"Happy reading"📕
"Kak.. kak..kak sisill!!". Sambil mengejar sisil yang telah ingin berangkat sekolah
"Ada apa prill?" Sambil membalikkan tubuhnya menghadap kearah prilly
"Kak tolong sepulang sekolah kakak ke depan sekolah prilly, tunggu ali sampai keluar dan tolong beriin ini untuk ali yah kak". Dengan menyerahkan kotak yang berisi cupcake ala prilly
"Kenapa kamu ngga berikan langsung ke dia?".
"Engga ah kak, ily malu. Nanti aku bingung mau bilang apa, kakak kayak ngga tau sifat adiknya aja. Tolong yah kak".
"Iya deh iya".
~ sesampainya di sekolah~
Prilly ke taman sekolah sambil mengeluarkan buku diarynya sambil menulis apa yang sedang ia pikirkan dan rasakan hari ini.
Tetapi di saat prilly sedang asyik-asyiknya nulis, eh malah ada yang ngelemparin batu tepat samping sepatu prilly"."Ih perbuatan siapa sih ini, coba kepala gue yang kena pasti gue udah geger otak nih". Sambil mengambil batu itu dan membolak-balikkan pandangannya yang sedang mencari siapa yang tega ngelempar batu itu.
~Dan ternyata batu itu terbungkus oleh kertas yang berisikan tulisan bagaikan dia sedang di teror oleh seseorang.
"Hah ini tulisannya apa sih, nggak jelas banget deh". Sambil berusaha ingin mengetahui apa isi tulisan itu.
"Jika kamu tidak ingin mengikuti apa yang saya inginkan maka saya akan selalu mengikutimu kemana pun kamu berada, camkan itu". Prilly langsung segera membuang kertas dan segera buru-buru untuk ke kelas.
Dan setelah ke kelas prilly sudah merasa lega bisa melihat sahabatnya yang sedang duduk dan memainkan hpnya yaitu syifa.
"Hi, prill. Wajah kamu kok tegang gitu kayak ketakutan banget. Kamu kenapa?" Ucap syifa bingung
" nggak apa-apa kok fa, hah itu apa?". Setelah duduk, prilly langsung kaget lagi melihat tulisan yang ada di papan tulis karena tulisan itu sangat mirip dengan kertas yang di baca prilly tadi ditaman.
"Apa sih prill? (Jika kamu tidak ingin mengikuti apa yang saya inginkan maka saya akan selalu mengikutimu kemana pun kamu berada, camkan itu) itu hanya tulisan yang nggak jelas prill, santai aja kali".
"Nggak fa, itu bukan hal biasa dan tulisan itu untuk gue. Gue bagaikan sedang di teror sama orang fa, tapi gue harus cari tau siapa yang ngelakuin ini ke gue. Ditaman gue tadi dilemparin batu yang di bungkus sama kertas gitu dan tulisannya sama banget dengan yang diatas". Sambil berdiri dan kelihatan ingin mengetahui siapa orang itu.
"Loh liat nggak yang nulis di atas itu siapa" ucap prilly yang sedang nuntut sisil untuk memberikan jawaban
"Nggak tuh udah ah prill, nggak usah diladenin. Nggak jelas juga". Ucap sisil santai
"Yaudah kalau kamu nggak mau ikut, aku aja yang mecahin masalah ini sendiri".
"Iya deh aku ikut". Sambil berdiri
"Yaudah ayo". Sambil menarik tangan syifa
"Yang bernama prilly tolong ke ruangan ibu farah sekarang". Sebelum prilly keluar kelas ada seseorang yang menyuruh prilly untuk ke ruangan guru jadi mecahin masalah sama syifa di jeda dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Salah Memaknai Cinta
RomansaCeritanya mengajarkan kita bagaimana harus berjuang, bagaimana seharusnya manusia bersikap untuk terus melangkah, bangkit, bukan malah hanya ingin meratapi nasib. Menghargai adanya Keluarga, Sahabat, serta Cinta dan Kasih Sayang. Dan bagaimana sehar...