3 - Berbeda

24 3 0
                                    

"Bangsat" bisik pelan cowo itu.

Sekarang Dia berada di kelas yang berbeda. Kelas yang tidak ada adora.

Dia di pindahkan karena kelas adora pengawasnya sudah penuh. David pun melihat sekeliling, tidak ada yang menarik, hanya ada seorang gadis yang dari tadi memperhatikannya. Cowo itu jengah.

David pun berdiri, mengambil tas ranselnya, dan berjalan pergi ke luar kelas tanpa berkata apapun.

Dia pun berjalan untuk mencari orang yang bernama adora itu.

"Kemana dulu ya, kelas si Raihan aja deh"

David pun masuk ke kelas dengan tiba-tiba, dan matanya terarah ke semua anggota mos di dalam kelas itu. Tidak ada adora. Dia pun tersenyum cengengesan, dan langsung menutup pintu kelas.

"Ga ada. Kemana ya, Kelas si el kali ya"

David pun berputar arah dan pergi ke kelas derrel. Sambil berjalan ke kelas derrel, dia melihat-lihat kelas yang di lewatinya. Tiba-tiba dia berhenti, dan langsung berdiri di depan pintu kelas Kenzo.

Dia langsung terfokus ke arah ujung tembok kiri , david langsung menunjuk orang itu.

Adora sekilas melihat dia itu menunjuk seseorang, cewe itu pun melihat ke sekelilingnya.

'Ga ada yang ngerasa ya di panggil? Aneh banget' batinnya. Adora pun menatap ke arah depan lagi.

Setelah kesekian detik, dia sadar dan langsung berbalik ke arah pintu. Dan menatap orang yang sedang melambaikan tangannya.

"BYE MONYET" teriak david sambil melambaikan tangannya, lalu dia pergi menjauh dengan wajah coolnya.

Sella pun langsung berbalik ke arah adora. "Eh, monyet dia siapa? Lo ya?"
Adora pun langsung menjitak kepala sella. "Yakali gua monyet nya dia!"

"Yang di belakang. Udah ngomongnya?" Satu alisnya terangkat.

"Ud-"
"Udah ka kenzo" saat adora ingin menjawab, sella langsung memotongnya dan tersenyum ke arah kenzo.

"Udahan kali senyumnya sell, betah banget" ucap adora.
"Iyadong, apa aja buat kaka kenzo"

Sella malah melebarkan senyumnya. Adora menggelengkan kepalanya lalu dia menatap ke arah depan. Entah hanya perasannya saja atau apa, tapi yang berada di depan itu terus saja menatap ke arahnya.
'Hanya feeling aja'

****

"Jam 6, gua ga akan telat lagi. Gabakal!" adora pun langsung beranjak dari tempat tidurnya, setelah beberapa saat dia sudah rapi dengan baju mosnya. Dia pun menuju ruang dapur.

Disana sudah terlihat wanita paruh baya yang lagi asik dengan alat masaknya itu. Adora pun duduk, lalu mengambil piring serta laukpauknya.

"Pagi mah" ucap adora
"Pagi juga sayang, tumben udah bangun. Kapok telat ya?" Mama adora terkekeh pelan.
"Tau aja mah" adora pun tersenyum lalu menyuap nasinya.
"Yaudah, habisin makanannya, terus berangkat"
Adora mengangkat jari jempolnya, lalu dia melanjutkan makannya dengan cepat.

***

"Ini jam berapa?"
"Jam 7 lewat 15 menit"
"Bentar lagi jam 07.30 nih" david menyeringai.

Mereka bertiga, david, raihan dan derrel sudah berjaga di depan gerbang sekolah sejak jam 06.30. David sedari tadi melihat orang yang masuk ke sekolah terutama cewe. Tidak jarang dia sering melihat ke arah jam tangannya untuk memastikan bahwa cewe itu bakal telat lagi.

REMINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang