4

28.1K 1.6K 35
                                    

Aldrian Pov

Aku merasa ada yang memanggil namaku dan menyentuh tanganku. Aku ingin membuka mataku tapi terasa sangat berat. Aku mencoba mempertajam pendengaranku untuk mengetahui suara siapa yang aku dengar.

Aku terkejut saat mendengar suara Marsya. Marsya sekarang berada disini dan apakah aku sekarang berada di surga. Tapi dimana Marsya, kenapa aku tidak menemukan sosoknya.

"Marsya" panggilku tapi sepertinya Marsya tidak mendengar. Aku terus memanggilnya tapi suaranya semakin menjauh. Oh tidak, aku tidak boleh kehilangan Marsya lagi.

"Marsya tunggu" panggilku lagi tapi hasilnya nihil, tidak ada Marsya disini.

Aku terus mencoba membuka mataku. Walaupun terasa berat tapi aku terus berusaha membukannya. Sampai akhirnya aku berhasil. Aku membuka mataku dan mencoba menyesuaikan mataku dengan keadaan ruangan. Ruangan yang di dominasi warna putih. Aku berusaha melihat ke sekeling dan mendapati ruangan ini kosong. Tidak ada Marsya disini.

##

Marsya Pov

Aku pulang kerumah dalam keadaan kacau. Hatiku merasa sakit karena harus meninggalkan Aldrian. Harusnya aku berada di sampingnya tapi aku tidak bisa dan tidak berani. Aldrian sudah terlalu membenciku begitu juga keluarganya yang sudah terlanjur kecewa denganku. Aku tidak pantas berada disana karena akan semakin membuat Aldrian membenciku.

Aku langsung masuk ke kamarku dan menangis. Aku melihat foto Aldrian di handphoneku. Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk mengobati rinduku.

Aku tidak tahu apakah anakku merasakan kesedihanku juga dan dia rindu pada ayahnya, perutku tiba-tiba sakit. Aku sampai menjerit tertahan karena rasa sakitnya. Aku takut terjadi sesuatu sama anakku.

"Bik Ijah" panggilku

"Iya non"Bik Ijah masuk ke kamarku dan langsung menghampiriku.

"Perutku sakit"

"Ya ampun non kenapa bisa sakit.Coba non berbaring dulu dan tarik nafas perlahan. Tenang dulu non jangan panik"

Aku mengikuti instruksi bik Ijah dan pelan-pelan rasa sakitnya berkurang. Sambil menahan rasa sakit dan mencoba menenangkan diri, aku terus memegang handphoneku yang di layarnya terpampang foto Aldrian. Aku berharap Aldrian ada di sini sekarang.

##

Author Pov

Aldrian dikunjungi oleh orang tuanya serta Kenzo.

"Syukurlah kamu udah sadar nak" kata Mama Aldrian

"Iya ma"kata Aldrian tapi kemudian dia langsung diam kembali.

"Sebenarnya ada apa nak?" tanya papa Aldrian

"Pa, kemarin Aldrian ke rumah ibunya Marsya. Rumahnya sepi dan saat Aldrian bertanya dengan tetangga katanya ibu Marsya pergi ke pemakaman. Aldrian langsung panik tapi Aldrian berusaha memastikan kebenarannya dan menunggu sampai ibunya Marsya pulang. Tapi jawaban yang di dapat Aldrian sangat tidak mengenakan, ibu Marsya bilang bahwa Marsya sudah tidak ada dan Aldrian jadi kepikiran. Aldrian butuh kejelasan tapi Aldrian tidak mendapatinya" Aldrian kembali murung.

"Tapi kak bukannya kemarin Marsya datang, aku sempat melihatnya di luar tapi aku tidak keburu mengejarnya" kata Kenzo

Aldrian langsung membesarkan matanya memandang Kenzo.

"Kau tidak bercanda kan?" Aldrian masih belum percaya

"Tidak kak"

Aldrian tersenyum berarti dia masih ada kesempatan untuk menemukan Marsya, meminta maaf padanya dan kembali pada Marsya.

CINTA SEJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang