10

22K 1.3K 35
                                    

Author Pov

Radit sedang menatap jendela kamarnya dan memikirkan semua masalah dalam keluarga mereka. Sekarang adiknya Ratna di Indonesia sedang dalam keadaan sakit. Setelah percobaan bunuh dirinya gagal sekarang Ratna terlihat sangat depresi. Dia tidak mau makan hanya bertahan dengan infus. Radit merasa sangat marah kenapa dia tidak bisa menjaga adiknya dengan baik.

Dia melimpahkan kesalahan ini pada Aldrian. Dia beranggapan Aldrian penyebab keterpurukan Ratna. Dalam beberapa hari ke depan dia berada di Belanda untuk urusan pekerjaan. Dia harus meninggalkan Ratna bersama mama dan papanya di Indonesia dan ini membuat Radit khawatir.

Perasaan Radit bertambah kacau setelah dia bertemu Joyce. Wanita yang dia cinta sekaligus dia benci. Wanita yang membuat perasaannya kacau selama hampir setahun ini.

Radit berpikir sejenak dan dia akan mencari Joyce kembali. Mungkin saja Joyce tahu keberadaan Aldrian secara Aldrian adalah sepupu Joyce.

Radit kemudian meminta asisten pribadinya untuk mencari informasi tentang Joyce.

**
Joyce dan Alfaro sedang berada di butik miliknya saat asisten pribadinya masuk ke dalam ruangan untuk memberitahu bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya.

Joyce mengkerutkan keningnya berpikir sejenak dan mengingat apakah dia hari ini ada janji dengan seseorang.

"Aku tidak ada janji, aku tidak akan menemuinya"kata Joyce kemudian asistennya itu segera keluar kembali.

Alfaro menangis dengan kencang, Joyce segera mendiamkannya dan menyusuinya. Alfaro asyik menyusu pada Joyce. Sambil menyusui Alfaro, Joyce mencium kening anaknya itu. Tiba-tiba pintu ruangan Joyce terbuka dan Joyce terkejut. Dia sedang menyusui Alfaro, segera dia mengambil selendang miliknya dan menutupi dadanya dengan selendang. Joyce semakin terkejut saat melihat Radit yang datang.

"Maaf bu tapi tuan ini memaksa masuk" Asisten Joyce merasa bersalah karena tidak berhasil menahan Radit.

"Orang ini memang pemaksa, kembalilah bekerja" Joyce berkata dengan tenang walaupun jantungnya berdebar harus menghadapi Radit.

"Ada keperluan apa anda kemari tuan Radito Dimitri?" tanya Joyce dengan nada mengejek

"Beritahu aku dimana Aldrian" jawab Radit

"Maaf tuan, saya tidak tahu. Bukankah dia di Indonesia jadi mengapa anda bertanya pada saya yang jauh di Belanda"

"Karena dia tidak ada di Indonesia makanya aku ingin bertanya padamu. Dia sepupumu kan?"

"Walaupun sepupu tapi aku tidak pernah mau tahu urusan dia jadi silahkan pergi tuan" usir Joyce

Radit tampak sangat emosi dan tersinggung. Dia memandang Joyce sinis dan Joyce membalas pandangan Radit tidak kalah sinisnya. Tiba-tiba Radit membuang wajahnya, dia tidak tahu mengapa ketika menatap Joyce dalam waktu lama akan menggetarkan hatinya. Perasaan yang dulu sering terjadi ketika dia menatap Joyce.

Radit segera keluar dari ruangan Joyce dan saat itu Alfaro menangis. Radit menghentikan langkahnya dan membalik tubuhnya. Dia melihat Joyce sedang menenangkan Alfaro. Radit merasa sakit saat mendengar Alfaro menangis. Dia nerasa ingin menggendong anak itu. Perlahan dia mendekati Joyce dan Joyce sadar itu. Segera dia menutup wajah Alfaro dengan tubuh dan selendangnya tadi. Dia tidak ingin Radit melihat wajah Alfaro yang sangat mirip dengannya.

Alfaro mengikuti kulit Radit yang kecoklatan dan rambutnya sehitam rambut Radit. Sedangkan Joyce sendiri adalah terlihat sangat bule.

"Belum pergi tuan Dimitri?"

Radit menghentikan langkahnya kemudian berbalik meninggalkan Joyce. Joyce langsung merasa lega saat dia melihat Radit sudah pergi. Segera dia meminta asistennya supaya jangan mengizinkan Radit masuk kembali jika dia datang lagi. Joyce juga segera menelepon Aldrian dan memberitahunya tentang Radit. Joyce sekarang lebih berhati-hati karena bisa Radit sedang memata-matainya.

CINTA SEJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang