"Apa ini?" Aku melirik bajuku, semuanya, semuanya sudah tertutupi darah. Depan, belakang, samping, dan atas, semuanya. Tidak ada bagian yang tidak terkena. Aku berbalik menatap anggota kelasku, dan yang benar saja keadaan mereka sama denganku, bahkan mereka sudah terduduk dengan air mata yang menghapus darah teman kami.
"Bolehkan aku bergerak?" Itu jisoo, ia ketakutan. Bahkan dia tidak berani untuk bergerak saat kami selesai dengan parmainan. Aku memeluknya, "Ya kau bisa bergerak sekarang." Dan tangis nya pecah, tubuhnya bergetar dengan hebat, rambut cantiknya sudah basah dengan darah, wajahnya yang ceria sudah hilang.
"Boneka terkutuk bilangkan, kita harus keaula sekarang." Ucap jungkook dengan terus membersihkan tubuhnya. Aku tersadar dengan ucapan jungkook, bahwa kami harus cepat ke aula. Kalau tidak kami harus siap dengan kosenkuensinya.
"Ya, kita harus cepat. Mungkin saja kalau kita tidak pergi kesana kita akan mati disini. Cepat!" Timbal hanbin, ia ingin kelihatan cool. Senyuman terpatri diwajahnya. Berlagak keren disaat dia sendiri ketakutan? Itu mengerikan! Sangat mengerikan!
Aku menghapus air mataku dan jisoo, memapahnya dengan sisah kekuatan yang aku punya. "Lisa-ya, aku takut, jangan tinggalkan aku..." Jisoo menatapku dan memelukku. "Aku tau, sekarang kita harus ke aula."
Baekhyun menggendong seulgi, aku dan taehyung membopong jisoo. Dan sisah kami, mereka bahkan sudah jauh didepan. Mingyu, kenapa laki-laki itu tidak ketakutan sama sekali? Kenapa? Apa ia tidak takut kehilangan nyawa atau temannya lagi?
"Yo~yo~yatto!" grep! Kami semua berhenti, memaksakan kepala kami melihat apa yang terjadi disamping tempat koridor kelas. Aku, jisoo dan yang lainnya, menutup mulut dengan air mata yang mengalir lagi, lagi dan lagi! Ternyata pemburuan belum selesai.
"Boneka itu meloncat!" kami bertiga terkesiap, terjatuh kerena boneka itu menatap kami. "Hehehe~ lisa dan regu E sudah terkumpul ya~ aduhduh~ sepertinya aku harus cepat menggumpulkan regu terakhir~" Boneka itu kembali kemeja guru kelas F.
Nayeon menatap kami, seakan meminta tolong, tapi kami tidak bisa menolong. Karena kami juga butuh pertolongan.
"Ayo jalan." Aku menatap luhan, aku tau dia ingin menolong temannya. Tapi kami tidak boleh masuk, kalau kami masuk kedalam... berati kami terperangkap lagi.
"TOLONG!"
Cush!
Jennie menutup telinganya, semburan itu seperti malapetaka bagi kami, itu membuat trauma tersendiri bagi. Berjalan dengan tumpukan manusia yang berhamburan. Darah yang menggenang seakan genangan air hujan.
Kelas-kelas yang kami lalui sudah tercat dengan warna merah padam. Warna yang membuat mata kami sakit. Aku melirik keluar sekolah. Terjatuh, dan taehyung memegangku. Memberikan kenyamanannya, terima kasih taehyung.
"Lihat keluar." Mereka menurutiku, dan bisa ku tebak ekspresi mereka sama dengan milikku.
Apa yang kami lihat?
" Orang-orang tidak melihat kita? "
" Apa ini? "
" Kenapa orang berlalu lalang dengan santainya? "
" Apa tidak ada yang menyadari kita disini ? "
" Aku tidak percaya ini " Ucap Baekhyun bersandar didinding.
[Reupload]