Tujuh Belas

6K 173 5
                                    

Akibat memikirkan perkataan dari bryan kemarin kini arsya sedikit terlambat untuk bangun pagi beruntung saja aldo cepat untuk membangunkannya karna curiga melihat arsya yang tak juga turun

Dan setelah mandi ala bebek sekarang arsya bergegas untuk turun tangga dan ikut sarapan bersama seperti biasanya
"Pagi semuanya" sapa arsya pada kedua orang tuanya dan aldo

"Arsya tumben kebiasaan kamu kambuh lagi " ucap lidya mamanya

"Gaktau mah tiba tiba aja udah kambuh heheh" balas arsya sambil terkekeh pelan

"Kamu ini emang gak pernah berubah dasar" ucap lidya

"Udah udah arsya kamu ini cerewet sekali , buruan kamu sarapan terus berangkat jangan sampe telat" ucap papanya melerai mereka berdua

"Siap pa" ucap arsya lalu mengait tangan aldo untuk segera berangkat sekolah "ayo kak buruan "

"Inget kamu gak boleh manja sama siapapun belajar mandiri inget itu" tambah papanya

"Iya arsya tau kok pa itukan udah jadi prinsip kita hehhe, yaudah ma pa kami berangkat ya " ucap arsya lalu mencium kedua orang tuanya

"Assalamualaikum " ucap aldo dan arsya serempak

"Waalaikumsalam hati hati ya" teriak lidya pada anaknya

Setelah yakin kedua anak mereka sudah pergi tuan brama akhirnya membuka percakapan

"Ma papa berencana buat kasih tau aldo semuanya" ucap brama pada istrinya

Mendengar perkataan suaminya itu lidya langsung saja menolak

"GAK! Mama gak mau pa tolong papa kasih waktu lagi buat mama mikirin semua ini" tolak lidya secara tegas

"Tapi ini nanti gak adil buat aldo ma" ucap brama mencoba memberi pengertian pada istrinya

"Sekali enggak tetap enggak udahlah mama mau keatas dulu" ucap lidya sambil berjalan menjauh dari pandangan suaminya

Brama yang melihat kelakuan istrinya hanya bisa menghela nafas lelah
"Sampai kapan ini bisa berakhir ma" batin brama

___

Setelah keheningan di dalam mobil yang cukup membuat arsya jengah akhirnya mereka sampai di sekolah dengan tepat waktu

"Kakak kok tumben gak cerewet kayak biasanya" tanya arsya ketika sudah keluar dari mobil

"gakpapa udah sekarang kamu masuk gih " ucap aldo sambil mencium kening arsya

"Yaudah deh kakak juga gih sana masuk dah kak" ucap arsya lalu berjalan menjauh

Selama berjalan di koridor arsya cukup risih melihat banyaknya tatapan aneh dari kakak kelasnya baik itu kelas sebelas ataupun dua belas
"Perasaan gak ada yang salah sama gue" batin arsya

Tiba tiba ada satu tangan dari belakang yang menutup mata arsya
"Ehh siapa nih lepasin gak" ucap arsya sambil berusaha melepaskan tangan orang itu

"Tebak ayo gue siapa" ucap orang itu

"Tanpa lo kasih taupun gue juga udah tau lo
siapa" ucap arsya

"Emang aku siapa" ucap orang itu masih menutup mata arsya

"Lo kan......." belum sempat arsya menyebutkan siapa orang itu tiba tiba ada gilang yang mengacaukan segalanya

"BRYANNNN tungguin gue woyyy" teriak gilang di sepanjang koridor

"Dasar perusak suasana orang!!" batin bryan

"Udah bisa di lepas kan? Gue kan udah tau lo siapa hehehe" ucap arsya sambil terkekeh pelan lalu bryan pun melepaskan tangan nya dari mata arsya

"Bryannn huft huftt lo napa tinggalin gue sihh " ucap gilang ketika sudah sampai di depan mereka dengan lari

" dasar perusak suasana lo" ucap bryan kesal setengah mati

"Ih salah gue apa sih perasaan gue salah mulu di mata lo " ucap gilang seolah tersakiti

Arsya yang melihat itu pun hanya tersenyum ia tau betul apa maksud dari bryan tapi ia lebih memilih untuk cuek bebek saja

"Yaudah kita masuk kelas aja guys nanti keburu masuk nih" ajak arsya pada keduanya

"Yaudah ayo arsya" ucap gilang pada arsya lalu sengaja mengengam tangan arsya

"Kita tunggu reaksinya" batin gilang

Arsya yang merasa tangan nya digenggam oleh gilang hanya mengerutkan dahinya bingung dan gilang seolah memberikan petunjuk lewat tatapan matanya " udah lo tenang aja"

Bryan yang masih belum conect dengan keadaan, memang sudah curiga dari tadi
"Kenapa mereka berdua aneh banget sih main tatapan lagi dasar gaje" batin bryan

Seketika itu juga tatapan bryan turun ke bawah dan langsung saja kemarahan naik ke ubun ubunya
"Gilanggggg woy lepasin gak tangan lo dari arsya !!" teriak bryan tepat di depan wajah gilang

"Kenapa apa ada yang salah?" ucap gilang sengaja memancing kemarahan bryan

" yaiyalah dia itu pacar gue begooo cepet lepasin" ucap bryan dengan lantang sehingga memicu bisik bisik murid di koridor sekolah

"Hehheeh santai aja bro lagian gue cuma mau ngetes lo aja iya gak arsya" ucap gilang

" iya bray kamu gak usah lebay gitu deh" ucap arsya lembut
Dan seketika itu juga amarah bryan langsung hilang entah kemana setelah mendengar nada lembut nan indah itu

"Aku cuma gak mau kamu dipegang sama cowok lain selain aku " ucap bryan dengan nada manja

"Aku akan selalu inget itu kok" ucap arsya lagi

"Cieee ciee udah aku-kamu aja nih manggilnya ehmm " ejek gilang pada kedua pasangan itu  tanpa tau tatapan melotot dari bryan karna lagi lagi merusak suasana mereka berdua

"Gilang kamu pernah liat gak sepatu melayang" geram bryan

"Kayaknya belum deh bro emang napa?"

"Kalo gitu lo akan liat sekarang" ucap bryan

Sadar akan bahaya yang akan datang gilang langsung ngicrit belari meninggalkan pasangan itu.

"GILANG WOY!!" teriak bryan kesal akan sahabatnya itu

"Udah gak usah teriak gitu malu tau" ucap arsya

"Hehe iya sayang" ucap bryan manis



°°°°°

Part ini sengaja aku singkat guys hehe biar lebih gimana gitu:)
Ohiya jangan pada males ya buat voment biar tambah semangat dd see you again

The Hot Bad boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang