chepter 3

1 0 0
                                    


Happy reanding
-----------------------

Author pov

Tampak jalan koridor terlihat sepi, mungkin para murid sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Herlyn masuk tanpa di persilahkan masuk oleh guru yang sedang mencatat di depan papan. Ia melewati pintu kedua untuk masuk yaitu pintu dekat loker.

"Nonna peterson? Aku tahu itu kau. Jangan bergerak dan tetap berdiri di situ"
Pak Rendy mengetahui kehadiran Herlyn.

Semua mata melihat Herlyn. Ia tetap bersikap dingin meskipun kebanyakan tatapan itu tidak suka karena keberadaannya.

Herlyn merasa bosan sudah 7 menit ia berdiri melihat pak Rendy masih sibuk mencatat di papan.
Hingga ia mengambil earphone memakainya dan mendengarkan musik.

Tok...tok..tok

Ketukan pintu membuat Semua mata menatap pintu pertama sejajar dengan meja guru kecuali Herlyn yang sibuk asik mendengarkan lagu.

"Maaf pak. Saya telat tadi ada masalah dalam perjalanan."

"Aaaaaaaaaaaa........."

Teriakan para wanita di kelas itu. Membuat Herlyn sontak melihat apa yang terjadi

"Ah... menyebalkan " batin Herlyn

Dua mata itu bertemu Herlyn dengan pria yang tadi menyelamatkannya.

"Pria itu? Kenapa aku bisa bertemunya lagi?"
Batin Herlyn

"Oh.. tidak apa-apa kau murid baru bukan? Tidak masalah jika kau terlambat. Perkenalkan diri mu!"

"Baiklah. Nama ku Arjarmyn Erikroct Wilson, kalian bisa memanggil ku Arja. Mohon bantuannya ya"

"Silahkan duduk. Kamu duduk di bangku dekat jendela kaca paling belakang"

"No. Itu tempat duduk ku" batin Herlyn

"Pak, aku tidak mau"
Kata Herlyn masih dengan nada dinginnya.

"Jangan membantah. Kalau tidak aku akan menambah hukuman mu nonna Peterson "

Herlyn hanya bisa menarik nafas dan menghembuskannya kasar.

Arja menuju ke meja belakang samping kaca.

"Jangan duduk di situ itu bangku ku yang dekat jendela kau bisa duduk di sebelahnya"
Herlyn masih menggunakan nada dinginnya tapi kali ini pelan ,supaya tidak di dengar oleh pak Rendy.

"kau boleh duduk"

Tunjuk pak Rendy kepada Herlyn.Herlyn duduk tanpa mengucapkan terimakasih dan maaf

"Akan ku hukum kau lagi jika kau tidak mengucapkan terimakasih dan maaf"

"Iya. Terimakasih pak dan maaf karena keterlambatan ku" kata Herlyn datar

"Maaf karena tadi memarahi mu. Kau baik-baik saja?" Arja menyikut tangan Herlyn

"Bukan urusanmu dan aku tidak peduli" kata Herlyn dingin

"Terserah setidaknya aku sudah minta maaf. Jangan lakukan itu lagi. Namamu?"

Herlyn diam tidak menanggapi ia lebih memilih diam dan mendengarkan musiknya.

"Baiklah ku rasa kau sibuk, aku akan mencari tahu sendiri"

                 *****
Arja pov

Gadis ini berbeda.
Sedari tadi aku menatapnya.

Dari pertemuan pertama saat aku memberikan payung padanya di perpustakaan nasional. Ya.. pria yang memberikan payung padanya saat hujan deras itu aku. Saat itu aku ingin menyusuaikan diri karena aku baru pindah dan tempat pertama yang kudatangi perpustakaan nasional yang tidak jauh dari rumah ku hanya satu blok. Dan di saat itu aku melihatnya "gadis yang cantik" . Waktu itu aku tahu Hujan akan turun begitu deras sehingga aku membawa payung. Dan untuk pertama kalinya aku terpesona pada seorang wanita. Aku  terlalu gugup saat melihatnya bahkan bertanya padanya sehingga aku langsung pergi setelah memberikan payung padanya dan aku mendapat flu karena merelakan payung ku untuk gadis itu
     
Dan tanpa sengaja disaat aku melihatnya tadi di halte bus. Aku selalu menatapnya sampai aku lupa waktu kalau aku hampir terlambat ke sekolah baru ku di hari pertama ku. Di saat aku mau naik taksi aku melihatnya menyebrang jalan. Dan disaat yang bersamaan itu aku melihat mobil berkecepatan tinggi mengarah padanya segera aku berlari menuju dirinya ku lawan gugup ku. Ku tarik tangannya saat mobil itu hampir menabraknya.

Jantung ku berdegup kencang saat itu.
Kemudian aku memarahinya, tapi bukan maksudku memarahinya tadi.

Dan ketika aku masuk ke kelas ini aku terkejut melihatnya. Dan kutahu saat itu guru menghukumnya karena terlambat ia sibuk mendengarkan lagu dari earphonenya dan disaat gadis di kelas ini berteriak, kami saling menatap. Dan disaat itu aku berdoa supaya aku bisa duduk dengannya dan Amin aku sekarang duduk dengannya. Ia bersikap dingin dan datar dan itu membuatku tertarik padanya

"Jangan menatap ku seperti itu. Aku memaafkanmu. Perhatikan guru sedang mengajar!" nadanya datar

Mata ku membulat. Ia tahu sedari tadi aku memperhatikannya.
Oh bodoh kau Arja. Aku
Mengutuk diri ku sendiri

Kringgg........ kringggg.... kringggg

Bel istirahat berbunyi dan sedari tadi aku hanya memperhatikan gadis di samping ku ini dan tidak memperhatikan apa yang di jelaskan oleh pak Rendy guru Ekonomi ini.

"Ok... anak-anak pelajaran kita sampai di sini. Pertemuan selanjutnya kita ulangan. Sekian dan selamat beristirahat. Oh ya dan kamu Arja, nonna peterson tolong bantu Arja sebab ku rasa dia belum paham betul dengan materi ini"

Ku lihat mata Herlyn membulat sempurna dan itu terlihat sangat imut.

"Tidak. Aku tidak mau. Kenapa harus aku? Kan bisa Carmel yang membantu" Ia menolak dengan sikap dinginnya dan itu membuat aku yang tadi tersenyum menjadi murung seketika.

"Jangan membantah dia teman sebangku mu" pak Rendy bersih keras dengan perintahnya

Ia memutar bola matanya malas

"Kalau tidak aku akan menghukummu dua kali lipat"

"Aku tidak akan berjanji. Aku sibuk" kata gadis di samping ku dengan nada dinginnya.

"Pak, tidak bisakah Carmel saja yang membantunya. Carmelkan pintar" ia mengeluarkan kata mohonnya. Masih dengan suara dingin itu.

Ndritttt........ ndrittt.....
Haendphonenya berbunyi tanda pesan masuk. Ku lihat ia berubah menjadi khuwatir.

"Pak. Aku harus pergi"
Ia terlihat tergesa-gesa.
Ia mengambil tasnya dan pergi.

"NONNA PETERSON. KALAU KAU PERGI BERARTI KAU TERIMA UNTUK MEMBANTU ARJA BELAJAR" teriak pak Rendy membuat siswa siswi menatap kami dari lorong-lorong koridor.

"TERSERAH"
Ia masih tetap berlari tanpa menoleh sedikitpun.

"Anak itu selalu saja begitu. Meskipun ia akan di ancam, ia tidak akan berhenti"pak Rendy menghembuskan nafas pelan. Menepuk bahu ku lalu pergi. Ia tersenyum dan ku balas senyumnya dengan senyum tipis

"Apa yang terjadi? Ia terlihat khuwatir"

---------------------◀◀◀◀◀◀◀
Sorry ceritanya sampai ini ajah. Jangan lupa voment sama comentnya yah. Salam ku mrs. A

My Lovely ArmynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang