First Date?

25 0 0
                                    

"Kalo lo nyari orang buat diajak ribut, gue bukan orang yang tepat," Lanjut Kiran meredakan keterkejutannya dengan ucapan Gama.

Kiran bangkit dari duduknya hendak menuju Dika dan Putri. Namun dengan sigap Gama menahan tangannya. Kiran menatap kearah Gama tajam.

Gama pun bangun dari tempat duduknya dan berdiri tepat depan Kiran. Kiran yang terkejut segera memundurkan langkahnya.

Gama tersenyum licik melihat gelagat ketakutan Kiran. " Gimana kalo kita battle?" sambil menaikkan salah satu alisnya. "Gue denger lo music genius,  yahh itung-itung unjuk bakat."

Kiran menghempaskan cekalan tangan Gama. "Sayang banget gue ga tertarik tawaran lo,"

Kiran membalikkan badannya hendak pergi. Gama tertawa miris mengetahui ajakannya ditolak.

"Apa temen-temen lo tau mantan lo yang brengsek ternyata mantannya Putri juga?" Kiran berhenti dari langkahnya.

"Kayaknya engga ya. Wahh patut diberi acungan jempol cara lo nyimpen rahasia." Gama berjalan mendekati Kiran yang masih memunggunginya.

Tiba-tiba, Kiran membalikkan badannya setelah Gama berada tepat dibelakangnya. Jarak mereka hanya sejengkal.

"Wah, Tuan Gama yang terhormat, anda sangat lihai sekali dalam mengancam orang," sindir Kiran galak sambil menunjuknya.

"Kalau begita mengapa tidak kita langsung saja ke panggung nona manis?" sambil mempersilahkan Kiran berjalan terlebih dahulu. 

Kiran yang kesal hanya bisa menghentakkan kakinya menuju panggung dimana Dika dan Putri masih melakukan aksi battlenya.

Wulan yang baru datang dari toilet terkaget-kaget melihat Kiran yang berlalu menuju stage setelah berbicara dengan Gama. Ia tidak tahu apa yang mereka bicarakan, namun Wulan mengerti bahwa Kiran sedang kesal.

....

Gama membisikkan sesuatu kepada Dika dan Putri lalu mengisyaratkan Kiran untuk naik ke atas stage.

Tiba-tiba, Dika berteriak kepada para tamu club yang datang.

"Hello everybody! Malam ini bakalan ada battle duo DJ yang akan menggemparkan Highway! Kalian semua harus dance sebanyak-banyaknya untuk ngevote DJ mana yang paling berhasil ngebuat kalian ngedance," ujar Dika sedikit berteriak.

"Dan DJ yang kalah akan bertanggung jawab atas 3 permintaan yang menang," Putri ikut menambahkan.

Kiran manatap ke arah Putri dengan tatapan What the Hell!. Lalu gantian menatap Gama yang sudah siap dengan equipment DJnya. Gama yang ditatap hanya mengangkat bahunya tanda tak tau tentang hal yang dikatakan Putri.

Kiran hanya bisa menghela nafasnya tanda pasrah dengan apa yang kan terjadi jika ia kalah nanti. She better prepare first. 

"Here we go Highway!!!!"

....

Kring...Kring...Kring

Bel pulang sekolah memekakkan telinga membangkitkan nafsu para siswa untuk bersorak gembira bahwa jam pulang sudah tiba.

Begitu pula dengan Risa dan Kiran. Setelah beberapa minggu menjadi tablemate, Risa menjadi sangat akrab dengan Kiran. Walaupun Kiran terkadang masih cuek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Growing PainsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang