Gita pov
Di perkemahan...
"Git..." Galang memanggilku.
"I..ya...?" Jawabku gugup.
"Hooaaahhmm.... Git, duluan ya.." Sahut Rere sambil berlalu meninggalkan aku dan Galang.
"Kamu dari mana?" Tanya Galang.
"Ketemu Wulan, ya?" Lanjut Galang.
"Uhm.. enggak kok. Eh, aku duluan ya. Udah ngantuk." jawabku sambil berlalu.
***
Keesokan harinya.....
Selesai bersih-bersih dan bersiap untuk apel pagi, Galang menghampiriku.
"Gita.." sapa Galang.
"Ada apa, Lang?"
"Gak papa, uhm.. Aku duluan ya." kata Galang kemudian berlalu.
Aku pun tersadar, laki-laki yang lahir di tanggal yang sama denganku adalah Galang.
***
Apel pagi dimulai, aku berusaha menghindari Galang untuk sementara. Sejak tau bahwa Dia adalah reinkarnasi pangeran, aku sedikit canggung dengannya.
"Seluruhnya.... tanpa penghormatan. Bubar.. jalan!" Komando Kak Arga, membubarkan apel pagi. Seluruh siswa bergerak menuju tenda masing-masing.
"Git... Aku mau ngomong.." Sahut Galang sambil menghampiriku.
"Maaf Lang, aku udah ditunggu temen2." Jawabku lalu menuju tenda.
"Git..." panggil Galang, hendak menyusulku.
"Galang..." Sahut Dimas, sahabat Galang dari SMP.
"Ayo..., udah ditunggu temen2 tuh. Yuk." Lanjut Dimas sambil menepuk pundak Galang.
Kegiatan hari ini....
"Adik-adik, hari ini kalian harus membuat drakbar/tandu. Tapi, harus cari pasangan antara laki-laki dan perempuan." Jelas Kak Arga sambil tersenyum licik.
"Sekarang silahkan cari pasangan masing-masing.." Lanjut Kak Arga. Saat semua sudah mendapat pasangan masing-masing, hanya tertinggal aku.
"Yang belum dapat pasangan, silakan maju ke depan." Sahut Kak Arga.
Aku pun langsung maju ke depan, namun saat aku maju ke depan ternyata siswa yg belum mendapatkan pasangan adalah Galang.
Aku pun menghentikan langkahku, "Nah Gita, belum dapat pasangan kan. Kamu sama Galang ya!" Kata Kak Arga.
"Ya.. Kak." Jawabku dengan sangat terpaksa.
"Oke, waktunya hanya 20 menit. Buat dengan sebaik- baiknya, waktunya dimulai dari.... sekarang..!!" Sahut Kak Arga.
Semua siswa-siswi mulai mengerjakan, begitu pun aku dan Galang.
"Git.."
"Kamu marah sama aku ya?" tanya Galang.
"Gak kok, aku gak marah." jawabku dingin sambil sibuk membuat drakbar/tandu.
"Terus, kenapa barusan kamu kayak menjauh dari aku?" tanya Galang.
"Fokus kerjain tandunya, ntar di marahin Kak Arga." Jawabku mengalihkan pembicaraan.
***
Malam harinya...
Saat semua telah tertidur. Aku masih memikirkan, apa aku salah telah menjauhi Galang? Padahal dua minggu lagi kami berulang tahun yg ke 17. Aku berpikir untuk menemui Wulan, tapi apa dia akan datang.
Aku pun teringat kata2 Wulan "Kapanpun kau membutuhkanku aku akan datang" berarti dia akan datang lagi, aku akan mencarinya di hutan.
***
Di tengah hutan...
"Wulan.... Kamu di mana....?" Sahutku.
"Aku di belakangmu, Gita.." Sahut Wulan. Aku pun membalikkan badan,
"Aaaaaaaaahhhhhh... Wulan..." Teriakku.
"Ada apa? Kali ini aku tak mengagetkanmu kan?" Tanya Wulan.
"Ya tapi mukamu masih serem!" Kataku ketus.
"Ooh, baiklah..." Jawab Wulan sambil tersenyum.
"Nah, gitu dong." Kataku.
"Oya, kau pasti tau apa yg ku pikirkan. Aku minta saranmu."
"Seharusnya kau tak menjauhi laki-laki itu, dua minggu lagi bukan?" Kata Wulan.
"Apa yg kamu lakukan itu salah, justru hal itu akan membuatmu sulit menyelamatkan Galang nanti." Lanjut Wulan.
"Lalu apa yg harus aku lakukan? Aku jadi ngerasa canggung sama dia."
"Hm, kau harus membuat suatu hal yg berkesan untuknya." jawab Wulan.
"Hmm.."
Segini dulu ya. Makasih buat yg udah baca😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical Princess
SonstigesSeorang gadis dengan pemikiran realistis dan tak mempercayai dongeng serta tahayul, ditugaskan untuk menyelamatkan seorang pangeran dongeng yg bereingkarnasi di dunia nyata. Keajaiban tak terduga yang terjadi di tempat yang tak terduga pula, membawa...