Part 12

159 32 7
                                    

Hari terus berlalu..
Begitu pun perasaan di hati prilly yang makin lama makin percaya akan semua cinta ali untuknya.

Pagi yang sejuk dengan suasana yang masih menampakkan kegelapan dengan tambahan sebening embun yang turun di kala fajar menyapa membuat hati prilly lebih bisa merasakan ciptaan oleh yang maha kuasa yang begitu harus di syukuri.

"Akankah cinta yang kamu berikan kepadaku itu untuk selamanya?
Ataukah hanya untuk aku rasakan sesaat?
Bukankah itu tidak adil kalau hanya sesaat?
Di setiap pagi pun selalu mengulangi keindahan yang semua mahluk di dunia ini pun bisa memandanginya setiap saat bahkan secara gratis untuk merasakan keindahannya maka dari itu kamu juga harus selalu ada dalam hatiku 'itu baru adil buatku' bahkan yang aku inginkan, kamu bukan hanya menyambutku di pagi hari tapi di setiap fajar menyapa sampai kehangatan senja muncul dan begitupun seterusnya. Batin prilly yang sedang memandangi indahnya pagi di jendala kamar sambil memikirkan ali.

"Kak sisil? Kakak? Tolong buka pintunya dong, illy mau masuk". Suara prilly yang sedang teriak-teriak di depan kamar sisil membuat sisil marah karena sudah menggangu waktu paginya yang masih butuh istirahat.

"Apa sih prill, kakak masih ngantuk". Ucap sisil mendengus sambil membukakkan pintu untuk prilly.

"Ini masih gelap prill, ada apa?" Kata sisil

"Ngga kok kak, ily mau masuk ke kamar kakak aja. Ohiya aku nyalain lampunyanya yah kak, abisnya gelap". Ucap prilly sambil menyalakan lampu tidur dan membuka jendela kamar sisil.

"Ih kakak, ini udah pagi tau ngga. Kok masih tidur aja". Ucap prilly sambil membangunkan sisil yang sedang merebahkan badannya lagi di kasur.

"Langsung inti aja prill, kakak tau kok kamu lagi ada maunya. Cepetan kakak masih ngantuk". Ucap sisil sambil menampakkan wajah yang lesunya.

"Gimana illy mau ke inti pembicaraan kalau kakak aja ngga serius mau dengerinnya".

"Iya ada apa?". Ucap sisil malas sambil bangun dari tidurnya

"Gini kak, hari ulang tahun ali itu besok tapi illy nggak tau mau ngasih kado apa! Kakak punya ide nggak?" Sambil memasang wajah penuh harap

"Nggak usah mewah-mewah kak pikirannya yang sederhana aja tapi berkenang untuk selalu di ingat". Ucap prilly sambil memperingati kakaknya

"Astaga prillyyy, ini masih pagi. Ini bisa di bicarakan entar aja, sumpah deh prill kakak ngantuk banget". Ucap sisil sambil meyakinkan prilly

"Ngga ah kak. Kalau kakak ngga mikirin secepatnya, illy bakalan ganggu kakak terus". Ucap prilly

"Arghh, gimana kakak mau mikir kalau pikirannya ngga fresh gini. Serius deh kakak akan beri kamu solusi setelah aku istirahat". Ucap sisil sambil merebahkan kembali badannya dan menutup telinganya di bawah bantal.

"Kak". Ucap sisil merayu kakaknya

"Prill, please jangan ganggu kakak dulu". Ucap sisil

Aku Salah Memaknai CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang