranya, berhasil membuatku menghadiri acara Elena dan akhirnya bertengkar dengan si berengsek. Seperti cenayang, Gery tahu kalau aku akan sukses menjadi Sonia, makanya dia bersikeras mendorongku sejak awal.

Leaving ValentinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang