2. Sudut Pandang Dalam Cerita

320 21 6
                                    


Ketemu lagi sama Nao :3Hari ini Nao nggak tau mau posting apa, jadi Nao posting materi lagi aja deh ya :" #digamparkarenagaring

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketemu lagi sama Nao :3
Hari ini Nao nggak tau mau posting apa, jadi Nao posting materi lagi aja deh ya :" #digamparkarenagaring

Yuk dah langsung disimak aja^-^

Dalam sebuah karya tulis berbentuk novel, cerpen, dongeng, dsb. Kita pasti menemukan unsur sudut pandang atau tren nya sekarang disebut point of view (diambil dari bahasa Inggris) dan dalam kesempatan kali ini Nao mau berbagi materi mengenai sudut pandang dalam sebuah cerita.

Sudut pandang sendiri terbagi menjadi:

1. Sudut pandang orang pertama (Aku)
Dalam sebuah cerita yang mana menggunakan sudut pandang orang pertama 'Aku' berarti narrator dari cerita tersebut terlibat langsung atau menjadi pusat yang menceritakan langsung apa-apa saja yang terjadi dalam cerita tersebut menurut seluruh panca inderanya.
Cerita yang menggunakan sudut pandang orang pertama hanya terfokus pada apa yang narrator ceritakan, jadi tidak bisa menceritakan seluruh keadaan disana.

Contoh sudut pandang orang pertama pelaku utama/peran utama:

Aku memejamkan mataku ketika melihat kecelakaan besar itu terjadi. Darah menciprati jalanan, mobil yang saling menghantam itu rusak parah. Miris melihatnya ketika para korban dilarikan ke Rumah Sakit menggunakan Ambulans.

2. Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan
Yang kedua yaitu orang pertama sebagai pelaku sampingan, maksudnya dalam sudut pandang ini seolah-olah si tokoh utama yang bercerita, akan tetapi posisinya dalam cerita bukanlah sebagai tokoh utama.

Contoh Sudut padang orang pertama pelaku sampingan:

Aku terharu melihat Anak kecil itu, akhirnya dia dapat bertemu kembali dengan kedua orang tuanya. Rasanya baru kemarin dia menangis padaku saat aku menemukan dia duduk di trotoar jalan. Namun mau dikata apa, aku ikut bersyukur melihatnya.

3. Sudut pandang orang ketiga serba tahu
Pada umumnya, sudut pandang ini digunakan penulis dengan menyebut si tokoh utama atau yang diceritakannya dengan sebutan Ia, Dia, atau nama dari pelaku yang dikisahkan. Sudut pandang ini banyak dipakai dalam cerita karena dapat menjabarkan situasi atau peristiwa yang terjadi lebih jelas.

Contoh sudut pandang orang ketiga serba tahu:

Sudah hampir satu minggu Naomi memperhatikan lelaki bersurai keemasan itu. Terukir segores senyuman kala Ia melihat lelaki itu tertawa. Apakah Naomi mulai menyukai lelaki itu? Namun bagaimana tentang janjinya kepada Nia untuk tidak jatuh cinta?



4. Sudut pandang orang ketiga pengamat
Dalam sudut pandang ini maksudnya kata "dia" sangat terbatas. Penulis menggambarkan apa yang dilihat, didengar, yang dialami dan yang dirasakan oleh tokoh utama dalam cerita, akan tetapi hal tersebut sangat terbatas hanya pada seorang tokoh saja. Tokoh yang ada dalam cerita mungkin cukup banyak tetapi mereka tidak diberikan kesempatan yang lebih untuk menunjukan sosok yang sebenarnya, jadi hanya tokoh utama saja yang menunjukan sosok yang sebenarnya.

Contoh sudut pandang orang ketiga pengamat:

Nampaknya seorang mahasiswa baru pindahan berpakaian keren datang kedalam kelas. Wajahnya yang tampan dan iris mata kelabunya membuat semua gadisdi kelas ini terdiam dengan wajah merona kemerahan. Tiba-tiba mahasiswa baru itu tersenyum sembari memperkenalkan diri dan membuat semua gadis di kelas menjerit histeris, karena tidak menyangka bahwa lelaki itu memiliki senyuman yang benar-benar menawan setiap pasang mata yang melihatnya.


Udah segitu dulu dari Nao, semoga bermanfaat untuk Minna-san XD

sampai ketemu hari senin :3 (Senin & Kamis)

Jaa na~!

Writing no SekaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang