♥dua

2.2K 482 82
                                    

minghao menghempaskan tubuhnya pada sofa, rasanya lelah sekali berkeliling mall. awalnya sih, tujuan dia kesini dengan jihoon itu hanya untuk membeli sepasang sepatu adidas, lalu mereka makan dan pulang.

tetapi, selepas makan di salah satu restoran khas china—minghao merasa rindu dengan masakan china—mereka bertemu dengan wonwoo dan mingyu yang juga tengah berjalan-jalan. akhirnya, mereka bermain sebentar di timezone. niatannya gak lebih dari lima-belas menit.

sayangnya, mereka kebablasan main basket terus. terobsesi ngumpulin banyak karcis supaya bisa ditukar dengan hadiah. minghao dan mingyu sibuk bermain sampai tidak memperhatikan wajah sebal jihoon dan wonwoo yang makin emo. setelah jihoon mengancam akan meninggalkan minghao sendirian, akhirnya dia pulang bersama jihoon.

dan mingyu harus ekstra bersabar menghadapi wonwoo yang sudah terlanjur ngambek karena diabaikan demi karcis hadiah timezone. jika diingat-ingat, minghao malah merasa berdosa sendiri karena sudah menari-nari diatas penderitaan teman. tapi, enak sih.

tangan minghao berusaha menggapai kotak sepatu yang berada diatas meja. dia terlalu malas untuk banyak bergerak. bibirnya tersenyum cerah ketika tangannya itu berhasil menggapai kotak sepatu adidas diatas meja.

kotak sepatu adidas itu ditimang-timangnya penuh kasih sayang seakan-akan itu adalah seorang bayi. gila.

"akhirnya aku akan bertransformasi menjadi lebih keren lagi setelah menggunakan sepatu adidas." gumamnya membanggakan diri, walaupun yakinlah jika hal itu tidak penting sama sekali.

minghao membuka kotak sepatu adidas kesayangannya yang baru dibelinya beberapa jam yang lalu itu dengan cepat. bibirnya tersenyum lebar dengan sepasang mata yang penuh binar.

namun, semuanya lenyap ketika dia membuka kotak sepatu itu seutuhnya. bukanlah sepatu adidas berwarna putih garis hitam yang di dapatinya di dalam sana. melainkan sepatu adidas bewarna biru-oranye.

rasanya, minghao hampir saja ingin menangis sebelum menyadari sesuatu. sepatu ini kelihatan lebih keren dari sepatu yang dipilihnya tadi. mungkin saja, takdir berbaik hati padanya dengan mengganti sepatu yang lebih bagus daripada pilihan sebelumnya.

"ini keren."

sepasang sepatu adidas biru-oranye itu diangkatnya ke udara. minghao cepat-cepat menaruhnya diatas lantai dan mencoba untuk menggunakan sepatu itu.

dan sesaat setelahnya, minghao benar-benar menangis.

"sepatunya kebesaran—huweee..."

meanwhile

lelaki yang tengah duduk diatas sofanya itu mengerenyit heran. meniti kotak sepatu yang ada ditangannya dengan serius. mengabaikan rengekan adik perempuannya yang menagih es krim oreo yang dijanjikan oleh kakaknya seusai membeli sepatu.

"masa' penjaganya salah bungkus?"

"gege, aku jangan dikacangin. kenapa bingung gitu?" tanya adik perempuannya dengan penasaran, sedikit melupakan janji sang kakak tentang es krim.

yang ditanyai hanya menghela nafasnya panjang dan mengacak-acak rambutnya sendiri dengan malas. "harusnya, sepatu adidas yang aku beli itu warnanya biru-oranye. tapi, kenapa ini putih-hitam?"

sang adik melongo dan merebut sepasang sepatu itu dari tangan kakaknya. lalu, memandangi sepatu itu dengan gaya detektif—yang gagal. "coba dipakai dulu sepatunya, gege."

lelaki itu mengangguk, mengambil kembali sepasang sepatu itu dari tangan adiknya dan menaruhnya diatas lantai. sesaat kemudian, helaan nafas terdengar seiringan dengan suara tertawa dari adiknya.

"percuma, mei. tidak muat."

tbc

i. adidas ㅡjunhao✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang