"Assalamualaikum" Aisyah memberi salam seusai memasuki rumah berchat berwarna hijau muda itu. Aisyah langsung melempar tas nya ke atas sofa dan Aisyah segera ke dapur membuka lemari es dan mengambil sebotol air minum untuk ia minum. Disaat minum,di otak Aisyah terbayang kejadian saat pertama masuk sekolah barunya itu. Dan terpikir dia sudah pindah 3 hari disini,tapi sampai detik ini ia belum menemukan teman baru. Ini hal yang tidak disukai oleh Aisyah
"Udah pulang nak" Ucapan Melinda membuat Aisyah harus memberhentikan minum nya dan memberikan tangan nya yang bertujuan untuk salam
"Iya mah"
"Kamu masih capek ya?"
"Enggak,kenapa emang nya mah?"
"Mamah mau minta tolong. Tolong anterin surat dari Papah buat temen nya di depan sana,gak jauh kok. Dia teman lamanya papah,dan dia belum tau kalo kita pindah"
"Iya deh mah"
"Oiya anaknya temen Papah itu ganteng tau,kayak nya seumuran deh sama kamu. Kali aja cocok gitu kan"
"Apaan sii Mahh"
*************
Tok Tok Tok"Assalamualaikum" Aisyah memberikan salam setelah sampai dirumah yang sudah di tunjukan oleh mamahnya. Aisyah sudah memberi salam 3 kali tetapi tidak ada yang keluar sama sekali.
"Assalamua~" Ucapan nya terpotong setelah ada orang yang membuka pintu itu
"Waalaikum salam" Ucap nya dari balik pintu. Yang membuka pintu adalah anak berusia sekitar 5 tahun. Aisyah berfikir,tadi mamah nya berkata lelaki anaknya teman papah nya itu seusia dengan nya. Memang benar apa kata mamah nya bahwa anaknya itu ganteng,tetapi usia nya jelas berbeda.
"Haii! Nama kamu siapa,ganteng" Aisyah berjongkok agar gampang mengajak ngobrol dengan lelaki manis itu
"Nama aku San,kak"
"Oh,ganteng banget sih kamu" Aisyah mencubitkan tangan nya di pipi adik kecil yang manis itu.
"Sannnnnn" Panggil seseorang di dalam rumah. Aisyah langsung mengalihkan penglihatannya agar mengetahui siapa yang memanggil anak itu. Papah nya kah? Atau mungkin kakak nya? Aisyah masih menduga hal itu.
"Elo?" Aisyah langsung berdiri dari jongkok nya itu. Ternyata lelaki itu adalah orang yang membuatnya terlambat masuk sekolah,tetapi dia pula yang membantu saat baju nya tersiram minuman. Yaitu Ari Irham
"Elo? Ngapain lo disini?" Tanya Ari Irham
"Gue mau nganterin surat buat bokap lo. Nih" Aisyah langsung memberi surat itu kepada Ari.
"Oh"
"Gue pamit. Assalamualaikum"
"Kak,mau kemana? Kita main duluu yukk" ucap San menghalang Aisyah untuk pulang
"San,rumah kakak deket ko. Kamu bisa main kapan aja disana. Tapi hari ini gak bisa,soalnya kaka cape hehe"
"Gak mau pokok nya sekarang harus main" San memaksa.
"San ayo maen sama kak Ai aja sinih" Ari mencoba membujuk San
"Gue pamit ya" Aisyah segera meninggalkan San itu. Tanpa sepertujuan San dan Ari,Aisyah langsung meninggalkan jejak nya di rumah itu.
San merengek meminta kepada Ari agar dia di antar ke rumah nya Aisyah. Tapi,Ari bingung. Jika saja dia menuruti permintaan San bermain ke rumah Aisyah,pasti Aisyah mengira bahwa Ari menyukainya. Tetapi bagaimana dengan San? Dia tetap saja merengek sebelum permintaan nya di turuti.
Huhu gatau mau apa lagi:v
Mao stop aja kali. Bikin lagi cerita baru.
Jangan lupa vote and komen yaa biar nambah semangat.😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
Fanfiction"Tapi kan emang bener gue sayang sama lo" "Yor,Ari udah jelas-jelas gak suka sama lo,kenapa sih lo masih bertahan sama dia? Udah jelas-jelas disini ada yang udah pasti. Kaya Aa Azka yang ganteng ini" Ucap Azka sambil memicingkan mata genit nya. ...