♥empat

2.1K 431 13
                                    

sicheng menepuk dahinya pelan ketika melihat minghao yang menghampiri stan es krim oreo di dalam mall. hari ini ada ice cream fest di dalam pusat perbelanjaan yang sedang mereka kunjungi sekarang. dan seharusnya, dia tadi langsung menggandeng tangan minghao ke toko sepatu adidas.

karena bagi minghao, ice cream is lyfeu. untung saja adiknya itu tidak minta di traktir. bulan ini, mama dan papa yang ada di china belum mengirimkan uang saku bulanan. dan uang bulanan sicheng itu sudah dapat dikategorikan limited.

"makan es krimnya udahan, didi. tujuan kita kesini mau ngapain?" tanya sicheng dengan gemas sambil menguyel-uyel pipi adiknya itu. minghao memejamkan matanya dengan refleks ketika sang kakak memainkan pipinya dan tepat saat itu, mulutnya sedang penuh oleh es krim.

"gege, dingin!"

yang diserukan hanya tertawa pelan, mengabaikan wajah minghao yang terlihat kesal. "makanya cepetan kita ke toko sepatu adidas. jangan bilang paper bag isi sepatunya ketinggalan di stan es krim tadi."

minghao meringis dan menendang pelan betis kakaknya. "aku tidak separah itu, gege. aku membawanya." ucap minghao seraya mengangkat paper bag dengan logo adidas itu tinggi-tinggi. sengaja, supaya sicheng melihat jelas dan berhenti berprasangka bahwa kebiasaan pelupa minghao itu parah.

dan mereka berjalan menuju elevator ke lantai tiga, terdapat toko sepatu adidas yang dikunjungi minghao dua hari yang lalu.

∆∆∆

"ya gamau tahu, kan aku maunya es krim."

gadis itu meleletkan lidahnya kearah seorang lelaki yang ada disebelahnya. ditangannya terdapat satu cup es krim oreo. matanya memandang lelaki itu dengan sorot tajam, tetapi bercanda.

lelaki itu mengacak-acak rambutnya sendiri dan mendorong dahi sang gadis dengan telunjuknya. "gege enggak ngelarang kamu beli es krim, mei. tapi, ya buruan!"

gadis yang memegang cup es krim itu menampilkan cengirannya pada sang kakak. dia segera menggandeng tangan kakaknya dan menggoyang-goyangkan tangan kakaknya itu dengan cepat. "iyadeh, bawel. tapi, nanti beliin aku sepatu, ya?"

"enak aja, enggak boleh. kamu tadi udah dikasih mama uang 'kan?" tolak lelaki itu dan melepaskan gandengan tangan adik perempuannya. kali ini, gantian dia yang menatap dengan sorot mata tajam pada adiknya itu.

adiknya cemberut dengan tetap memakan es krimnya. "pelit emang. untung kakak, untung ganteng, untung sayang." gumamnya dengan kesal, sesekali melirik sang kakak yang diam-diam terkikik geli mendengar gumaman sang adik.

sepasang kakak-adik asal china ini melangkah menuju elevator yang akan membawa mereka ke lantai dua.

di tangan sang kakak, terdapat paper bag berlogo adidas.

tbc

(mulmed: minghao and winwin. udah fokus sama baju ijo dan merah saja. yang hitam diabaikan .g)

i. adidas ㅡjunhao✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang