Bagian 4

36 2 0
                                    

Dita berjalan menuju kelasnya karena bekal yang dibawa nya sudah habis tetapi langkah nya terhenti, ia melihat aurel menggandeng tangan arif, walaupun semua itu hanyalah gosip tapi tetap saja perih.Bagaimana gadis seperti ia bisa jatuh hati kepada arif yang levelnya berbeda jauh dengannya, dia hanyalah gadis penyendiri yang tidak populer sama sekali sedangkan arif memiliki banyak teman dan sangat populer.Bukannya itu beda jauh?

Dita berlari tak tentu arah yang penting ia jauh dari arif itu cukup.

Brukk

"Ah sorry gua ga ngeliat jalan tadi" seru suara yang menabrak dita. Tanpa menghiraukan nya dita langsung berdiri dan berlari menjauh.

"Dasar aneh"

Huft.
Coba gua jadi cewe yang punya percaya diri tinggi pasti gua deketin lah. Lah ini boro boro ngedeketin liat dari jauh aja langsung kabur. Batin dita

Andai kamu itu hujan aku akan menerima mu.

Apa itu deras atau hanya rintik kecil aku akan bahagia jika itu turun ke bumi.

Aku akan bermain dengan mu kalau kau adalah hujan.

Walau ku sedih tapi saat kau datang aku akan bahagia,itu karena kau aku bahagia.

Walau kau membuat ku sakit aku tidak apa apa.

Walau hanya sebentar, asalkan kau hadir dalam hidup ku, aku bahagia.

***
Bel pulang sekolah berbunyi.
Hari dirumah dalam waktu panjang dan sepi akan menanti dita,lagi.Setiap hari kegiatannya hanyalah sekolah dan baca buku,jarang sekali ia jalan keluar. Itu semua dilakukan bukan tanpa alasan, alasannya ia tak ingin terlambat melihat orangtuanya yang sangat dirindukan nya itu pulang. Ia ingin jadi orang yang pertama kali menyambut mereka berdua, ya walaupun bisa dihitung dengan jari dalam sebulan ia mendapatkan telepon dari orang tuanya.

Dita berjalan menuju gerbang sekolah tetapi langkah nya tiba tiba terhalang oleh seseorang, ia pun mendongak keatas dan sialnya.... aurel cs ada di depannya dengan tangan yang dilipat di dada dan tatapan yang tajam.

"Heh lo! Ngapa lo deket sama arif tadi" suara aurel terdengar seperti macan yang marah sekali.
Dita tak mau berdebat dengan siapa pun di sekolah ini maka dari itu ia selalu sendirian.

"Gua ga deket ko, t-tadi dia n-nyuruh gua ke tu di panggil pa bayu, iya di panggil pa bayu hehe"

"Awas lo deket sama arif lagi atau liat aja akibatnya" ancam aurel.

Siapanya arif sih sok ngatur idih iyain aja deh batin dita

"Iya."

Aurel cs pergi meninggalkan dita. Huft.

***
Sesampainya dirumah dita langsung menuju kamarnya karena tidak ada yang perlu disapa lagi dirumahnya.Orangtuanya selalu sibuk dan sibuk, kapan mereka ada waktu buat dita? Pulang kerumah aja cuma sehari paling lama paling seminggu. Di rumah pun masih ngurusin kerjaan.

Di rebahkannya tubuhnya.lelah.
Esok ia harus memulai hari yang melelahkan lagi.

*****
Tadi ko gua ga ada liat dia ya?
Batin arif.

Entah sejak kapan arif peduli kepada dita, gadis itu berbeda. Itu yang arif liat dari dita.Mata dita menyiratkan kesedihan entah itu apa yang arif liat hanya tatapan sedih kalau dia berjalan sendirian. Dia seperti menutup kesedihan nya dengan diam dan menjauh dari keramaian tapi arif tak tau pasti karena ia baru dekat dengan dita beberapa hari lalu.

Ah kenapa dia jadi memikirkan cewe itu sih. Ya penasaran juga rasanya mau tau apa yang dipikirkannya sampai seperti itu, rasanya ingin terus ada disamping dita biar tau dia itu gimana.

Ah besok ajak pulang bareng aja batin arif.

Esoknya arif mencari dita, tapi yang di cari malah hilang. Tekadnya bulat, saat pulang sekolah nanti ia harus menunggu dita di depan kelas dita.

~author note~
  Garing ya? Ga pede sudah kalo buat cerita:'v  pasti part selanjutnya bingung mikirin ide tapi tetep aja lanjut hehehe.

KAMU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang