apakah teman?

57 7 0
                                    

Bel pulang sekolah,adalah suara terindah yang ditunggu tunggu oleh semua murid murid apalagi kelas gue yang sungguh luar biasa

Sesuatu yang gue rancanain dengan ari aka gue jalani, pulang sekolah ini gue dan ari akan nemuin wawan.

" wawan "

" wan, sabar gue berdua mau ngbrol sama lu, " jelas ari ke wawan yang lagi mau starter motor.

" iya kenapa?  "

" gini wan lu suka banget kan sama zhafira wan, mau gak gue bantuin biar lu bisa jadian sama zhafira!? " jelas ari ke wawan.

" mau lah masa iya gak mau hahaha, " balas wawan sambil ketawa bahagia sepertinya.

" yaudah jangan pulang dulu kita ngbrol ngobrol dulu, " suruh gue ke wawan.

" duduk situ aja yuk,! " tambah gue menunjuk tempat duduk di bawah pohon.

" kalian mau bantuin gue?  Bukanya temen kalian sendiri itu pacarnya zhafira.?? "

Seru wawan yang membuat gue dan ari sempat diem dan bingung harus gimana jelasin ke wawan, dan gue coba buka bicara ke wawan.

" wan  sebenernya itu yang gue dan ari masalahin, karena yunus pacaran sama zhafira itu yang ngebuat pertemanan kami bertiga itu malah berantakan, lu mau kan buat semua nya jadi lebih baik, kan lu bisa daperin zhafira gue dan ari bisa baikan sama yunus lagi jadi gak ada yang dirugiin kan.?? "

" oke gue mau bantuin kalian berdua! " jelas wawan.

" oke thanks wan udah mau bantuin kita berdua, " jawab ari.

" yaudah gue pulang dulu. " ucap wawan yang langsung mau pulang.

Gue dan ari juga mau pulang, gue terus ngobrolin yunus ke ari saat di jalan.

" kita mau bantuinya gimana nih ri?" tanya gue ke ari.

" ya gak tau juga gue bar, yaudah lah nanti aja kita omongin lagi pusing gue ini " jawab ari.

***

Hari sabtu malam minggu gue dan ari ngajak ketemuan zhafira secara diem diem dan gue buujuk zhafira supaya gak bilang bilang ke yunus.

" hay kak akbar, kak ari " sapa zhafira.

" ada apa kak tumben ngajak ketemuan, terus diem diem lagi biar kak yunus gak tau.?? " tanya dia.

" gini zhaf, yunus keliatanya sayang banget ya sama lu? " tanya gue.

" iya, kayaknya sih emang sayang banget, tapi kadang kita suka berantem hanya karena kemauaan dia gak gue turutin. Disitu gue kadang bosen sama dia, tapi di lain sisi gue juga sayang sama dia. "

Jelas zhafira, gue dan ari hanya terdiam mendengar pernyataan dia.

" gue mau nanya sih zhaf, kenapa sih yunus kok gak mau maen sama kita lagi?? " tanya gue lagi ke zhafira.

Zhafira sempet terdiam dan kelihatanya dia berfikir

" dia pernah cerita sih kak, kata dia sih kalian itu gak bisa ngertiin dia, maunya menang sendiri, terus kalian itu lebay, pokoknya dia males banget malah katanya udah mulai benci sama kalian, kak jangan bilang ke yunus ya gue takut dia marah ke gue. Gue juga ngomong apa adanya sih. "

Gue dan ari terdiam bingung gimana lagi yang harus gue dan ari katakan sama zhafira , terdiamnya ari dan gue dikagetkan dengan zhafira.

" kak, kok malah pada diem sih?"

" enggak zhaf,gak apa apa, balik aja yuk udah malem,udah mulai kedinginan gue. " jawab ari.

***

Matahari pagi sangat cerah sinar yang dipancarkanya mampu menambahkan indahnya pagi disekolah gue dan membuat perasaan gue dan ari sedikit terobati oleh indahnya dunia pagi itu, ya selasa pagi itu yang tiga hari sebelumnya gue dan ari selalu memikirkan yunus yang sangat gak menghargai gue dan ari

Tapi tak semua perasaan gue dan ari terobati masih banyak perasaan gue yang tak jelas rasanya karena gak percaya kenapa teman gue sendiri bisa seperti itu padahal gue dan ari selalu ngertiin dia.

" ri "

Langkah gue dan ari menuju kelas terhenti sementara karena ada suatu suara yang membuat hari behenti.

" ri, bar hari minggu dateng ya ke ulang tahun gue yang ke 17 "

" oh lu nggun gue kira siapa. " gerutu ari.

Suara yang membuat jalan gue ari tehenti ternyata sumbernya dari anggun anak kelas 11 ipa 6 yang lumayan cantik dan menarik mungkin,ya begitu kata anak anak kelas 11 yang lain.

" oke deh nggun " jawab gue dan ari berbarengan.

" yunus jangan lupa di ajak ya, nih undanganya " balas anggun sambil menyodorkan 3 buah kertas undangan ulang tahunya.

" maaf ya nggun, yang punya yunus mening lu kasih sendiri aja deh ke dia," kata gue yang sambil  mengembalikan kertas undangan yang bertuliskan nama yunus.

" emangnya kenapa bar?" tanya anggun penasaran.

" dia sendiri gak mengakui kita ini sebagai teman, " balas gue dengan nada seperti orang yang berputus asa.
" naksudnya gimna bar? " tanya anggun lagi.

Keliatan dari raut wajah anggun dia sangat penasaran dengan masalah yang terjadi pada gue dan temen temen gue ini

Masalah yang gak akan pernah gue lupakan sampai sekarang ini, masalah yang membuat hidup gue gak tenang pada saat itu

"  udah yuk kita masuk aja ke kelas udah mau bel! " ari memotong pembicaraan gue dan anggun.

" yaudah deh yuk masuk ke kelas aja masing masing " lanjut anggun.

Gue berjalan ke kelas dengan wajah merrenggut sedangkan ari selalu menghibur gue dengan canda dan tawanya yang membuat gue sesekali tertawa.

***

" jangan pernah pertemanan yang kamu buat dirusak begitu saja hanya karena ego mu sendiri. "

***

Votmen ya.......

Catatan SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang