[15] You & I

4.6K 420 9
                                    

it's 9 p.m.

Do langsung buru-buru kerumah Shin sedari tadi Jongin bilang kalo Shin tiba-tiba teekena alergi.

Shin punya alergi, seluruh tubuhnya akan bentol-bentol merah jika dia memakan udang. Dia sering sekali diingatkan tapi tetap keukeuh buat makan udang yang katanya udang itu enak. Shin gak berani buat ngabarin Do karena dia takut Do akan menyemprotnya dengan kata-kata karena dia gak nurut sama apa yang di bilang Do.

"Kamu sih, udah berapa kali aku bilangin buat gak makan udang?" tanya Do yang ada di ruang tamu rumah Shin.

"Siapa suruh udang itu enak?" Shin menanya balik.

"Iyaa emang enak, tapi kalo tau bakal kaya gini gak usah dimakan. Mangkanya kalo orang bawel tuh di dengerin. Dia bawel juga karena sayang, bukan karena apa-apa." kata Do.

"Omelin aja Soo, omelin." saut mamanya Shin.

Shin menyenderkan palanya di sofa, Shin tau dia salah. Dia gak nurut sama apa yang dibilangin Do. Udah tau bakal kayak gini tapi tetep aja dimakan.

"Yang, badan aku gatel ih kaya monster gini."

"Ke dokter aja yuk?" ajak mamanya.

Akhirnya mama Shin, Do dan Shin menuju kedokter. Shin dikasih obat yang harus diminumnya setiap hari. Kata dokter Shin tidak boleh kena angin yang artinya tidak boleh keluar rumah dan Shin mau gak mau harus ketinggalan banyak pelajaran mata kuliah.

"Yang, aku bakal ketinggalan matkul banyak dong?" tanya Shin.

"Hm, mangkanya sekali lagi kalo dibilangin didengerin." kata Do. "Jangan masuk kuping kanan keluar kuping kiri." lanjut Do.

Shin meminta Do buat nememaninya sampai dia tertidur. Do meng-iya-kan, sangat tidak keberatan jika harus menemaninya sampai tidur. Do melirik jam dinding yang ada dikamar Shin jam menunjukan pukul 22:30. Tidak lama setelah itu, Do melihat Shin yang sudah tertidur pulas dan dia siap-siap untuk meninggalkan Shin.

"Gerimis loh, Soo. Kamu gak mau entar-entaran aja pulangnya?" tanya mama Shin.

"Gak tante, udah malem juga. Lagian aku naik mobil kok." kata Do. "Yaudah duluan yaa te." lanjut Do.

Do melajukan pelan, dia melirik ke kanan dan ke kiri. Sangat sepi, sudah larut malam dan gerimis. Siapa juga yang mau berkeliaran? Kucing liar pun pasti akan neduh.

Matanya melotot ketika dia melihat seoarang perempuan yang sedang di tarik-tarik oleh laki-laki berbadan tinggi dan besar. Do memakirkan mobilnya dipinggir jalan lalu menghampiri tiga orang itu.

"Tunggu, ada apa ini?" Do berbicara santai.

"Help me, please." kata perempuan itu.

"Lee Moo-na?" tanya Do terkejut setelah melihat siapa perempuan yang ada dihadapannya ini.

"Lepasin dia!" suara Do terdengar meninggi. Dia menarik tangan Lee Moona kepinggir. "Minggir, tunggu disini." kata Do ke Lee Moona.

"Brengsek." kata laki-laki jaket hitam sambil menonjok Do. Do tidak mau kalah, akhirnya dia menonjok orang itu balik.

Laki-laki yang berpakaian kaos hitam menahan Do, membiarkan laki-laki jaket hitam menghamtam Do.

Lee Moona ketakutan, dia kasihan melihat Do yang sedang dihantam. Wajahnya sudah lemah, keluar darah dari bibir. Lee Moona melihat kayu besar yang ada dipinggir pohon, dia langsung mengambil dan mulai ingin menghantam punggung dua laki-laki itu.

"Berhenti!!!" teriak Moona sambil menghantam dua laki-laki itu. Setelah dihantam terlihat dua laki-laki itu meringis kesakitan. Lee Moona menarik Do untuk segera pegi.

"Mobil lo mana? Gue yang bawa sini, rumah gue deket dari sini." kata Moona.

..

Setelah sampai dirumah Moona, Moona menuntun Do sampai ke sofa ruang tamunya. Moona buru-buru mengambil alat P3K-nya dan langsung membersihkan darah yang ada dibibir Do.

"Shh aw." Do meringis kesakitan.

"Maaf, gara-gara gue lo jadi kaya gini." Moona merasa bersalah pada dirinya sendiri.

"Gak, bukan salah lo." kata Do.

Moona mulai membersihkan darah Do lagi, saat membersihkan darah Do otomatis wajah mereka berdekatan. Moona menatap Do dalam memperhatikan bola mata Do, begitu indah. Namun dia baru sadar saat Do menanya.

"Lo tau gak sih dia siapa? Rampok atau apa?" tanya Do.

Ada jeda 5 detik akhirnya Moona jawab. "Rampok menurut gue." katanya.

"Lagi lo aneh, ngapain coba malem-malem diluar?" tanya Do.

"Abis main gue, gak sengaja nabrak dia. Eh malah mau dirampok guenya." jawab Moona. "Kenapa bisa nabrak? Yaa itu, gue lari-larian karena gerimis terus gak sengaja nabrak dia." lanjut Moona.

Do ber-oh-ria. "Emang temen lo gak mau nganterin pulang?" tanya Do.

"Mana mau." Moona mengangkat bahunya cuek lalu membersihkan darah yang ada di bibirnya Do lagi. Sebenernya sih darahnya udah hilang, tapi masih ada bekas dan memar biru dipinggir bibirnya.

"Pelan-pelan dong, sakit." kata Do.

"Lo bener gapapa kan?" tanya Moona.

"Menurut lo?" kata Do, lebih tepatnya menanya. Moona membuang nafasnya kasar.

"Mau teh anget gak? Gue buatin ya." Moona pergi ke dapurnya buat ngebuatin teh buat Do.

Sudah membuatkan, Moona berjalan lagi ke ruang tamu. Tapi dia melihat Do yang sudah tidur terlepap diatas sofanya. Moona melirik jam dinding miliknya, sudah jam 23:00 tepat. Dia menghampiri Do, menaruh tehnya di meja.

Moona menatap Do yang sedang tidur. "Ganteng, muka dingin dan galaknya seketika hilang gitu aja, gak terasa kalo di-ah eh gila gue." Dia langsung bangun dari situ dan melihat ke jendela.

"Biarin deh dia tidur, udah malem dan gerimis juga." katanya. Dia mulai duduk dibangku yang biasa dipake buat 1 orang. Pelan-pelan dia mengerjapkan matanya dan tertidur.

..

Do terbangun dari tidurnya, di kaget ternyata jam sudah menunjukan pukul 00:05 dia ketiduran 1 jam. Do melirik kearah Moona yang sedang tertidur. Do buru-buru berjalan menuju pintu untuk pulang, membuka pintu pelan karena gak mau membangunkan Moona.


*****

"Bibir lo kenapa? Memar gitu?" tanya Baekhyun.

"Abyan ngambek terus ngelempar mobil-mobilan kearah gue." bohong, Do bohong. Dia gak mau cerita kesiapapun tentang kejadian semalem, termasuk Shin. Lagi pula kalau Do cerita ke Baekhyun kenapa mungkin Baekhyun akan mengadu, menyambar dari mulu ke mulut dan Do takut kalo Shin tau itu.

Do berjalan menuju ke toilet, dia sangat terkejut saat Moona tiba-tiba menariknya untuk duduk.

"Pulang jam berapa semalem?" tanya Moona.

"Jam 12 lewat-eh btw makasih yaa semalem udah nolongin gue." kata Do.

Moona tertawa. "Apaansi lo, harus nya gue yang makasih karena lo udah nolongin gue. Coba kalo lo gak nolongin gue, gak mungkin lo luka-luka." katanya.

Do tersenyum. "Sorry ya, semalem gue gak pamit sama lo soalnya udah malem juga dan gak berani bangunin lo."

"Iya, gapapa."

Do buru-buru menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan ada Shin atau enggak. Dia takut seperti drama yang tiba-tiba perempuan itu datang. Sangat lega, dia lupa kalo Shin lagi sakit dan gak boleh keluar rumah dan Do berniat untuk menemui Shin kerumahnya nanti.

••••

To be continued
...
👋👋👋

You & I-Do Kyungsoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang