Part 2

274 54 49
                                    

Prilly udah siap dengan seragam putih abu-abunya yang dikenakan dengan begitu rapi, setelah itu dia sarapan.

"Makasih mom udah nyiapin sarapan" prilly langsung mencium pipi mommynya dan langsung duduk disamping daddy dan kakaknya.


"Ih kamu aneh deh prill, mommy kan emang gini kalau pagi, nyiapain sarapan. Jadi jangan heran deh". Kata sisil kakak prilly.

"Emang salah apa, kalau aku bilang makasih? malah bagus. Kan setiap perbuatan seseorang yang niatnya baik ke kita harus mengucapkan makasih. Ih kakak jahat nggak pernah makasih ama orang yang sudah membantu dalam niat baiknya". Prilly langsung menjulurkan lidah ke arah kakaknya dan segera menghabiskan sarapan dan meminum susunya.

"Udah-udah cepat tuh habisin sarapannya, sesudah itu cepat berangkat entar telat loh"

"Siap dad, ini juga sudah mau berangkat kok" prilly dan sisil menciumi tangan kedua orang tuanya dan langsung berangkat.

Prilly dan sisil itu beda 1 tahun. Prilly masih kelas 1 SMA dan sisil udah kelas 2 SMA, tapi mereka nggak satu sekolah karena prilly yang meminta untuk nggak satu sekolah. Prilly mau mandiri dan dia nggak mau ada yang bela-belain di sekolah jika ada masalah. Semua keinginan prilly diwujudkan oleh orang tuanya, sekolah prilly dan sisil itu adalah sekolah terkenal di jakarta.

                       ●●●●●●

Prilly dengan tergesa-gesa cepat masuk ke kelasnya. Dengan tumpukan buku yang ada ditangannya.

"Huftt untung aja belum ada guru, kirain udah telat"batin prilly

Jam pelajaran pertama,kedua dan ketiga sudah berlalu dan jam ke empat itu free class. Prilly berdiri dari tempat duduknya dan langsung keluar dari kelasnya karena di kelas sangat bising.

Prilly langsung menutup matanya sejenak dan menghela nafasnya dalam-dalam setelah berada di luar ruang kelas.

Prilly menatap pandangan ke depan tanpa ada kedipan sama sekali, mungkin akibat kesal dengan keributan yang ada di kelasnya.

"Bro"..

"Bro"...

"Ali cepet kesini" suara itu membuat ali berjalan menuju ke suara yang memanggilnya.

"Iya ada apa sih?" Ali menatap bingung seseorang yang berada di hadapannya itu.

"Tuh liat cewek yang berdiri di samping kelas kita, dia itu adalah cewek yang selama ini gue ceritain. Dia itu belum pernah pacaran dan coba deh loh liat cantikkan? Dia itu susahhh.. banget untuk di deketin pokoknya sangat-sangat susah". Ali langsung menujukan tatapannya ke arah orang yang dimaksud Verrel.

"Oh itu, biasa aja tuh. Itu mah masalah kecil". Verrel langsung mendongakkan wajahnya bingung ke ali.

"Hah!!! Masalah kecil lo bilang, denger ya gue itu cowok yang bisa di bilang playboy maka dari itu aku udah tau kriteria atau sifat semua cewek tapi kalau cewek yang satu ini beda tau nggak sih dan 1 lagi kamu tau apa sih tentang cewek! Lo aja nggak pernah pacaran sama sekali lo bilang ini adalah masalah kecil Dasar Jomblo". Dengan wajah kesal verrel melihat tingkah sahabatnya rasanya dia ingin mengacak-acak wajah ali yang sok tau itu.

"Maka dari itu cewek yang lo maksud nggak mau ngedekatin lo karena lo itu udah di cap playboy di sekolah ini atau bahkan se-indonesia mungkin pada tau semua kalau loh itu playboy, mana mungkin dia mau deketin loh kalau ujung-ujungnya lo akan nyakitin hatinya".Dengan sifat yang sombong ali karena dia itu bukan seorang playboy membuat verrel membulatkan matanya yang tajam bagaikan ingin memukul sahabatnya itu.

Aku Salah Memaknai CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang