The Saturday

35 3 0
                                    


Young Forever

Kiran
📌Send Location
  HIGHWAY Club and Bar
  Jl. Palmerah No. 1
Guys itu alamatnyaa ya, jam 8 jgn telat,oke?

Dika
Siap bosss!

Putri
Roger

....

Kiran memarkirkan mobilnya di depan Highway Club. Ia sudah melihat beberapa mobil temannya.

Ia memasuki club tersebut, lalu mulai mengedarkan pandangannya untuk mencari teman-temannya.

Wulan melambaikan tangannya untuk menandakan bahwa yang lainnya sedang berkumpul di pojok ruangan khusus VIP. Kiran mengangkat tangannya membentuk isyarat "ok", lalu berjalan menuju meja tersebut.

Tak disangka ternyata meja tersebut telah ramai dengan anak-anak sesama dj lainnya. Ada juga para senior yang ikut berkumpul.

"Lah yang buat janji malah telat datengnya," cemoh Dika saat Kiran mulai mendudukan dirinya.

"Bawel lu, ini lewat 5 menit. Rani apa kabar tuh?" balas Kiran tak kalah sengit.

"Well guys, tujuan kita disini buat bergembira bukan adu mulut." Memang Putri selalu menjadi penengah yang baik.

Tak disadari Kiran ada seseorang yang ikut serta dalam mendengarkan perbincangan tadi. Ia menoleh ke arah samping Dika dan melihat Gama sedang membisikkan sesuatu ke Dika.

Sial, kenapa ada manusia ini sih.

Kiran menggerutu tak suka. Lalu, ia bangkit menuju ke ruang saudaranya.

"Kiran!" merasa terpanggil Kiran menoleh ke sumber suara dengan tatapan 'apaan sih?'

"Mau kemana lo main kabur?!" tanya Putri setengah berteriak mengingat Kiran sudah berdiri beberap meter dari meja tempat mereka berkumpul.

"Nyari izin lahan dulu," Kiran kembali melanjutkan perjalanan yang tertunda menuju ruangan Daniel. Tanpa ia sadari, Gama memperhatikannya.

....

Tok..Tok..Tok..

"Come in,"  kata seseorang di dalam.

Kiran melihat abangnya sedang berkutat dengan laptopnya. Ia hanya geleng-geleng melihat kelakuan sepupunya yang gila kerja.

"Bang, gue minjem panggung ya abis dj sewaan lo kelar jamnya," ujar Kiran sambil berdiri di depan pintu.

Daniel yang mendengar permintaan Kiran mengalihkan pandangannya dari laptopnya.

"Ga minta bayaran kan lo?" selidik Daniel.

"Kaga woy,  lagian juga gue yang bayar ke lo kali bang."

"Kok bisa gitu ya?" Daniel bingung dengan ucapan Kiran.

"Gue bawa pasukan serdadu," Kiran kembali membuat bingung sepupunya. "Ya enggak mungkin aku bawa serdadu perang bang. Aku bawa anak-anak yang pada bosen belajar."

Daniel yang mengerti pernyataan Kiran hanya manggut-manggut. Merasa sudah disetujui oleh Daniel, Kiran melenggangkan kakinya untuk pergi dari ruangan tersebut.

Sebelum benar-benar keluar, Daniel bertanya pada Kiran tentang sesuatu,
"Apa Wulan datang?" tanyanya tanpa mengalihkan pada pandangan dari laptopnya.

"Yup, dia udah nyariin lo tuh dari tadi." Ujar Kiran bohong pada sepupunya lalu meninggalkan ruangan tersebut.

....

Sekembalinya dari ruangan Daniel, ia melihat teman-temannya sedang mengobrol ria dan melepas rindu pada beberapa seniornya.

Tanpa terkecuali, seseorang yang tak luput dari penglihatan Kiran, Gama.

"Udah dapet izin lahannya bu RT?" tanya Dika.

"Of course, siapa dulu dong Kirana gitu loh." Ujar Kiran membanggakan dirinya. "Tapi harap bersabar ya bapak dan ibu sekalian, lahannya masih di garap. Jadi tunggu dipanggil bang Dani ajh." Ia lalu duduk di antara Wulan dan Putri.

"Eh Kiran, kenalin tuh anak baru," senggol Putri.

Kiran menatap Gama yang santai mengepulkan Vapenya. Tak disangka, Gama menatapnya balik lalu mengeluarkan smirknya.

"Gue udah kenal, mending lo aja gih yang kenalan." ujar Kiran cuek sambil mengambil segelas orange juice diatas meja lalu meminumnya.

"Kenal dimana lo boss? " selidik Dika curiga sambil menatap Kiran dan Gama bergantian.

Gama hanya mengangkat bahunya dan tersenyum kepada Dika.

Sial, nih orang minta dikasih bogem mentah kali ya, sok kenal banget. Arghh. Ujar Kiran dalam hati.

Kiran hanya tersenyum kecut menanggapinya dan mulai mengedarkan padangannya.

Mata Kiran mulai berkelana dan menangkap Daniel keluar ruangannya. Ia melihat Daniel berjalan menuju mejanya.

Sesampainya di meja VIP, Daniel bersalaman dengan banyak orang. Tak terkecuali Gama dan teman-temanku.

"You're up know kids. Come on!" ujarnya pada Kiran dan teman-temannya untuk jamming.

"Come on girls," ujar Dika bersemangat.

Kiran dan teman-temannya bangkit menuju "lahan" yang sudah kosong itu.

....

Beberapa lagu EDM berhasil dibawakan oleh Kiran dan Putri. Begitu pula dengan Dika dan Wulan yang merasa puas dengan permainannya. Mereka memutuskan untuk melakukan duo battle.

Para pengunjung club tersebut merasa terhibur dengan pertunjukan yang Kiran dan teman-temannya buat.

Karena merasa lelah akhirnya Kiran dan Wulan memutuskan untuk beristirahat sejenak dengan kembali ke meja VIP. Kiran sudah tidak melihat keberadaan Gama disana.

"Kir, gue toilet dulu ya." Ujar Wulan sambil beranjak dari tempat duduknya.

Kiran hanya merespon dengan acungan jempol. Ia bersandar pada sofa sambil menaikkan kakinya ke atas meja. Tak terasa matanya mulai mengantuk karena mendengar lagu remix Scared To Be Lonely milik Martin Garrix ft. Dua Lipa yang dibawakan oleh Dika dan Putri.

Is it just our bodies?
Are we both losing our minds?
Is the only reason you're holding me tonight
'Cause we're scared to be lonely?
Do we need somebody
Just to feel like we're alright?
Is the only reason you're holding me tonight
'Cause we're scared to be lonely?

Tiba-tiba sebuah suara berbisik mebuatnya membuka mata lebar-lebar.

"Get a room please," bisik Gama tepat disamping Kiran.

Seketika itu tubuh Kiran menegang mendengar bisikan Gama.

"Lo kira gue mau ngapain sampe harus nyari kamar?" jawab Kiran kesal.

"Lah lo tuh yang berfikiran negatif. Gue kan bilang 'get a room please'  bukan 'let's get a room please'."

"Apaa?!" Kiran tak kuasa mendengar penjelasaan diluar akalnya.

....

29 Maret 2017

Vote and comment please 😋
Enjoy!

Growing PainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang