Jangan lupa votment nya ya!
***
Mereka menyusuri koridor sekolah dengan sedikit tergesa-gesa. Sambil sesekali cowo itu tersenyum kepada siswi yang dilewati. Lesung pipit dan gigi gingsulnya, menambah kesan manis kepadanya.
Tebar pesona cih
Adora berdecih pelan, lalu dia mengedarkan arah pandangnya ke samping. Dia tidak mau melihat pemandangan yang membuatnya ingin muntah.Beberapa saat setelahnya mereka sampai di kantin. Cowo itu menarik adora, lalu menyuruhnya duduk di salah satu meja makan. Adora menatap bingung cowo itu, kenapa dia membawanya kemari, cewe itu mempunyai firasat yang buruk.
"Ehem. Ehhh ng-ngapain ke s-sini kak?" Adora berdehem dan membenarkan duduknya karna merasa sangat canggung.
"Hukuman lo, traktir gue apapun yang gue pengen"
Mampus, gue pasti bakal kere
Adora memejamkan matanya sebentar lalu membukanya kembali."Traktir apaan"
Cowo itu tersenyum miring, lalu lambat laun dia tidak bisa menahannya lagi. Cowo itu tertawa.
"Muka lo, muka lo!!! Ya Robbi bener bener bikin ngakak anjir" cowo itu memukul-mukul meja, sesekali dia memegangi perutnya yang terasa sakit.
Adora malu, pipinya bersemu merah. Lalu dia menutup wajahnya dengan satu tangannya. Dia beranjak dari tempat duduknya, tapi lengannya di cekal sama cowo tadi. Adora berpaling ke arah belakang.
"Apaan sih"
"Hukuman lo belum selesai monyet" cowo itupun menyeret adora ke tempat makan mas nanang."Mas nanang, pesen mie ayam 2, bakso 1, tomatnya jangan terlalu banyak, kecapnya jangan banyak-banyak nanti kemanisan kan muka saya aja udah manis mas, terus pake sambel ya mas, jangan terlalu sedikit, jangan terlalu banyak, tengah-tengah ya mas, terus minumnya es teh 1, es jeruk 1. Dan ehm lo mau mesen juga?"
'Ini cewek apa cowok sih makan aja ribet banget'
Cowo itupun berpaling menghadap kepada adora.
"Eh g-gausah"
"Yaudah, itu aja ya mas, terus mas yang bayar cewe itu ya, nanti anter ke meja makan di sebelah sana" cowo itu menunjuk meja makan yang dia tempati tadi, lalu dia langsung pergi meninggalkan adora.Buset, ini laper apa rakus, manusia apa bukan sih. Duit gue....
Adora memijit pelan kepalanya karena merasa pusing. Dia pun membayar, lalu dengan langkah malas dia pergi ke tempat meja makannya.
Adora mempertajam pandangannya, dari jauh dia melihat cowo itu sedang vidcall sama cewe. Adora menggeleng-gelengkan kepalanya, dasar cowo.
Adora berdiri di samping meja makan, memperhatikan cowo itu yang masih asik dengan gadget nya. Karna cowo itu tidak berhenti, adora pun beranjak dari meja makan.
"Eh lo, sini hukuman lo belum selese"
Adora berbalik, dengan wajah murung dia pun kembali duduk.
Setelah mas nanang mengantar pesanannya, keheningan menggeluti mereka berdua. Cuman ada suara sendok dan mangkok yang beradu, tidak ada suara dari kedua belah pihak. Adora semakin bosan, dia sudah mencoba berbagai gaya, dari tegap, senderan, telungkup,bertumpu di atas meja. Semuanya sama saja, tidak ampuh.
Adora melirik sekilas ke arah depan, cowo itu hampir menghabiskan semua makanannya. Tinggal beberapa suapan lagi lalu adora bisa beranjak dari sini.
Betapa senangnya adora saat melihat makanan itu sudah habis, dia pun langsung berdiri. Pada saat di jalan adora terkejut, karena cowo tadi menghalanginya.
"Ada apa lagi ka"
"Hukuman lo masih belum selese monyet"Cantik gini dikata monyet, yakali.
Adora memutar matanya malas."Apa"
"Hukuman lo jadi babu gua di sekolah selama 1 bulan""HAH APA" adora langsung menutup mulutnya. Saat dia lihat di sekelilingnya, dia melihat sella. Adora pun langsung pergi menuju sella.
"Eh, kok gue di tinggal, eh buset adek kelas kampret, WOY EH WOYYY ANJAY" cowo itu pun mengejar adora, tetapi pada saat persimpangan, cewe itu sudah tidak ada.
"Sial" dia menendang batu yang di lewatinya di setiap jalan. Dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celana, dia pun pergi menuju tempat mos yang sedang berlangsung.
***
Jangan lupa vote dan komen ya, happy reading!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
REMIND
Ficção Adolescente[DIREVISI ULANG] Suatu 'kebetulan' membuat dua orang yang sudah lama terpisah akan bertemu kembali lalu merajut kisah mereka yang dulunya tertunda. Dengan Shara Adora yang memiliki sifat jahilnya dan 'masa lalunya'. Lalu dengan David Ferdinan yang...