Enam

13.3K 360 11
                                    

Sekarang disinilah arsya duduk ditaman belakang sekolah bersama aldo yang tampak sangat kacau.
Bagaimana tidak hampir saja aldo membuat bryan patah tulang akibat ulahnya yang brutal tadi.

"Kak lo gila yah ngapain coba lawan bryan segala baru juga satu hari sekolah disini" ucap arsya meluapkan kekesalanya

" arsya kakak gak suka dia meluk kamu kayak gitu "

"Kak bryan tadi gak meluk arsya kakak cuma salah paham aja "

"Arsya kamu belain dia yang notabene nya orang asing dan.... ah sudahlah " ucap aldo kesal lalu pergi meninggalkan arsya

"Kak dengerin aku" ucap arsya berteriak berharap aldo mendengarnya tapi harapan tinggalah harapan aldo bahkan tidak menoleh kebelakang sekali pun
"Ini semua Gara gara bryan brengsek itu uhh lihat aja nanti" gerutu arsya kesal sambil berlalu meninggalkan taman

Flashback on!

Sesampainya aldo dikelas arsya ia mendapati pemandangan yang membuat hatinya sakit dan marah sekaligus disana terlihat arsya yang nampak sedang memeluk bryan dengan erat.

"Apa yang lo lakuin " ucap aldo tajam sambil menarik kerah seragam bryan

"Apa urusannya sama lo emang lo siapa nya dia hah?!!" Ucap bryan dengan nada tinggi

"Gue pacar nya kenapa emang hah!! " ucap aldo lantang
Mendengar itupun bryan geram dan langsung melayangkan tinju diwajah aldo dengan keras membuat aldo tersungkur di lantai dengan ujung bibir sedikit robek

"Bngsat lo " ucap aldo lalu menendang kaki bryan dan meninju tepat di rahang wajah bryan dengan brutal

"Kakak!! Udah arsya mohon kakak cuma salah paham aja " ucap arsya menengahi mereka berdua lalu mengajak aldo pergi dari kelas nya
Dari sana kelihatan bryan yang berusaha menahan amarahnya karna arsya lebih memilih aldo

  "Liat aja lo gue gak akan nyerah buat dapetin arsya walaupun dengan cara kotor sekalipun " batin bryan

°°°°°°°°°°°°°°°
"sebel sebel ini semua gara gara bryan kampret " gerutu arsya di sepanjang koridor menuju kelasnya

Sesampainya arsya di kelas ia tidak mendapati sosok bryan yang sudah membuat hidupnya kacau

"Arsya lo utang penjelasan sama gue " ucap tiara dengan tatapan mengintimidasi

" sumpah gue lagi bad mood banget sekarang dan gue lagi males ceritanya" ucap arsya sambil menelungkupkan wajahnya di meja

" yaudah gue gak maksa kok tapi gue cuma mau nanya lo ada
hubungan apa lo sama aldo" ucap tiara meminta penjelasan

" emang lo kenal sama kak aldo dari mana??" tanya arsya curiga

" dia dulu itu kakak kelas gue waktu  sma  di amsterdam lo kan tau gue juga anak pindahan " ucap tiara panjang lebar

"Ohh gitu tohh"

"Ih lo mah, ohya jawab pertanyaan gue yang tadi" ucap tiara

"Emm tiara kok anak kelas sepi sih pada kemana nih" ucap arsya mengalihkan pembicaraan

" kita hari ini free soalnya guru ada rapat " ucap tiara tak curiga

"Ohhh , emm tiara gimana kalo kita ke rooftop aja biar gak bosen" usul arsya

" boleh juga tuh ide loh yaudah capcus deh " ucap tiara semangat

Mereka akhirnya ke rooftop tapi tiara tidak tau apa yang sudah ada di otak arsya .

Sesampainya di rooftop tiara tak sengaja melihat bryan yang nampak nya sedang berbicara dengan seseorang di telephone

"Kali ini apalagi rencana bryan" batin tiara cemas

" Bryann!" Panggil arsya setengah berteriak

"oke gue tunggu hasilnya" ucap bryan mengakhiri panggilan di telephone nya

Bryan yang merasa di panggil akhirnya menoleh dan ia mendapati arsya yang sedang menuju ke arahnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Wahh bro kayaknya arsya khawatir deh ama lo hehehe" ucap gilang tersenyum jahil

" semoga aja " ucap bryan dengan seringaian

"Tapi gue gak yakin tuh bro bisa aja dia mau marah sama lo, karna lo udah bikin pacarnya babak belur" ucap darel tersenyum jahil

"Bryan lo emang brengsek yah dasar cowok gila lo" terdengar umpatan arsya kepada bryan ketika ia sudah di depan bryan

"Apa gue bilang bro bener kan" ucap darel sambil menepuk bahu bryan lalu tersenyum jahil
Bryan lebih memilih untuk mengabaikan saja

"Apa maksud lo?" Ucap bryan dingin pada arsya

"Dasar cowok gak ada peka nya sedikitpun" ucap tiara nyeplos

" tiara lo gak usah ikut campur urusan gue sama arsya dan sekarang mending lo pergi dari sini" ucap bryan tajam

"Apa lo bilang bngsat" ucap tiara kesal lalu mendorong bahu bryan melihat itupun akhirnya arsya menengahi mereka berdua toh yang mau berantem dia kan bukanya tiara.

" udahlah tiara gakapa lo tinggalin gue aja dan buat darel ama gilang kalian juga bisa kan biarin gue sama brayn bicara 4 mata aja" ucap arsya tegas

Akhirnya mereka mengalah dan lebih memilih untuk pergi membiarkan bryan dan arsya menyelesaikan masalahnya sendiri

" Gue tau lo sengaja kan meluk gue biar kak aldo salah paham" ucap arsya memulai pembicaraan mereka

"Kalo iya emang kenapa? Lo mau marah ok silahkan aja gakpapa kok" ucap bryan santai

"Apa sih mau lo dari gue hah!"

"Gak banyak kok , gue cuma minta lo buat jadi milik gue"

"In your dream!"

"Kenapa? Apa ada yang salah gak kan hhaha"

"Dasar gila"

"Gue gila karna lo arsya" ucap bryan dengan nada serak tapi lembut ,

Bryan mendekati arsya lalu mengikis jarak antara mereka sehingga arsya tersudut dan tidak bisa bergerak lagi.
Tentu hal itu di manfaatkan oleh bryan ,

Bryan mencium bibir arsya dengan lembut seolah olah menyalurkan perasaan yang ia pendam selama ini dan tanpa sadar arsya sudah mengalungkan tangan nya di leher bryan

"Sumpah ini ciuman gue yang paling manis " batin bryan

Sebelum ciuman itu semakin panas akhirnya bryan mengakhirinya bisa bisa arsya tidak akan bisa berjalan nanti akibat ulahnya

"Menikmati nya? " ucap bryan sengaja menggoda arsya

"Apaansih gaje tau dasar cowok mesum" ucap arsya menunduk malu

"Eeeh kok pipi kamu merah gitu ? "
"Masa? Gaktuh "ucap arsya lalu menutupi wajah nya dengan kedua tanganya

"Ciee cieee yang blushing " goda bryan

Buru buru arsya berlari meninggalkan bryan dengan rona merah yang tercetak jelas di wajah arsya

" kayaknya lo udah mulai suka sama gue ok kayaknya itu bagus buat permulaan" desis bryan sambil memandang punggung arsya yang sudah mulai menjauh

°°°°°°°°
Ok gue tau ini pendek tapi maafkanlah saya :)
Jangan lupa buat tinggalkan jejak khususnya buat silent raiders:)

The Hot Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang