Tugas Numpuk

325 2 0
                                    

Masa sekolah adalah masa dimana kita menimba ilmu, kita wajib menguasai beberapa mata pelajaran yang walaupun kita tak mengerti namun harus dipaksa untuk mengerti

Tugas tak akan pernah meninggalkan begitu saja, pasti selalu emninggalkan jejak yang harus kita cari apa yang terjadi pada jejak itu.

" tugas fisika udah belum lu bar "

Obrolan singkat sore hari di depan rumah gue, hanya gue dan ari berdua yang ada.

" belum gue, " jawab gue.

" gue juga belum, banyak banget tugas kayanya ya. Fisika, bahasa indonesia, kimia, matematika  banyak babget. " cerocos ari.

" namanya juga belajar apalagi kita ini SMA sekolah menengah atas katanya,  ya pasti banyak lah tugas!! " balas gue.

" tapi gimana ya harusnya semakin gede itu tugas itu semakin sedikit, kan pasti orang gede kayak kita ini punya banyak masalah. " ungkapnya.

" lu kali ri yang gede, gue mah enggak, liat aja badan lu udah kaya badak sumatera " canda gue.

Gue dan ari tertawa bersama ditengah tengah masalah tugas dan maslah kehidupan yang gue dan ari jalani.

***

" woy liat fisika sih udah belum? " teriak gue di depan kelas tang baru dateng.

" udah pada ngerjain semua ya??" lanjut teriak gue.

Banyak suara yang bilang udah dan sekelas kayaknya udah ngerjaun semua termasuk ari dia datang lebih pagi untuk mencontek tugas fisika.

" liat sih gue doang yang belum ngerjain kayanya. " gue langsung minjam buku tulis temen gue dan dengan kecepatan penuh gue ngerjaun tugas walaupun tulisan hanya sedikit yang bisa dibaca setidaknya gue udah mengerjakan tugasnya.

Guru fisika datang dengan wajah killernya dan langsung meminta tugas yang diberikannya untuk segera dikumpuljan semua siswa pun mngumpulkanya.

" untung lu cepet nulisnya. " suara ari tersengar di telinga sebelah kanan gue.

" tapi gue tadi nulisnya asal yang penting ngerjain. " jawab gue.

" terus gimana? " tanya ari.

" gak tau paling juga entar gue dipanggil... "

" akbar!!!"

belum selesau gue bicara nama gue diperdengarkan dengan seorang guru fisika killer dengan lantang.

" tuh kan bener, " timpal gue.

" sini kamu!!!" lanjut pak guru memanggil.

" kamu ini ngerjain apa??? "

" ngerjain tugas yang dikasih bapak. " jawab gue.

" tulisan mu aja berantakan seperti ini, bagaimna bapak bisa mngoreksinya. " balas pak guru.

" kamu baru ngerjain pagi ini ya?  Kamu mencontek siapa? " lanjut tanya nya.

" ngerjain sendiri kok pak,"

" kalau ngerjain sendiiri gak mungkin tulisan mu seperti ini. " pak guru terus berkata.

" sekarang kamu keluar berdiri di tengah lapangan samapai jam pelajaran bapak habis. " lanjutnya menyuruh gue keluar tanpa basa bassi.

Gue pun keluar dan berdiri di tengah lapangan dan disinari oleh sinar mentari pagi yang menyorot ke tubuh gue, seperti layaknya seorang yang baru turun dari langit.

***

Kejadian 3 hari yabg lalu takan pernah gue ulang kembali.

Gue selalu mengerjakan tugas hingga larut malam, setiap harinya sellau ada tugas yang datang menghampiri gue.

Membuat gue lelah mengerjakan semuanya.

Namun semua harus gue kerjain dengan begitu cepet mengejar waktu untuk tidur lebih lama.

Dalam khayalan gue malam itu ketika gue sedang mengerjakan tuagas bahasa inggria.

" mungkin seuatu yang seperti ini takan pernah bisa gue ulangi lagi ketika nanti semuanya sudah tiada. " guamam gue dalam hati.

" sesuatu yang seperti inilah akan menjadi perhiasan dunia yang akan gue cerikan ke anak anak gue nanti. Tugas yang terus gue kerjakan tugas yang takan pernah usai sampai gue lulus sekolah "  lanjut gue gumam dlaam hati.

" ngelamunin apaansih gua " ssuara terucap dari bibir gue.

" gue ngerjain tugas untuk meraih cinta cita gue " suara gue menyemangati diri gue sendiri.

" aduh maaih banyak lagi masih harus ngerjain matematika." gerutu gue terus didalam hati.

Masa yang paling tak disukai semua siswa adalah sebuah tugas, namun tidak cocok untuk disebuat sebuah tugas sekolah

Lebih cocok kumpulan tugas sekolah yang membuat siapapun siswa maupunn siswi malas untuk bersekolah namun dalam menggapain cita cita smeua harus dijalani,

Bukan hanya untuk meraih cita cita tapi juga untuk melengkapi indahnya masa SMA yang hanya dirasakan satu kali seunur hidup

Takan pernag terulang lagi masa masa yang indah ini ketika nanti.

***

Catatan SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang