Part 5

10 3 1
                                    

"Kak Stefi," panggil Monet.
Stefi yang merasa terpanggil, langsung menengok kearah suara tersebut.
"Apaan dek?"

"Kak, gue pulang nebeng lu ya?"
"Yaudah ayok."

Saat Stefi dan Monet berjalan ke arah parkiran. Dari Ujung parkiran sana terlihat Mario sedang berjalan bersama teman-temannya.
"Mon, Mario ganteng ya?" Ucap Stefi sambil melihat Mario.

"Idih, ganteng dari hongkong," jawab Monet. Tiba-tiba, ia teringat kejadian tadi di gudang. Rona Merah dipipinya muncul begitu saja. Monet pun segera menutupinya, agar tidak dilihat oleh kakaknya.

"Ih, lo kan ngomong gitu karena dia musuh lo. Coba kalau lo nggak musuhan sama dia, pasti juga lu bilang dia ganteng," jelas Kakaknya sambil menekan tombol kunci terbuka.

"Pokoknya dia itu jelek," kata Monet dan langsung masuk ke mobil kakaknya. Stefi yang melihat perilaku adiknya, hanya bisa pasrah saja.

*

Cahaya matahari dari luar menembus gorden putih yang tipis, membuat Monet mengerjapkan matanya berkali-kali. Waktu menunjukan pukul tujuh lebih tiga puluh menit. Untung saja hari ini hari Sabtu. Jadi ia tidak perlu bangun pagi-pagi untuk berangkat sekolah.

Perlahan, Monet mengangkat tubuhnya. Lalu ia pergi ke kamar mandi. Setelah tiga puluh menit membersihkan tubuhnya, Monet pergi kebawah untuk sarapan.

"Pagi Yah, Bun." Sapa Monet sambil duduk untuk sarapan.

"Pagi Sayang, nih makan dulu, biar seger badannya," suruh ayah Monet.

"Ohiya Net, hari ini Bunda sama Ayah mau pergi keluar kota. Kamu mau ikut nggak?" Tanya Bunda sambil menyuapkan sepotong roti ke mulutnya.
"Ngapain Bun?" Tanya Monet.
"Soalnya temen Ayah anaknya mau nikah," jawab ayahnya. "Kamu mau ikut nggak?"
"Enggak ah, mending aku dirumah aja," jawab Monet sambil mengunyah makanan.
"Beneran? Stefi soalnya mau nginep dirumah temennya," ucap Bundanya.
"Iya Bun nggak pa-pa," jawab Monet.
"Yaudah, kalau butuh bantuin panggil Bi Minah. Trus kalau mau pergi bilang sama Mas Nendy, biar dianterin," ucap ayahnya.
"Iya Ayah," jawab Monet lagi

*

Yang dilakukan Monet di rumahnya hanya nonton, makan, tidur. Karena dia sangat bosan dengan tiga hal itu, akhirnya ia berniat untuk pergi ke Mall.

"Apa gue pergi ke mall aja ya? Ah, tapi kalau sendirian ogah gue. Mending gue main sepeda aja, lumayanlah nyari udara segar."

Akhirnya setelah mendapat ijin dari Bi Minah, ia pun mengeluarkan sepedanya.

Ia pun berniat pergi ke taman dekat rumahnya. Karena ditaman itu selalu ramai.

Tapi ternyata taman itu sedikit sepi, karena Monet memang ingin kesana akhirnya ia memarkirkan sepedanya.
Saat ia hendak memarkirkan sepedanya, ia tidak sengaja melihat Mario ada disitu dengan seorang perempuan. Karena masih malu dengan kejadian waktu itu, dia pun hendak mengambil sepedanya lagi. Namun, tiba-tiba namanya dipanggil oleh seseorang.

"Monet! Monet!"

Monet melihat kebelakang untuk mencari seseorang yang memanggil namanya. Ternyata yang memanggil namanya adalah Mario. Dan sekarang Mario berjalan ke arah Monet.

"Net, gue butuh bantuan lo," ucap Mario sambil memegang tangan Monet.

*

Anti YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang