♥satu

3.5K 535 73
                                    

hari ini, minghao pergi ke pusat perbelanjaan sekadar untuk refreshing dan melepas penat bersama jihoon. sebenarnya, hal lain yang ingin dia lakukan disini adalah mencari sepatu dengan brand merk adidas.

iya, biar kekinian.

soalnya, rata-rata temannya pada pake sepatu adidas. bahkan, jihoon yang dikenal malas mengikuti trend saja sampai punya koleksi sepatu adidas empat pasang. masa iya, minghao yang ngaku-ngaku b-boy gak ngikutin trend? ga keren ew.

mata minghao menatap kesana-kemari. tiba-tiba, matanya berbinar ketika menatap salah satu objek yang membuat matanya berbinar senang layaknya anak kecil.

"hyung, ayo kesana!"

jihoon tahu, kok. pasti alasan minghao mengajaknya kesini itu bukan hanya sekadar untuk refreshing, melainkan untuk mencari sesuatu yang belum dia miliki.

akhirnya, mereka berdua melangkah masuk kedalam toko sepatu resmi adidas yang dipenuhi oleh banyak warna yang mencolok dan banyak ragamnya. senyum lebar merekah diwajah polos minghao, jihoon jadi terkikik lucu ketika melihat ekspresi minghao. tangan jihoon terjulur untuk mengambil sepasang sepatu adidas berwarna oranye lembut dengan garis putih.

"hao-ya, ini bagus 'kan? aku ingin beli yang ini saja."

minghao memiringkan kepalanya dengan ekspresi anak-anak yang penuh rasa ingin tahu—kepo gitu. "jihoon hyung suka sekali, ya." gumam minghao ketika melihat jihoon sedang duduk mencoba sepatu pilihannya tadi.

akhirnya, pemuda manis asal haicheng itu memutuskan untuk berkeliling sebentar, memutuskan memilih yang mana. matanya tidak berhenti bergerak demi meneliti satu persatu sepatu dengan brand merk terkenal itu menarik hatinya.

bagus, sih. sampai minghao saja susah untuk memilih sepasang sepatu yang dia suka. kalau dia holkay plus-plus pasti sudah diborong semuanya.

holkay, sih.

tapi, papanya nyuruh berhemat demi masa depan. minghao 'kan anak polos kesayangan papa dan mama.

pada akhirnya, minghao benar-benar jatuh hati oleh sepasang sepatu adidas berwarna putih dan garis hitam. ya sudahlah, simple tidak apa-apa daripada minghao pusing sendiri karena harus memilih sepatu yang mana. jadinya, minghao segera memanggil seorang penjaga toko untuk mengambil sepatu yang sama sesuai dengan ukuranya.

dan minghao mengampiri jihoon yang kini tengah duduk seraya menopang dagunya dengan bosan—menunggu minghao yang nyaris memakan waktu seabad sendiri hanya untuk memilih sepasang sepatu.

jihoon tidak bisa melakukan apapun selain mengangguk. mau digalakin, jihoon yang tidak tega. minghao itu terlampau polos soalnya. seandainya nanti minghao berubah jadi cry baby 'kan persoalannya jadi lebih rumit lagi.

"ayo makan, aku sudah lapar." ucap jihoon, yang disambut oleh anggukan dari minghao. setelahnya, mereka berjalan keluar dari toko dengan minghao yang tersenyum memeluk paper bag berisikan kotak sepatu—ya dengan isinya tentu saja—adidas pilihannya, minghao berjalan seraya mengobrol dengan jihoon, sedikit tidak memperhatikan jalan.

bruk

ya, hasilnya minghao terjatuh dan kotak sepatu dipelukannya itu juga ikut terpental. untung saja mereka tengah berjalan di sudut mall yang tidak terlalu ramai sehingga aktivitas mereka tidak menarik banyak perhatian pengunjung di kala itu.

minghao meringis sementara jihoon membantunya berdiri.

"maaf, aku tidak sengaja." ucap sosok yang ada di depannya seraya membungkuk kecil dan menyerahkan paper bag dengan logo adidas itu pada minghao yang kini juga ikut membungkuk kecil.

"aku juga minta maaf tidak memperhatikan jalan." balasnya, minghao mendongak dan pandangannya bertemu pada sosok yang tadi bertabrakan dengannya itu.

garis wajah dan rahang yang tegas, hidung bangir, rambut berwarna hitam dengan semburat biru yang sedikit berantakan, dan bibir yang terlihat kissable itu mengundang binar di mata minghao.

minghao melirik kearah genggaman tangan lelaki di hadapannya.

oh, sama!

paper bag dengan logo adidas.

lelaki itu sekali lagi membungkuk kecil pada minghao dan jihoon. "baiklah, aku permisi dulu." lelaki itu berlalu meninggalkan minghao yang masih menatap punggungnya yang sepertinya enak untuk dijadikan sandaran serta jihoon yang menggenggam erat paper bagnya dengan perut yang sudah keroncongan minta diisi.

"hao, aku sudah lapar."

yang dipanggil langsung menoleh dan meringis polos. "hehe, iya maaf. hao lupa, ayo buruan!" jihoon mengerenyit ketika nada suara minghao berubah menjadi sangat ceria.

jadinya, si mungil itu memutuskan untuk bertanya saja. "kau ini kenapa? kelihatannya senang sekali, menemukan sesuatu yang bagus?" tanya jihoon seraya mengangkat sebelah alisnya.

minghao mengangguk.

"ya! lebih dari sepasang sepatu adidas!" serunya mantap. membuat jihoon lagi-lagi mengerenyit bingung.

tbc


i. adidas ㅡjunhao✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang